Muncul Penolakan, Ini 5 Fakta Natuna Jadi Tempat Karantina WNI dari Wuhan
Merdeka.com - Belakangan ini, wabah virus berbahaya Corona telah menjadi momok di berbagai belahan dunia. Diketahui virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, China.
Dalam mengatasi penyebaran virus corona, pemerintah Indonesia telah menyiapkan kawasan untuk karantina WNI yang berasal dari Wuhan. Kawasan dipilih adalah Natuna. Berikut ulasan selengkapnya:
Tempat Karantina di Natuna Jauh dari Permukiman
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Dimana pusat karantina haji pertama di Indonesia? Pusat Karantina Haji Pertama Mengutip situs Kemenag RI, pusat karantina haji pertama di Indonesia ada dua, yakni di Pulau Rubiah, Provinsi Aceh, dan di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
Diketahui, Natuna dipilih oleh pemerintah sebagai tempat karantina Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah dipulangkan dari Wuhan, China tempat ditemukan pertama kali virus corona.
Dipastikan, tempat karantina di Natuna ini berjarak 5 kilometer dari permukiman warga, dan merupakan salah satu fasilitas yang ada di pangkalan militer Indonesia. Hal ini sudah dipastikan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Kepulangan saudara-saudara kita dari Wuhan menuju Indonesia dengan memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung protokoler kesehatan itu sendiri. Protokol kesehatan di antaranya yang kita harus dipenuhi kita memiliki tempat isolasi yang jauh dari penduduk dan yang terbaik dan terpilih adalah wilayah Natuna," ujar Hadi, Sabtu (1/2).
Hadi menuturkan, fasilitas militer tersebut berjarak lebih dari 5 kilometer dari pemukiman masyarakat. Sehingga, dia menjamin proses karantina WNI dari China tidak akan berdampak bagi masyarakat sekitar.
"Jarak dari hanggar itu sendiri sampai ke tempat duduk kurang lebih di atas antara 5 sampai 6 km. Kemudian menuju ke SP di sana ada dermaga itu juga kurang lebih 5 km sehingga dari hasil penilaian itu memenuhi syarat protokol kesehatan," kata dia.
Pemerintah menyediakan rumah sakit untuk mendukung proses karantina WNI dari China di Natuna. Rumah sakit tersebut memiliki fasilitas lengkap seperti dapur umum, MCK, dan lain sebagainya. Rumah sakit disebut dapat menampung 300 pasien.
"Di sana ada fasilitas rumah sakit yang dikelola oleh 3 angkatan yakni dokter dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Kemudian memiliki runway berdekatan dengan wilayah yang nantinya digunakan untuk isolasi sehingga nanti saudara-saudara kita yang datang langsung turun dari pesawat masuk ke tempat penampungan mereka sampai dinyatakan bebas bertemu keluarga," tuturnya.
WNI yang Dijemput Dipastikan dalam Kondisi Sehat
Akibat wabah virus corona yang menyerang Wuhan, sebanyak 245 WNI akan dipulangkan ke Tanah Air. Mereka akan dijemput dengan pesawat Batik Air jenis Airbus 330 yang berkapasitas 392 penumpang. WNI yang akan dipulangkan ke Tanah Air dipastikan oleh pemerintah berada dalam kondisi sehat.
"Dari semalam saya berkomunikasi dan terus mendapatkan laporan bahwa kondisi saudara-saudara kita sehat dan mereka senang akan pulang ke tanah air," kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam acara pelepasan tim penjemput WNI di Jakarta dilansir Antara, Sabtu (1/2).
Pemkab Natuna Menolak Dijadikan Tempat Karantina
Pemerintah Kabupaten Natuna menolak jika wilayahnya dijadikan tempat karantina WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China. Pasalnya pemerintah pusat tak lakukan koordinasi sebelumnya. Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni sudah menyampaikan penolakan tersebut kepada pemerintah pusat karena kebijakan sepihak yang tengah diambil.
"Ada kesan, ada pemaksaan kehendak, karena kami baru tahu," kata Ngesti di Tanjungpinang, Sabtu (1/2). Dilansir dari Antara.
Warga Natuna Kepung DPRD
Kabar pemulangan WNI dari Wuhan ke Natuna sontak membuat warga menyerbu kantor DPRD setempat. Ratusan warga Natuna mengepung DPRP guna mempertanyakan kabar pemulangan WNI dari Wuhan itu.
"Sejak Jumat malam sampai hari ini massa terus berdatangan ke kantor DPRD Natuna," kata Ketua KNPI Natuna, Haryadi di Natuna, Sabtu (1/2). Dilansir dari Antara.
Diketahui, warga menolak Natuna dijadikan pusat karantina WNI dari Wuhan selama kurang lebih 14 hari di kantor DPRD. Meski pemerintah telah memastikan WNI dipulangkan ke Tanah Air dalam kondisi sehat, warga tetap khawatir terhadap virus corona yang ditakutkan akan menyebar di Natuna.
"DPRD pun sudah sepakat menolak karantina WNI dari China di Natuna," sebut Haryadi.
Pesawat Sediakan Peralatan Guna Bantu Menangani Virus Corona
Dalam pesawat yang sudah ditumpangi tim untuk menjemput WNI di Wuhan, Hubei akan sediakan peralatan penanganan wabah virus corona yang akan diserahkan pada pemerintah China. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan peralatan itu akan diterima langsung oleh pemerintah China lewat Hubei Charity Foundation.
"Di dalam pesawat kita juga bawa peralatan yang diperlukan oleh pihak China. Mereka perlu beberapa peralatan antara lain masker dan surgical unit," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dilansir Antara, Sabtu (1/2). (mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaBarantin memegang peran strategis perlindungan sumber daya hayati dari ancaman hama penyakit, hewan, ikan, dan tumbuhan berbahaya.
Baca Selengkapnyaberdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024
Baca SelengkapnyaHal ini kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi imigrasi untuk mengidentifikasi lokasi, waktu maupun pelaku kejadian.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaAgar tidak menimbulkan dampak buruk maka penanganan WNA bermasalah itu perlu dilakukan maksimal.
Baca SelengkapnyaImigrasi juga sedang memasang 30 unit autogate tambahan di terminal kedatangan internasional Bandara Ngurah Rai yang ditargetkan selesai pada Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaFenomena perubahan iklim dan pemanasan global mengubah masalah hama penyakit tumbuhan (OPT dan OPTK), hama dan penyakit hewan, ikan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya