Misteri Luka Sayatan di Jasad Polisi yang Tewas Ditembak di Rumah Kadiv Propam
Merdeka.com - Kasus tewasnya Brigadir J akibat baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo terus bergulir. Mabes Polri turun tangan mengusut insiden tersebut.
Di lain sisi, terdapat keganjilan yang membuat Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso menanggapi kasus tersebut. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
Sugeng mengungkapkan, terdapat sejumlah luka tembakan serta sayatan di jasad Brigpol J.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Bagaimana Kapolda Jateng menanggapi kasus Sukolilo? 'Salah satu penegak hukum adalah Polisi, Polri adalah representasi negara di masyarakat, Kita ndak boleh main hakim sendiri. Kita (masyarakat) tidak boleh bertindak seperti Polisi. Kalau ada permasalahan lapor polisi,' tegasnya.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
Simak ulasan selengkapnya berikut ini, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (12/7).
IPW Minta Kapolri Bentuk TGPF
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo ©2022 Merdeka.com
Menanggapi kasus kematian Brigpol J yang diawali dengan insiden baku tembak, menimbulkan sejumlah spekulasi dan tanda tanya.
Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus tewasnya Brigpol J.
"Mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Tim Pencari Gabungan Pencari Fakta (TGPF) atas tewasnya Brigpol J," kata Sugeng dalam keterangannya, Senin (11/7).
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar peristiwa sebenarnya dapat diungkap.
"Dengan begitu, pengungkapan kasus penembakan dengan korban anggota Polri yang dilakukan rekannya sesama anggota dan terjadi di rumah petinggi Polri menjadi terang benderang," imbuh Sugeng.
Agar Fakta Terungkap
Pemeriksaan tersebut, kata Sugeng, bertujuan agar masyarakat tak lagi menduga-duga apa yang terjadi dalam kasus ini. Dia mengatakan, ada banyak dugaan yang beredar dalam insiden tewasnya Brigpol J.
"Pasalnya, peristiwa ini sangat langka karena terjadi di sekitar Perwira Tinggi dan terkait dengan Pejabat Utama Polri. Anehnya, Brigadir J merupakan anggota Polri, selain terkena tembakan juga ada luka sayatan di badannya," paparnya.
Kendati demikian, Sugeng menyebut insiden tewasnya Brigpol J atau Nopryansah Josua Hutabarat terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 sekitar 17.00 WIB.
"Selama tiga hari, kasus itu masih ditutup rapat oleh Polri yang memiliki slogan Presisi," beber Sugeng.
Misteri Luka Sayatan di Jasad Brigpol J
©2021 Merdeka.com
Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan bahwa luka sayatan di jasad Brigadir J berasal dari gesekan yang berasal dari proyektil baku tembak dengan Bharada E.
"Kita bukan lihat tapi penjelasan penyidik soal sayatan adalah karena gesekan proyektil yang ditembakan oleh Bharada E ke Brigadir J," kata Ramadhan dalam jumpa pers, Senin (11/7).
Ramadhan menambahkan, luka sayatan yang ada di jasad Brigadir J bukan berasal senjata lain, seperti senjata tajam (sajam). Melainkan hasil gesekan peluru dari Bharada E yang melesatkan lima tembakan.
Luka Tembak
©2012 Merdeka.com
Dari hasil olah TKP, Brigadir J mengeluarkan tembakan sebanyak 7 kali. Sementara Bharada E membalas melepaskan tembakan sebanyak 5 kali.
Brigadir J tewas tertembus timah panas.
"Walaupun lima tembakan ada satu tembakan yang mengenai tangan kemudian tembus ke badan," tutur Ramadhan.
Sedangkan tembakan yang dilepaskan Brigadir J dalam baku tembak dengan Bharada E, tak ada satu pun yang mengenai tubuh Bharada E.
"Tidak ada (tembakan yang kena Bharada E), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung," imbuhnya.
Kronologi Kejadian
Sebelumnya, Brigadir J, seorang anggota Polri tewas tertembak di rumah salah satu petinggi Mabes Polri. Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan membeberkan kronologinya.
"Peristiwa itu benar telah terjadi pada hari Jumat 8 Juli 2022. Kurang lebih jam 17.00 atau jam 5 sore. Saat itu Brigadir J berada atau memasuki rumah salah satu pejabat Polri di Perumahan Dinas Duren Tiga," bebernya.
Lanjut Ramadhan, Barada E yang hendak memeriksa teriakan istri Kadiv Propam, justru direspons tembakan oleh Brigadir J yang telah berdiri di depan kamar.
"Barada E menegur dan saat itu yang bersangkutan mengacungkan senjata kemudian melakukan penembakan dan Barada E tentu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J," jelas Ramadhan.
Akibat insiden itu, Brigadir J meregang nyawa. Jenazah Brigadir J telah dibawa keluarga ke Jambi, sementara Barada E masih diamankan.
"Akibat penembakan yang dilakukan Barada E itu mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia. Saat ini kasus sedang didalami, ditelusuri lebih jauh oleh Propam Mabes dan Polres Jaksel," ungkap Ramadhan.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil pemeriksaan ditemukan luka bekas peluru pada bagian dada kiri korban.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, Setyo tewas lantaran tertembak pistolnya sendiri.
Baca SelengkapnyaPetugas telah memeriksa 14 saksi yang berada di sekitar rumah dinas korban saat peristiwa itu terjadi.
Baca SelengkapnyaNamun, warga sekitar termasuk pak RT tidak mendengar ada suara letusan tembakan sebelum korban ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaHasilnya, Brigadir Setyo mengalami luka tembak di dada sebelah kiri, hingga jantung dan paru-paru
Baca SelengkapnyaJasad korban saat ini sudah dimakamkan di kampung halamannya. Di jasadnya, ditemukan bekas luka tembak.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo Sigit Prabowo buka suara terkait kematian tragis Briptu Setyo Herlambang, ajudan dari Kapolda Kalimantan Utara, Irjen Daniel Adityajaya.
Baca SelengkapnyaUsut punya usut, titik ledakan berada di gudang penyimpanan barang bukti Gegana Polda Jatim
Baca SelengkapnyaCCTV yang di lokasi kejadian turut dimankan dan kemudian dilakukan analisis oleh ahli digital forensik.
Baca SelengkapnyaPersonel Den Gegana Satuan Brimob Polda Kaltara itu diduga tertembak senjata api jenis HS-9.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas bersimbah darah di depan rumahnya, pada Kamis (14/9) malam.
Baca Selengkapnya