Limbah Kain dan Plastik Menggunung di Pinggir Jalan, Demul Tegur Pemilik Pabrik
Merdeka.com - Dedi Mulyadi dibuat tercengang dengan adanya limbah kain dan plastik. Bagaimana tidak tumpukan limbah tersebut sampai menggunung dan bahkan ada dua titik.
Tak tinggal diam, Dedi lantas mendatangi pabrik agar bertanggung jawab. Dedi tampak menegur sang pemilik perusahaan.
Lantas bagaimana Dedi menegur pemilik pabrik yang buang limbah kain dan plastik di pinggir jalan?
-
Dimana limbah plastik merusak lingkungan? Dampaknya meliputi kerusakan ekosistem dan ancaman bagi kehidupan laut.
-
Bagaimana cara mengatasi polusi pabrik? “Saya minta, Polri segera turun tangan untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap pabrik-pabrik di Jabodetabek, yang diduga telah melanggar batas emisi. Jika ada yang melanggar beri sanksi tegs,“ ujar Sahroni dalam siaran persnya, Selasa (15/8).
-
Mengapa sampah plastik sangat mencemari lingkungan? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Bagaimana limbah pabrik sampai ke bendungan? Air buangan dari pabrik tersebut diduga dialirkan ke sungai yang bermuara ke Bendungan Barugbug.
-
Di mana sampah plastik mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Siapa yang membersihkan limbah? Pada Minggu (4/6) lalu, sejumlah aktivis bersama warga membersihkan limbah busa tersebut.
Melansir dari akun YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Kamis (16/12), simak ulasan informasinya berikut ini.
Kemarahan Lihat Limbah
Dedi tampak begitu kaget saat melihat tumpukan limbah kain dan plastik di pinggir jalan. Sebab, tumpukan limbah tersebut sudah terlalu banyak hingga terdapat gunungan-gunungan sampah.
"Lihat tumpukan sampah, semuanya sampahnya plastik," kata Dedi Mulyadi menunjuk area limbah.
YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2021 Merdeka.com
"Dan ini yang buang bukan rumah tangga. Ini yang buang pasti pengelola limbah," tambahnya.
"Plastik, kain," jelas Dedi saat masuk ke area limbah.
"Plastik, kain, benang. Ini yang buang pasti pengelola limbah," ulangnya.
"Dia buang di sini dan dibiarkan tanpa tindakan. Biarkan terus menumpuk-menumpuk, di bawahnya tuh Sungai Cikao," sambungnya.
Sengaja Buang & Bikin Kamuflase
Menurutnya, limbah ini sengaja dibuang oleh pengelola limbah. Mirisnya, mereka juga membuat pagar yang berisi tanaman rambat di sekitar jalan. Hal itu bertujuan untuk kamuflase adanya tumpukan limbah pabrik."Yang satu, titik ini. Pasti ada titik yang lain," ujarnya.
YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2021 Merdeka.com
"Tuh ini titik kedua," kata Dedi Mulyadi menemukan titik pembuangan limbah kedua."Ini tumpukan sampah lagi, yang ini titik kedua. Numpuk banyak sekali limbahnya. Ini sengaja ini buang di sini dan dia mengkamuflase (pagar tanaman) dengan ditutup," jelasnya.
Dedi Telepon Pemilik Pabrik
"Bu saya Dedi Bu. Tadi saya jalan-jalan di kawasan kemudian saya nemuin tumpukan sampah banyak banget. Kemudian saya cek ternyata perusahaan Ibu ini yang buang ke situ," kata Dedi Mulyadi dalam sambungan telepon."Bapak baru lihat sekarang?" tanya ibu ini."Ya iya saya baru lihat sekarang," kata Dedi.
YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2021 Merdeka.com
"Itu kan sudah kemarin Pak, sudah dari kemaren juga telepon saya kok, sudah ke kantor," kata ibu ini."Maksudnya kenapa enggak ditangani?" tanya Dedi."Bapak tanyanya jangan sekarang, saya sekarang lagi dijalan, nanti Pak," kata ibu ini."Ya sudah gini saja, ibu saya tunggu di tempat sampah ya. Saya sudah bawa 20 truk mau saya angkut. Ibu kalau galak-galak, saya bawa ke Gakkum DPR," ujar Dedi kepotong."Bukan galak-galak Bapak, ini lagi di jalan," potong ibu ini."Enggak, ibu santai saja ngomongnya, jangan sombong amat. Kalau ibu sombong-sombong amat, saya suruh Dirjen Gakkum yang nanganin Kementerian Lingkungan Hidup," kata Dedi.
Datang Minta Maaf
"Kenapa buang sampahnya ke sini?" tanya Dedi saat bertemu dengan Ibu pemilik perusahaan pabrik."Buangnya sebetulnya enggak tahu kalau di sini," jawabnya."Nah ibu punya kontrak?" tanya Dedi."Enggak, ini tanahnya bukan tanah saya sih Pak," jelas ibu ini.
YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2021 Merdeka.com
"Iya bukan, tapi kan enggak boleh dong buang limbah. Kan limbah ada aturannya, ini numpuk sudah lama loh bu. Makanya ibu, saya tadi agak kesal sama ibu, saya bilang 'Bu saya benarin sampah' nada ibu tinggi. Saya datang ke sini tuh tujuannya untuk beresin, enggak menuntut apa-apa. Saya datangi ke perusahaan ibu hanya untuk ingatkan, jangan ulangi. Tapi kalau gini saya mau bawa ke Dirjen Gakkum deh, nanti berat loh," kata Dedi membuat ibu ini diam tak berkutik."Saya selalu ingin bersihkan lingkungan ini bersih, segitu saja kok niat awal. Tapi begitu nada ibu tinggi banget sama saya, aduh," ungkap Dedi."Enggak Pak, maaf Pak. Tadi itu bilangnya Pak siapa ya yang telepon ya," jawab ibu ini beralasan."Siapa pun yang telepon ibu harus dihargai, jangan lihat jabatan bu," saran Dedi Mulyadi."Iya Pak, maaf Pak," kata ibu ini.
Video Dedi Mulyadi Tegur Pemilik Pabrik
Dedi Mulyadi dibuat tercengang dengan adanya limbah kain dan plastik. Bagaimana tidak tumpukan limbah tersebut sampai menggunung dan bahkan ada dua titik. Tak tinggal diam, Dedi lantas datang ke pabrik yang bertanggung jawab atas limbah tersebut.
(mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada video itu tampak empat pemuda berdiri berjejer. Salah satunya membacakan permohonan maaf sambil memegang ponsel.
Baca SelengkapnyaSampah itu dibuang dari kursi penumpang, saat ditegur penumpang di dalam mobil malah lebih galak
Baca SelengkapnyaLokasi tumpukan sampah tersebut milik Kementerian PUPR yang dikelola oleh PT Jasa Marga.
Baca SelengkapnyaDKI menindak tegas oknum petugas UPS Badan Air yang dengan sengaja membuang sampah ke bantaran kali.
Baca SelengkapnyaLuhut berharap seluruh elemen masyarakat kompak dalam menangkal polusi udara yang disebabkan aktivitas pembakaran sampah.
Baca SelengkapnyaTempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, telah dibangun pada tahun 2022 dan diresmikan Presiden Jokowi pada Maret lalu.
Baca SelengkapnyaPria tersebut tidak terima ditegur karena parkir sembarangan menghalangi pengendara di belakangnya
Baca SelengkapnyaBupati Bogor Iwan Setiawan enggan disalahkan atas pencemaran di Sungai Cileungsi. Kini sungai tersebut airnya menghitam dan mengeluarkan bau busuk.
Baca SelengkapnyaSampah kiriman yang terbawa ombak di lautan itu tampak menutupi hamparan pasir putih di Pantai Kedonganan.
Baca SelengkapnyaPadahal sampah di rumah warga sudah menumpuk sejak beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaKegiatan bersih-bersih rutin dilaksanakan setiap hari Jumat yang disebut Jumsih.
Baca SelengkapnyaPegiat Peduli Lingkungan mengajak masyarakat memungut sampah saat CFD di Bundaran HI.
Baca Selengkapnya