Mengenal Sistem Sekolah di Masa Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Kegiatan belajar-mengajar di secara tatap muka di sekolah terpaksa berhenti semenjak pandemi Covid-19. Seiring perkembangan wabah, sistem pendidikan ikut berinovasi demi memberi hak belajar para pelajar dan mahasiswa.
Sebut saja kita mulai mengenal adanya daring (dalam jaringan) belajar di rumah, ujian nasional yang digantikan, wisuda online dan masih banyak lagi.
Semua ini dilakukan terutama sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditetapkan oleh beberapa kota besar. Selain mencegah penyebaran, cara tersebut efektif dalam mengurangi intensitas kerumunan.
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana LPDUK berbenah setelah pandemi? Sesuai arahan Menpora Dito Ariotedjo, LPDUK mencoba melakukan transformasi dengan menjadi lembaga yang lebih progresif dan mendukung ekosistem Industri Olahraga sebagai bagian dari DBON.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa yang dikembangkan Pemkot Bontang usai pandemi? Cara Pemkot Bontang Kembangkan UMKM Usai Pandemi Covid-19 Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
Lalu apa saja sistem sekolah yang mengalami perubahan di masa pandemi Covid-19? Berikut ulasannya.
Study From Home
Sejak pemerintah mengumumkan belajar dari rumah, seluruh aktivitas belajar dilakukan secara jarak jauh melalui konferensi video, dokumen digital dan sarana daring lainnya, serta siaran TVRI.
Selain sulit beradaptasi, beban orang tua ikut bertambah. Siap membantu anak mengerjakan tugas belajar dan memastikan kuota internet lancar. Tanpa disadari, situasi ini seolah mentransfer peran orang tua menjadi guru di rumah bagi anak, secara keseluruhan.
Kolaborasi yang apik antara guru dan orang tua murid, menjadi jaminan anak-anak bisa mengenyam pendidikan di tengah keterbatasan.
Penguasaan teknologi menjadi keniscayaan yang harus dikuasai oleh tenaga pengajar maupun peserta didik. Murid-murid belajar dari rumah dan kegiatan belajar-mengajar dilakukan melalui aplikasi.
Alasan Kuat Belajar di Rumah
Reuters ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari covid19.go.id, sebaiknya anak-anak yang rentan terpapar virus Covid-19 untuk diawasi oleh para orang tua di rumah.
Bila anak Anda telah menunjukkan gejala demam, rasa lelah dan batuk kering, sebaiknya mencari pengobatan dan ikuti perintah dari tenaga kesehatan.
Istirahatkan anak di rumah dan hindari tempat keramaian untuk mencegah penyebaran penyakit. Bila anak tidak menunjukkan gejala, sebaiknya tetap bersekolah, kecuali ada pemberitahuan dari pihak berwenang yang menyatakan sebaliknya.
Ajarkan anak mengenai PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Termasuk perilaku seperti:
Iuran Sekolah
Banyak masyarakat yang mengalami kendala, terutama terkait sinyal dan kuota internet. Terlebih lagi dengan kondisi ekonomi orang tua, mungkin sempat terpukul akibat pandemi Covid-19.
Khususnya sekolah swasta yang telah bergantung besar, karena 70 persennya biaya bersumber dari para siswa. Tak jarang banyak orangtua yang meminta kebijaksanaan sekolah, supaya anak-anaknya tetap bisa belajar tanpa beban.
Yayasan Muhammadiyah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, memberikan keringanan pembayaran uang sekolah dengan cara dicicil selama tiga bulan.
"Kami hanya bisa memberikan kelonggaran, belum bisa mengurangi nominal uang sekolah. Karena pemasukan sekolah 70 persen bersumber dari uang sekolah siswa," kata Sekretaris Majelis Penyelenggara Pendidikan Yayasan Pendidikan Muhammadiyah Kebayoran Baru, Suryatno.
