Lawan Pandemi, Ketahui 5 Kelemahan Corona Covid-19
Merdeka.com - Seluruh dunia sedang mengupayakan tindakan yang optimal guna mencegah laju penyebaran virus corona covid-19. Bahkan, para ahli dan peneliti di beberapa negara terus mengupayakan untuk menemukan vaksin yang dapat digunakan untuk membasmi virus corona.
Berbagai tindakan pencegahan terus diimbau oleh Pemerintah agar tetap dilakukan masyarakat. Mulai dari jaga jarak, bekerja dari rumah, hingga penggunaan masker.
Namun, ternyata terdapat beberapa kelemahan dari virus corona covid-19 yang dapat diketahui agar dapat disiasati guna terhindar dari infeksinya. Berikut merupakan 5 kelemahan dari virus corona:
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Kenapa virus bisa bahaya? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Penyakit apa saja yang bisa dicegah? Dengan memahami jenis penyakit yang dapat dicegah melalui penggunaan masker, kita dapat lebih menyadari pentingnya tindakan pencegahan ini dalam menjaga kesehatan diri dan masyarakat.
Tidak Bertahan Hidup Lama di Permukaan
Thinkstock Photos
Kelemahan pertama dari virus corona covid-19 adalah ketidakmampuan virus untuk bertahan di permukaan benda. Meskipun dapat bertahan selama beberapa hari, namun seiring berjalannya waktu virus ini tidak cukup kuat untuk menginfeksi manusia.
Sehingga, beberapa peneliti dan pakar kesehatan tidak melarang usaha di bidang ekspedisi barang dan distribusi untuk beroperasi. Sebab, kemampuan bertahan hidup virus corona pada permukaan benda terbilang rendah.
Maka dari itu, risiko penularan infeksi dari virus corona covid-19 juga termasuk rendah. Hal ini juga berlaku pada pembungkus makanan.
Beberapa ahli mengungkapkan bahwa mungkin saja terdapat risiko penularan virus corona covid-19 melalui pembungkus makanan, namun risikonya juga sangatlah rendah.
Virus Mati Dengan Sabun dan Air Mengalir
2020 Merdeka.com
Kelemahan kedua yang dimiliki oleh virus corona adalah ketidakmampuan bertahan hidup setelah bersentuhan dengan senyawa kimia yang terkandung dalam sabun.
Dilansir dari Liputan6, kandungan senyawa sabun dapat menghancurkan tiga bagian dari virus corona yakni:
- DNA atau RNA yang menjadi inti dari virus- Protein sebagai bahan untuk menggandakan diri- Lapisan lemak sebagai pelindung luar dari selnya
Tiga bagian dari virus ini tidak terikat satu dengan yang lainnya. Maka saat senyawa sabun bertemu dengan lemak sebagai pelindung dari sel, virus corona tersebut akan mudah hancur dan mati.
Maka dari itu, seluruh pihak terkait terus mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan. Mencuci tangan yang baik dan benar adalah dengan menggunakan sabun dan air mengalir.
Mencuci tangan perlu dilakukan pada waktu-waktu yang penting seperti setelah beraktivitas, sebelum dan sesudah makan, serta sebelum dan sesudah buang air.
Dapat Dikalahkan Oleh Imun
2013 Merdeka.com/Shutterstock/Warren Goldswain
Kelemahan dari virus corona yang selanjutnya adalah dapat dikalahkan dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat. Sebab, tubuh manusia memiliki pertahanan diri yang cukup baik.
Kelemahan dari virus corona yang satu ini dibenarkan oleh penelitian yang dilakukan di Australia. Eksperimen dilakukan dengan pasien terinfeksi virus corona melalui pemantauan kadar imunitas yang dimilikinya.
Selain sel darah putih, tubuh manusia akan merespon patogen dan virus corona dengan memproduksi sel T sebagai pertahanan kuat terakhirnya. Jumlah dari sel T ini sendiri sangatlah banyak melalui proses menggandakan diri di dalam limpa.
Sel T sendiri dapat berfungsi dengan baik apabila tubuh memiliki gizi dan mineral yang seimbang. Oleh karena itu, inilah pentingnya untuk selalu mengonsumsi makanan sehat, menjaga kebersihan, serta rajin berolahraga.
Dengan begitu, sistem imun akan bekerja dengan baik untuk menangkal berbagai patogen termasuk virus corona covid-19.
Mudah Dibunuh dengan Disinfektan
Shutterstock/Richard Schramm
Virus corona memiliki kelemahan lainnya yakni mudah hancur jika bersinggungan dengan senyawa yang terdapat di cairan disinfektan.
Dilansir dari Dream, penelitian terkait menunjukkan bahwa virus corona dapat dibasmi dengan bahan disinfektan, yakni dengan alkohol sebanyak 60 hingga 70 persen, hidrogen peroksida 0.5 persen, ataupun senyawa sodium hipoklorit dengan kadar 0.1 persen dalam kurun waktu satu menit.
Maka dari itu, penyemprotan cairan disinfektan terus dilakukan oleh sejumlah pihak di tempat-tempat umum yang memiliki intensitas tinggi terhadap interaksi manusia.
Namun, penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa penyemprotan cairan disinfektan secara langsung pada tubuh manusia memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan kulit dan lain lain.
Untuk melakukan tindakan pencegahan yang optimal, Anda juga dapat membuat cairan disinfektan sendiri. Cairan disinfektan dapat dibuat dengan bahan-bahan ekonomis dan mudah ditemui di rumah Anda.
Semprotkan dua kali sehari yakni pagi dan sore hari pada permukaan benda yang sering tersentuh seperti gagang pintu, tombol lampu, toilet, dan lain sebagainya.
Lemah Terhadap Suhu Tinggi
shutterstock.com/Morgar
Belum ada bukti cukup kuat yang menunjukkan bahwa virus corona covid-19 lemah pada suhu yang panas. Namun, virus penyebab SARS terbukti dapat terbunuh pada suhu tinggi yakni 56 derajat celcius.
Telah diketahui bersama, virus corona merupakan virus yang hampir sama dengan penyebab SARS dan MERS.
Maka dari itu, penelitian lebih lanjut terus dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari virus corona yang membahayakan nyawa manusia. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaAdenovirus adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan berbagai macam infeksi pada manusia. Virus ini dapat menular tapi bisa diatasi dengan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaPancaroba yang terjadi beberapa waktu belakangan menyebabkan seseorang menjadi mudah sakit karena perubahan kelembapan yang terjadi.
Baca Selengkapnya