Mengurai Tiga Motif Kelompok Teroris, Mati Mulia yang Menyesatkan
Merdeka.com - Aksi terorisme kembali terjadi di tanah air. Dalam kurun waktu kurang dari sepekan, dua kali terjadi aksi terorisme.
Salah satunya, bom bunuh diri terjadi di Gereja Katerdal Makassar pada Minggu (28/3) yang dilakukan pasangan suami istri.
Pengamat terorisme Ridlwan Habib menjelaskan tiga motif para pelaku bom bunuh diri melangsungkan aksinya. Menurutnya, kebanyakan pelaku bom bunuh diri melakukan aksinya untuk mencari kemuliaan atau mencari syahid. Artinya apabila mereka tewas, mereka mati dengan jalan yang mulia.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
"Jadi ya ada 3 motif, yang pertama adalah motif mencari kemuliaan atau mencari syahid. Jadi di kelompok ini memang salah satu pemahaman mereka kalo mati bom bunuh diri itu mati syahid, mati mulia, masuk surga," jelas Ridlwan, kepada merdeka.com Senin (29/3).
Dia mengatakan, pemahaman itu merupakan pemahaman yang menyesatkan, namun diyakini oleh para pelaku bom bunuh diri.
"Mereka mengambil momentum di bulan sya'ban menjelang ramadhan, menurut kelompok ini bulan yang mulia untuk mati. Ini pemahaman yang salah ya tapi ini diyakini kelompok ini," katanya.
Lebih lanjut, pemboman di Gereja Katedral Kota Makassar salah satu aksi balas dendam pelaku karena ustadz yang menikahkan keduanya ditembak anggota kepolisian pada Januari silam.
"Motif ke dua adalah pembalasan dendam karena ustadz mereka atau guru mereka ditembak Densus 88 pada 6 januari 2021 namanya Rizaldi, itu yang menikahkan keduanya, jadi guru mereka ditembak makanya mereka semakin terpicu untuk melakukan pembalasan," kata Ridlwan.
Ridlwan juga menambahkan bahwa motif ketiga para pelaku pemboman yang merupakan bagian dari JAD ini tidak lain untuk menimbulkan konflik yang dapat memecah negara.
"Nah yang ketiga, motif besarnya adalah motif JAD secara umum adalah menciptakan konflik secara horizontal maka yang diserang adalah gereja, supaya terjadi ketidakpercayaan antara satu umat beragama dengan umat beragama yang lain. Lalu kemudian terjadi konflik horizontal yang menyebabkan negara pecah lalu mereka bisa mengambil keuntungan dari situ," ungkap Ridlwan.
"Keuntungan yang bisa diambil ya mereka bisa menguasai negara seperti Isis menguasai Suriah dan Marawi Filipina Selatan," pungkasnya.
REPORTER MAGANG : Annastasya Narpadayinta (mdk/dea)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaMencegah kejahatan serupa terulang, polisi menggencarkan patroli.
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku sejauh ini dikarenakan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaPara pelaku menebar teror menggunakan airsoft gun.
Baca SelengkapnyaPraka RM Cs diyakini terbukti melanggar pasal Pasal 340 KUHP Jo Pasal 50 ayat 1 ke 1 KUHP dan Pasal 328 KUHP Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1.
Baca SelengkapnyaHj Uma menceritakan detik-detik pertemuannya dengan para tersangka yang ternyata telah mengenalnya.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka memilih calon korban secara random alias acak.
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaMayat korban ditemukan mengenaskan terbungkus plastik di tempat pemakaman umum
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca Selengkapnya