Mengenal Badai Sitokin Covid-19, Dari Penyebab Hingga Gejala
Merdeka.com - Bagi setiap orang yang pernah terinfeksi virus Corona (Covid-19), perlu mewaspadai gejala badai sitokin. Sebab, kondisi ini ternyata bisa meningkatkan risiko kematian pada pasien.
Badai sitokin atau cytokine storm merupakan komplikasi pada pasien Covid-19 yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan memicu kematian. Badai sitokin adalah proses terjadinya pelepasan sitokin yang tak terkendali, sehingga menyebabkan sel darah putih bereplikasi.
Pada kondisi ini, sel imun tubuh justru menyerang jaringan sehat yang mengakibatkan peradangan. Perlu diketahui, badai sitokin bukanlah suatu penyakit. Namun, ini merupakan kondisi ketika respons imun bekerja secara berlebihan dalam melawan infeksi penyakit, sehingga menyebabkan masalah serius hingga kematian.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa gejala yang dirasakan dari Covid Pirola? Gejala Covid Pirola Lantas, seperti apa gejala covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Apa saja gejala flu? Gejala umum seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh biasanya muncul secara tiba-tiba, mencapai puncaknya dalam 2 hingga 4 hari pertama, dan kemudian secara perlahan mereda.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
Gejala Badai Sitokin
Pada penderita Covid-19, badai sitokin akan menyerang jaringan paru-paru dan pembuluh darah. Hal tersebut akan membuat Alveoli atau kantung udara kecil di paru-paru akan dipenuhi oleh cairan, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertukaran oksigen.
Kondisi itulah yang menyebabkan mengapa penderita Covid-19 kerap mengalami sesak napas. Melansir dari laman alodokter, ada beberapa gejala badai sitokin yang bisa dikenali dan diwaspadai, seperti:
Lalu, apa sebenarnya penyebab seseorang bisa mengalami badai sitokin?
Disebutkan bahwa badai sitokin kemungkinan besar disebabkan karena respons imun yang terlalu berlebihan dalam melawan infeksi virus Covid-19.
Dalam kasus badai sitokin di virus Covid-19, kemungkinan disebabkan karena tubuh terlalu banyak melepas sitokin proinflamasi sehingga mengakibatkan reaksi peradangan yang berlebihan.
Beberapa penelitian menunjukkan, bahwa pada pasien Covid-19 badai sitokin dapat menyebabkan cedera paru-paru. Hal tersebut merupakan salah satu dampak dari badai sitokin yang dapat berkembang menjadi gangguan pernapasan akut (ARDS).
Kondisi ini bisa membuat saturasi oksigen pasien rendah sehingga menjadi penyebab utama kematian pada pasien Covid-19.
Kondisi kritis akibat badai sitokin ini tentu saja membutuhkan penanganan medis yang tepat. Di unit perawatan intensif (ICU), dokter biasanya akan melakukan penanganan berupa:
Tentu saja penyebab pasti dan juga cara penanganan yang tepat bagi para penderita badai sitokin masih diperlukan penelitian lebih lanjut. Agar terhindar dari kondisi serius ini, masyarakat disarankan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin. Jika Anda atau keluarga sekitar mengalami gejala badai sitokin, segeralah lakukan isolasi mandiri dan hubungi petugas kesehatan setempat. (mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badai sitokin adalah reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh di mana tubuh melepaskan sejumlah besar sitokin sehingga menyebabkan peradangan yang ekstrem.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaRacun sianida meracuni tubuh dengan mengganggu kinerja sitokrom C oksidase pada sel, yang bertanggung jawab dalam mengikat oksigen.
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.
Baca SelengkapnyaSebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaBiasanya, orang dewasa kerap mencium balita saat kumpul bersama keluarga di momen Lebaran.
Baca SelengkapnyaGas-gas beracun tersebut berupa karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrogen sulfida yang berbahaya bila terhirup
Baca SelengkapnyaPolusi Udara Jakarta berada pada fase terburuk dan memicu berbagai penyakit
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaFlu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca Selengkapnya