Novel Baswedan Blak-blakan soal Penyidikan Anas Urbaningrum, Bukti Aliran Dana & Suap
Merdeka.com - Pasca bebas, eks Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memberi klaim jika dirinya tetap tak bersalah dalam pusaran kasus megaproyek Hambalang.
Mantan penyidik KPK Novel Baswedan turut mengungkap soal proses pengusutan barang bukti. Di masa tugasnya kala itu, Novel mengaku ada bukti aliran dana dan suap.
Berikut ulasan selengkapnya.
-
Bagaimana KPK mengungkap kasus suap di Basarnas? Pengungkapan kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan pada Selasa 25 Juli 2023 sekitar jam 14.00 WIB di jalan raya Mabes Hankam Cilangkap, Jakarta Timur dan di Jatiraden, Jatisampurna, Kota Bekasi. Dalam OTT, KPK amankan 11 orang dan menyita goodie bag berisi uang Rp999,7 Juta.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa yang ditemukan KPK di Basarnas? Lembaga antirasuah mengungkap kasus dugaan korupsi di Basarnas.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
Kesaksian Novel atas Kasus Anas
Novel Baswedan melakukan kilas balik semasa bertugas mengusut tuntas kasus korupsi Anas Urbaningrum. Dalam bincang pribadinya melalui kanal YouTube Novel Baswedan, Jumat (14/4), Novel mengungkap jika kasus Anas kala itu memang tak bisa dipungkiri memiliki keterkaitan dengan kasus Nazaruddin.
"Kalau bicara terkait perkaranya Anas Urbaningrum, ini tentunya berkaitan dengan kasus Nazaruddin. Saya yang menangani kasus Nazaruddin, setelah itu pengembangan kasusnya dibagi-bagi jadi saya ga mengikuti detail," ungkapnya.
©Liputan6.com/Herman Zakharia
Dari sejumlah hal yang diperoleh tim penyidik, Novel menegaskan memang terdapat beberapa bukti yang menunjukkan aliran dana dan suap.
"Dari beberapa hal yang saya dengar, memang ada bukti yang menunjukkan adanya dugaan aliran dana dan juga ada kaitan-kaitan penerimaan suap atau gratifikasi. Cuma detailnya saya ga paham," sambungnya.
Ada Hal yang Belum Mampu Dibuktikan Hingga Kini
Namun, keberadaan barang bukti tersebut belum sepenuhnya menjelaskan kasus dengan sempurna. Sebab, Novel menyebut jika masih ada dugaan lain yang belum mampu dibuktikan tim penyidik bahkan hingga saat ini.
"Dari beberapa hal yang saya pahami, yang mampu dibuktikan penyidik itu. Artinya ada dugaan perbuatan lain yang belum mampu dibuktikan sampai sekarang," terangnya.
"Waktu itu banyak sindiran lah, kenapa ga diteruskan ke Istana. Ya karena untuk mendapatkan alat buktinya itu tidak mudah, apalagi saksi. Orang akan cenderung khawatir untuk bersaksi pada kasus-kasus besar," jelasnya.
Ungkap Bukti Aliran Dana Nazaruddin
©Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
"Sepanjang ada bukti, kita usut tuntas," tegas Novel.
Salah satu bentuk bukti aliran dana dan suap tersebut ialah terwujud dalam beberapa hard disk. Bahkan, Novel tak tanggung-tanggung menyebut jika sejumlah hard disk begitu penting bagi pengembangan kasus Nazaruddin yang mengarah pada Anas.
"Ketika saya menangani kasus Nazaruddin, kami kan menemukan hard disk penting. Itu ada banyak transaksi keuangan yang berhubungan dengan Nazaruddin" ungkapnya.
Anas Bebas
Sebelumnya, Anas Urbaningrum menyampaikan kondisinya tetap baik setelah menjalani masa hukuman selama lebih dari 9 tahun di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Kota Bandung.
