Menag Yaqut Sebut Kemenag Hadiah Negara Buat NU, Muhammadiyah Langsung Bereaksi
Merdeka.com - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti turut menanggapi pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut bahwa Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah khusus dari negara untuk Nahdlatul Ulama (NU), bukan umat Islam secara umum.
Abdul mengaku, tidak mengetahui maksud dan tujuan Yaqut menyampaikan hal tersebut. Namun, ia menyayangkan pernyataan Yaqut yang justru membuatnya terlihat seolah tidak adil kepada semua umat beragama dan organisasi keagamaan di Indonesia. Simak ulasannya:
Pernyataan Menteri Agama
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Siapa Tokoh Besar Muhammadiyah dari Minangkabau? Nama Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur atau dikenal dengan A.R. Sutan Mansur menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia. Beliau merupakan salah satu tokoh besar Muhammadiyah di Minang dan berkecimpung di dunia politik semasa perjuangan kemerdekaan.
-
Bagaimana Muzdalifah merespon kritikan? Muzdalifah kemudian merespons dengan mengunggah video TikTok di akun jualannya yang telah diikuti oleh banyak orang.
-
Bagaimana pria muslim menjawab pertanyaan? 'Wah, Anda bahkan mengetahui tentang kata 'haram' itu cukup mengejutkan untuk saya,' kata si pria muslim. Lebih lanjut, dia kemudian menjelaskan alasan Allah SWT melarang atau mengharamkan beberapa hal bagi umat Islam.
-
Kenapa NU dan Muhammadiyah punya pandangan berbeda? Perbedaan orientasi keagamaan NU dan Muhammadiyah bisa dilacak berdasarkan proses polarisasi pemikiran dan pengalaman pendidikan dua tokoh utama pendiri organisasi tersebut, yaitu KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy‟ari. Keduanya merupakan representasi ulama nusantara yang hidup pada abad ke 19 dan ke 20.
-
Siapa yang menyatakan Muhammadiyah tidak mudah percaya? Busyro Muqoddas sebagai Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengatakan organisasi itu tidak mudah percaya pada capres tertentu, terutama dengan janji-janjinya.
Instagram/@majeliskopi08 ©2021 Merdeka.com
Pernyataan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas terkait 'Kemenag hadiah untuk NU' belakangan tengah ramai jadi perbincangan masyarakat dari berbagai kalangan.
Pernyataan itu disampaikan oleh Menag Yaqut dalam acara webinar Internasional yang ditayangkan di salah satu channel Youtube. Awalnya, Yaqut tengah membahas soal perdebatan terkait usulan perubahan tagline Kemenag.
Kemudian, ia menceritakan asal mula dibentuknya Kementerian Agama RI dan menyebut jika Kemenag dibuat sebagai hadiah khus dari negara untuk organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU).
"Kementerian agama itu hadiah negara untuk NU bukan untuk umat Islam secara umum tapi spesifik untuk NU. Nah jadi wajar kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di kementerian agama kan dia itu NU," kata Menag Yaqut dikutip dari Instagram @majeliskopi08.
Instagram/@majeliskopi08 ©2021 Merdeka.com
Dalam kesempatan tersebut, Yaqut menuturkan bahwa Kementerian Agama dibentuk setelah KH Wahab Chasbullah yang merupakan tokoh NU menjembatani kelompok Islam dan Nasionalis dalam perdebatan tujuh kata dalam Piagam Jakarta. Hal itulah yang membuatnya menyebut Kementerian Agama dibuat khusus untuk NU.
"Kementerian Agama muncul karena pencoretan 7 kata dalam piagam Jakarta. Kemudian yang mengusulkan itu menjadi juru damai atas pencoretan itu dari pihak Nadlatul Ulama, kemudian lahir Kementerian Agama karena itu," kata Yaqut.
"Jadi kalau sekarang Kementerian Agama menjadi kementerian semua agama, itu bukan menghilangkan ke-NU-annya, tapi justru menegaskan ke-NU-annya. NU itu terkenal paling toleran, NU terkenal paling moderat, saya kira tidak ada yang salah," tambahnya.
Pendapat Muhammadiyah
Pernyataan Menag Yaqut itupun langsung viral dan mendapat kritikan dari berbagai pihak salah satunya Muhammadiyah. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyayangkan pernyataan Menag yang seharusnya berlaku adil terhadap seluruh ormas."Seharusnya menag berlaku bijak dan adil kepada semua agama dan organisasi keagamaan," ujar Abdul Mu'ti kepada wartawan, Minggu (24/10/2021).Lebih lanjut, Abdul mengaku tidak mengetahui pasti maksud dan tujuan Menag Yaqut menyampaikan pernyataan tersebut. Menurutnya, sejarah Kementerian Agama sendiri yang ia ketahui berbeda dari apa yang disampaikan Yaqut dalam acara webinar itu. "Saya tidak tahu apa maksud dan tujuan menteri agama membuat pernyataan tersebut. Setahu saya sejarah Kementerian Agama berbeda dengan yang disampaikan oleh Menteri Agama," tegasnya.
Enggan Komplain
Meski pernyataan dari Menag Yaqut tersebut mengandung kontroversi, Abdul Mu'ti menyebut pihaknya tidak akan melakukan komplain kepada Kemenag. Menurut Abdul, masih banyak hal penting yang harus diurus Muhammadiyah daripada sekadar mempermasalahkan pernyataan tersebut."Tidak perlu (mempertanyakan kembali). Banyak hal lebih penting yang harus diurus Muhammadiyah," ucap dia. (mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yaqut menegaskan tak akan mencabut pernyataannya soal capres bermulut manis.
Baca SelengkapnyaGus Falah malah menilai yang dilakukan Nusron justru cenderung bermuatan dendam pribadi.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menyebut, hanya dengan mengaku kader NU, seseorang bisa menjadi cawapres.
Baca SelengkapnyaUcapan Yaqut membuat para elite PKB meradang dan langsung memberi teguran.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) merespons penyataan Eks Menag Lukman Hakim yang meminta untuk fokus mengurus umat.
Baca SelengkapnyaCak Imin mempertanyakan ke-NU-an Khofifah karena lebih memilih mendukung Prabowo-Gibran dari pada pasangan AMIN.
Baca Selengkapnya"Ini (NU) bukan orang goblok-goblok ini. Kita sudah punya kapasitas profesional untuk itu," kata Yahya.
Baca SelengkapnyaKetum PBNU Yahya Cholil Staquf merespons isu terkait kader NU yang akan mengisi jabatan di kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMegawati menyambut gembira pelaksanaan penganugerahan Zayed Award tersebut.
Baca SelengkapnyaBahkan perusahaan pengelola tambang pun disebut Bahlil awalnya tidak mampu mengelola tambang.
Baca SelengkapnyaYaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.
Baca Selengkapnya