Maradona Meninggal, Ini Kronologi & Penyakit yang Dideritanya
Merdeka.com - Dunia sepak bola berduka. Sang legenda Diego Mardona tutup usia pada Rabu (26/11/2020) malam waktu setempat. Ia dikabarkan mengalami henti jantung, setelah menjalani serangkaian perawatan sejak operasi otak.
Namanya melambung sebagai pahlawan Argentina pada Piala Dunia 1986. Maradona telah mewarnai sepak bola dunia dengan berbagai aksi briliannya di klub maupun Timnas Argentina. Sampai ia tercatat di deretan pemain sepak bola terbaik.
Berikut kronologi meninggalnya Diego Maradona dan penyakit yang diderita, seperti dikutip dari Bola.com.
-
Apa itu henti jantung mendadak? 'Kondisi ini sering disebut sebagai Sudden Cardiac Death (SCD) atau kematian jantung mendadak, di mana jantung berhenti secara tiba-tiba,' tambahnya.
-
Bagaimana henti jantung mendadak terjadi? Kondisi ini biasanya disebabkan oleh gangguan dalam sistem kelistrikan jantung, seperti aritmia yang berbahaya.
-
Apa itu operasi bypass jantung? Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) atau yang biasa dikenal dengan operasi bypass jantung merupakan salah satu prosedur operasi yang diperuntukkan untuk pengidap penyakit jantung koroner.
-
Kenapa jantung berhenti bekerja saat serangan jantung? Serangan jantung mendadak terjadi karena aliran darah ke jantung tersumbat, menghentikan pasokan oksigen yang dibutuhkan jantung untuk berfungsi. Hal ini membuat irama jantung menjadi tidak teratur dan pada akhirnya menyebabkan jantung berhenti bekerja, yang dapat berujung pada kematian jika tidak segera ditangani.
-
Apa itu mati batang otak? Mati batang otak adalah kondisi ketika batang otak, bagian bawah otak yang mengatur fungsi vital tubuh seperti pernapasan, denyut jantung, dan tekanan darah, berhenti berfungsi secara permanen.
-
Apa yang dimaksud dengan gangguan irama jantung? Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan kondisi medis yang sering kali disebabkan oleh berbagai faktor.
Usai Jalani Operasi Otak
Diego Maradona telah menjalani operasi untuk menangani pendarahan di otaknya. Melalui Tim PR Maradona menyatakan, bahwa operasi pada Selasa (3/11/2020) malam itu berhasil.
Hingga disebutkan, Maradona cukup menjalani pemulihan. Sang legenda yang telah gantung sepatu pada 1997 itu menjalani perawatan di sebuah klinik di La Plata, selatan Buenos Aires.
Bola.com ©2020 Merdeka.com
Selama 48 jam usai operasi, Maradona dianjurkan beristirahat. Dari dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque mengungkapkan bahwa sejak Senin (2/11), Maradona sudah masuk rumah sakit di Buenos Aires. Namun tidak dalam situasi darurat.
"Kami harus tenang. Ini bukan situasi darurat. Diego baik-baik saja, tapi dia bisa lebih baik," kata Leopoldo kepada ESPN.
"Mari kita lihat berapa hari. Mari kita lihat berapa banyak yang bisa dilakukan. Saran saya adalah dia istirahat total, untuk yang terbaik baginya. Tidak ada keadaan darurat," tegasnya.
Ada Gumpalan Darah
Bola.com ©2020 Merdeka.com
Operasi otak harus dilakukan lantaran ada gumpalan darah di otak. Maradona sempat dinyatakan dalam keadaan baik. Semua sudah lega mengetahui bahwa gumpalan darah tersebut sudah tidak ada lagi.
"Saya mengatakan kepadanya: 'Diego, kamu datang ke sini'. Dia mengatakan tidak karena dia harus mengatur. Dan saya mengatakan kepadanya untuk datang, sehingga nanti bisa bermain," ungkap dokter pribadinya.
Kurang Sehat Secara Psikologis
Bola.com ©2020 Merdeka.com
Usia Maradona yang sudah mencapai 60 tahun, fisiknya tentu sudah tak sekuat dulu semasa muda. Ternyata di balik itu, ada sisi psikologis Maradona yang ikut memperburuk kondisi tubuh.
"Ketika dia buruk dia tidak menerima bantuan. Kadang-kadang Anda harus memberi dukungan lebih. Maradona tidak sehat secara psikologis dan, seperti halnya semua orang, itu memengaruhi dia secara fisik," ujar sang dokter.
Permintaan Terakhir Diego Maradona
Bola.com ©2020 Merdeka.com
Belum lama ini, Maradona merayakan ulang tahunnya secara sederhana pada Jumat (30/10). Ia melontarkan beberapa harapan dan tak disangka terdapat permintaan terakhir yang dilontarkannya.
Di usianya yang genap 60 tahun, Maradona ingin melihat Napoli memenangkan scudetto sebagai hadiah.
"Saya tidak mau apa-apa. Saya hanya ingin virus corona hilang dari dunia ini," kata Maradona kepada Il Corriere dello Sport.
Selain itu, ia juga berharap semoga derita rakyat miskin, dapat segera hilang. Bisa jadi karena Maradona yang sejak kecil sudah terlahir dari keluarga miskin.
"Saya berharap di sini, di Argentina, seperti di banyak negara di belahan dunia lain, virus kelaparan dan kurangnya pekerjaan yang melahap martabat orang juga dapat dikalahkan," imbuhnya.
Pesan untuk Sepak Bolanya
Si pemilik gol tangan Tuhan itu juga meminta hadiah istimewa dari mantan klubnya, Napoli. Maradona juga melontarkan harapan pada klubnya yang sekarang, Gimnasia.
"Dan kemudian, karena saya benar-benar tidak dapat berbicara tentang sepak bola, saya ingin Gimnasia memenangkan gelar setelah lebih dari 90 tahun. Saya juga ingin Scudetto lain untuk Napoli," ujar Maradona.
Pada era Maradona mudalah, Napoli berhasil meraih dua kali Scudetto, yakni pada 1986-1987, 1989-1990. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mati batang otak adalah kondisi di mana fungsi otak yaitu batang otak berhenti berfungsi. Kondisi ini memiliki penyebab dan ciri yang penting diketahui.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Doni Monardo mengalami koma usai menjalani operasi.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah meninggal dunia diduga korban malapraktik usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaPihak keluarga menyebut, Marissa meninggal dunia karena henti jantung.
Baca SelengkapnyaPenyebab pendarahan otak dan cara bagaimana mencegahnya
Baca SelengkapnyaBocah 7 tahun meninggal dunia diduga jadi korban malapraktik operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, Donny sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapat perawatan intensif.
Baca SelengkapnyaA divonis mengalami mati batang otak karena tidak sadarkan diri usai operasi amandel
Baca Selengkapnya"Pertandingan cabor tinju yang digelar di Jombang dihentikan."
Baca SelengkapnyaBek Uruguay yang memperkuat klub Nacional, Juan Izquierdo meninggal dunia setelah kolaps dalam pertandingan Copa Libertadores.
Baca SelengkapnyaLetjen TNI (Purn) Doni Monardo dikabarkan telah dirawat intensif di rumah sakit dan mengalami koma.
Baca SelengkapnyaDoni mengembuskan napas terakhirnya pada kemarin malam, Minggu (3/12).
Baca Selengkapnya