"Saya ingin meminta maaf. Maaf kalau ada yang berpikir saya di tempat ini mati membusuk, kalau ada yang berpikir saya menjadi bangkai fisik dan sosial, saya minta maaf itu alhamdulillah tidak terjadi," kata dia di hadapan simpatisannya, Selasa (11/4).
©2023 Merdeka.com
Namun hingga pasca bebas, Anas tetap bersikukuh jika dirinya tak bersalah dan hanya sebatas dijebloskan ke dalam skenario besar. Menanggapi hal ini, Mantan Wakil KPK Bambang Widjojanto (BW) menyarankan Anas untuk legowo menerima kenyataan. Dia meminta Anas dan para loyalisnya berhenti melakukan pembelaan dengan menggalang opini debat terbuka.
"Sudahlah kita tahu ujungnya ke mana, kamu ingin membersihkan dirimu, tapi tidak seperti itu caranya. Itu kampungan banget cara seperti itu, setoplah dengan cara-cara kampungan kayak begitu," kata dia.
BW turut menambahkan, dia menagih janji Anas untuk segera melompat dari Monas.
"Kita juga masih ingat (pernyataan Anas) ‘Kalau saya terbukti akan loncat dari Monas'. Sudah terbukti, sudah dihukum, kapan lu loncat dari Monas?" ujar BW.
Skenario Dimaksud Anas
Seorang sumber yang kenal dekat dengan Anas Urbaningrum membocorkan, setelah bebas Anas akan mengkonfirmasi kepada sejumlah orang yang terlibat dalam skenario tersebut.
Bahkan, kata dia, ada satu narasumber kunci yang telah menyampaikan permohonan maaf kepada Anas karena ikut terlibat dalam skenario besar menjebloskan Anas ke dalam penjara.
"Termasuk orang yang merancang melemparkan telur ke Anas saat di KPK," kata sumber itu saat berbincang dengan merdeka.com.
Sumber ini memberikan sejumlah bukti-bukti kepada merdeka.com. Bukti tersebut berupa foto surat pengakuan orang tersebut dan rekaman permintaan maaf.
Loyalis Anas, Gede Pasek Suardika mengakui, memang ada beberapa orang yang telah meminta maaf kepada Anas. Salah satunya, Muhammad Nazaruddin.
Bahkan menurut dia, sebelum bebas, Nazar sempat bersimpuh di kaki Anas. Dia meminta maaf kepada Anas. Kata Pasek, Anas pun memaafkan. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya cuma khawatir bila ternyata itu tidak ada uangnya, tetapi KPK mau buat framing saja," kata Novel.
Baca SelengkapnyaNovel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca SelengkapnyaNovel merupakan tersangka tunggal dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan dalam rangka penyidikan kasus dugaan suap pengurusan perkara di Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSelain pencegahan, menurut Novel, dalam menangani kasus korupsi juga dibutuhkan penindakan dalam bentuk OTT yang sudah mendarah daging di KPK.
Baca SelengkapnyaKabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, Windy Idol dan Riris Riska dicecar soal penggunaan uang hasil suap pengurusan perkara di MA oleh Hasbi Hasan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK Nurul Ghufron pun telah membenarkan terkait agenda OTT dilakukan KPK perihal penyerahan uang yang diduga berkaitan tindak pidana korupsi.
Baca SelengkapnyaNyaman menjawab, tekanan dalam profesi auditor sudah pasti ada, sebab setiap orang yang terlibat tidak mau kasusnya dibuka atau dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaTersangka ini sempat lolos dari sergapan KPK saat dilakukan Operasi Tangkap Tangan.
Baca SelengkapnyaNovel menyebut, Polri telah menyelamatkan KPK dari tangan Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaPidato yang dimaksud yakni komitmen Ketua Umum Partai Gerindra terhadap pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaNovel menduga sudah banyak pihak yang menjadi korban pemerasan oknum di KPK. Hanya saja korban tak berani atau belum bersedia mengungkapnya.
Baca Selengkapnya