Insentif Guru
Selain orangtua dan murid yang merasakan getirnya dampak pandemi, para guru juga ikut memikul beban. Mereka harus mengeluarkan biaya ekstra untuk kuota, meski gaji pas-pasan.
Beban tersebut dirasakan betul oleh para guru honor dan guru kontrak. Serta tenaga pengajar tetap yang berasal dari sekolah swasta tingkat bawah.
Rata-rata diperkirakan para guru mengajar dalam sepekan sebanyak 20-23 jam. Kebutuhan internet per jam bisa mencapai 2 gigabyte (GB) untuk menyampaikan materi secara daring.
Lulusan Virtual
Momen peringatan Hari Pendidikan 2020 lalu, menjadi hal yang patut diabadikan dan langka. Lantaran kondisi dunia masih terancam wabah, bebarengan dengan kelulusan siswa SMA sederajat. Ditambah lagi, bertepatan dengan bulan Ramadhan.
Pengumuman kelulusan oleh masing-masing sekolah, berdasarkan Peraturan Sekjen Kemendikbud Nomor 5 Tahun 2020 dilakukan secara daring.
Kelulusan tahun ini terasa istimewa, sebab para siswa lulus tanpa mengikuti Ujian Nasional (UN). Karena peniadaan UN, kelulusan siswa didasarkan pada nilai rapor dan hasil tugas selama menjalani pembelajaran jarak jauh.
Perpisahan Virtual
Sejak beberapa kota memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sebagian sekolah akhirnya mengadakan perpisahan dengan teman seangkatan melalui virtual.
Para siswa duduk diapit kedua orang tuanya, menghadap kamera dari layar komputer dan ponselnya. Menghubungkan mereka bersama ratusan peserta didik lain melalui jaringan rapat zoom.
Tak ayal momen bahagia tersebut juga dipenuhi haru. Rasa rindu antar teman dan keinginan untuk merayakan wisuda meriah layaknya angkatan sebelumnya.
PPDB Daring
©2012 Merdeka.com
Memasuki Tahun Ajaran 2020/2021 penerimaan peserta didik baru (PPDB) dilakukan secara daring. Dampak pandemi Covid-19, menyebabkan prosesi penerimaan siswa baru sejak bulan Juni hingga Juli, dilakukan melalui online.
Baik dari pendaftaran hingga pengiriman berkas dalam bentuk file, melalui situs ppdb.jakarta.go.id untuk semua jenjang pendidikan.
Pelaksanaan PPDB dari jenjang SD, SMP hingga SMA terbagi beberapa jalur, yakni inklusi, afirmasi bagi anak asuh panti dan afirmasi bagi anak pemegang kartu. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalur zonasi ini pertama kali diimplementasikan tahun 2017 pada masa kepemimpinan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.
Baca SelengkapnyaDIharapkan ada peningkatan dalam implementasi kebijakan PPDB sistem zonasi dari tahun sebelumnya
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaNantinya, venue KTT ASEAN difokuskan di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta mengimbau 208 sekolah yang berada di kawasan GBK, lokasi Misa Akbar Paus Fransiskus menerapkan pembelajaran jarak jauh.
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaDelapan SMP swasta di Kota Serang, tutup, akibat imbas sistem zonasi PPDB.
Baca SelengkapnyaSMPN 8 Tangerang Selatan memberlakukan lockdown selama 14 hari karena adanya kasus cacar air dan gondongan di sekolah.
Baca SelengkapnyaPertimbangan penghapusan sistem zonasi itu dikatakan Presiden Jokowi usai melakukan pertemuan dengan pimpinan MPR di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/9).
Baca SelengkapnyaPihak sekolah terus memantau kualitas udara di sekolah-sekolah mereka untuk menjaga atmosfer yang aman dan sehat bagi siswa dan staf.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi mempertimbangkan ulang keinginanya untuk menghapus sistem zonasi pada PPDB.
Baca SelengkapnyaMendikdasmen Abdul Mu'ti menyiapkan dua strategi guna menekan angka anak putus sekolah yang beberapa tahun ke belakang mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya