Moeldoko Ngaku Tak Pernah Mengemis Jabatan, Andi Arief Ungkap Hal Mengejutkan
Merdeka.com - Kisruh Partai Demokrat terus berlanjut. Kubu AHY dan Moeldoko terus melontarkan pernyataan terkait klaim keabsahan kepengurusannya.
Belum lama ini, Ketua Umum Partai Demokrat KLB Deli Serdang, Moeldoko kembali melontarkan pernyataan. Dia mengaku tidak pernah mengemis untuk mendapatkan pangkat dan jabatan.
Hal ini diungkapkannya dalam konteks dipilihnya dirinya menjadi ketua umum Partai Demokrat versi KLB.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Apa doktrin Partai Demokrat? Dalam anggaran dasar Partai Demokrat pada pasal 4, doktrin tri pakca gatra praja mengandung arti adanya tiga kehendak kuat atau tiga ketetapan atau tiga ketetapan hati dalam mebangun bangsa dan negara, yang diwujudkan ke dalam trilogi partai demokrasi, kesejahteraan, dan keamanan serta tiga wawasan partai yakni nasionalisme, humanisme, dan pluralisme.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kenapa Prabowo minta bantuan Demokrat? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
"Saya tidak pernah mengemis untuk mendapat pangkat dan jabatan. Apalagi, menggadaikan yang selama ini saya perjuangkan," kata Moeldoko dalam akun Instagramnya dr_moeldoko, Selasa (30/3).
Moeldoko mengatakan, keputusan menjadi ketua umum Demokrat hasil KLB Deli Serdang merupakan hak politik sebagai seorang sipil. Bukan kaitannya dengan status mantan Panglima TNI.
"Pilihan saya ini adalah hak politik saya sebagai seorang sipil. Ketika saya bertugas di militer, tugas saya mengawal stabilitas dan juga demokrasi. Ketika bertugas sebagai panglima, tugas besar yang saya lakukan adalah bagaimana menjaga stabilitas dan mengawal jalannya demokrasi yang dinamis. TNI bermain di ruang sempit, tetapi dengan seni kepemimpinan, situasi itu saya hadapi. Dan pada pemilu 2014 semuanya telah berjalan dengan baik," jelasnya.
Pernyataan Moeldoko langsung direspons oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Ketum AHY, Andi Arief. Dia mengungkap hal yang cukup mengejutkan.
Moeldoko Pakai Baju TNI Menghadap SBY Minta Marzuki Alie Dijadikan Sekjen Demokrat
Andi Arief mengungkapkan Moeldoko pernah menghadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2014 lalu dengan menggunakan seragam TNI lengkap. Menurut Andi, saat itu dia merekomendasikan Marzuki Alie dijadikan sebagai Sekjen Partai Demokrat.
"Pertama, menghadap SBY gunakan baju TNI lengkap 2014 meminta Marzuki Ali jadi sekjen kongres Demokrat," kicau Andi Arief dalam akun Twitternya @Andiarief__, 12 jam lalu dikutip merdeka.com, Rabu (31/3).
Twitter @Andiarief_
Moeldoko Menghadap SBY Minta Posisi Ketum Demokrat
Tak cuma itu, Andi mengungkap Moeldoko kembali menghadap SBY setelah pensiun dari TNI. Kala itu, menurut Andi, Moeldoko datang menghadap untuk meminta posisi ketua umum Partai Demokrat.
"Kedua, setelah pensiun menghadap SBY membawa map meminta posisi ketum Demokrat," tulisnya.
Andi Arief Minta Kader Demokrat Waspada
Selain itu, Andi Arief memperingatkan kepada semua kader Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY untuk waspada. Sebab, ada indikasi kantor DPP Partai Demokrat akan direbut paksa.
Moeldoko Cium Tangan SBY©2021 Merdeka.com
"Kepada seluruh kader, sesuai dengan permenkumham, batas menyatakan dokumen KLB brutal diterima/lengkap atau tidak adalah hari ini 30 Maret 2021. Namun batas Depkumham umumkan itu tgl 6 April 2021 (bisa lebih cepat) Tetap waspada karena ada indikasi Kantor DPP akan direbut paksa," kata Andi Arief dalam cuitan di twitternya @Andiarief__ , Selasa (30/3/2021).
Reporter Magang: Syifa Caecar Madyaratri
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko bagi Partai Demokrat tak termaafkan dan tak terlupakan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi kemenangan PK Demokrat.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko membantah tuduhan meminta jatah menteri ke PDIP.
Baca SelengkapnyaPelantikan AHY digelar di Istana Negara, Jakarta, hari ini pukul 11.00 WIB.
Baca SelengkapnyaAHY dan seluruh kadernya tidak akan melupakan apa yang dilakukan oleh Moeldoko.
Baca SelengkapnyaMeski dia memiliki jabatan mentereng, ternyata tak membuat alumni Akabri 1981 ini menggunakan 'kekuasaannya' untuk meminta lebih dulu berwudhu.
Baca SelengkapnyaInisiator Kongres Luar Biasa Partai Demokrat pimpinan, Darmizal menyebut dalam waktu dekat barisan KLB akan menentukan sikap dan arah politik.
Baca SelengkapnyaBudiman mengaku akan menerima tawaran menjadi menteri. Apabila tidak ada orang yang lebih baik dari dirinya untuk mengisi jabatan tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan kepada AHY bahwa sama sekali tidak tahu apa yang anak buahnya perbuat.
Baca SelengkapnyaSetiap tugas yang diberikan oleh negara harus dijaga dan dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, Pilkada diserahkan pada junior di partai, ia menyatakan tak ada masalah siapapun terpilih di Pilkada.
Baca SelengkapnyaAHY mengungkapkan PK yang dilakukan KSP Moeldoko membuat kader khawatir apabila partai yang dibangun selama ini dirampas begitu saja oleh para pembegal partai.
Baca Selengkapnya