Omicron Bisa Diamati Melalui PCR Test, Begini Indikatornya
Merdeka.com - Akhir November lalu, dunia kembali dikejutkan dengan penemuan varian baru Covid-19. Varian baru yang lantas disebut dengan Omicron tersebut berawal dari pelaporan salah satu negara di kawasan Afrika Selatan.
Varian yang juga dinyatakan dengan istilah B.1.1.529 itu secara langsung dilaporkan pada tanggal 24 November 2021. Penemuan tersebut diiringi dengan peningkatan kasus positif secara masif di lokasi setempat.
Hal ini pun seketika mendapatkan perhatian dari World Health Organization (WHO) dengan memberi label variant of concern (VOC) pada Omicron.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang memberikan tanggapan mengenai PCR? Setelah mendengar pernyataan itu, epidemiolog Dicky Budiman memberikan tanggapan, khususnya mengenai penggunaan tes PCR. Dicky menjelaskan bahwa PCR merupakan metode yang digunakan untuk menggandakan materi genetik, baik DNA maupun RNA, dari sampel agar dapat dianalisis dengan lebih efektif.
Melalui itu, WHO memberikan penjelasan mengenai indikator kasus positif yang dapat diamati melalui PCR Test. Lantas, bagaimana seseorang dapat dikatakan terpapar Omicron jika menggunakan instrumen PCR Test? Berikut ulasan selengkapnya.
Diamati Melalui PCR Test
Omicron merupakan salah satu bentuk mutasi dari Covid-19 yang dianggap cukup mengkhawatirkan. WHO mengklaim, Omicron disebut jauh lebih memiliki risiko untuk menginfeksi penyintas kembali dibandingkan dengan jenis varian Covid-19 lainnya.
Melonjaknya Omicron di kawasan Afrika Selatan ditandai dengan salah satu indikator pada tes PCR. Di beberapa laboratorium menunjukkan, Omicron dapat ditandai dengan adanya satu di antara tiga gen target yang sama sekali tidak terdeteksi.
"Beberapa laboratorium telah menunjukkan bahwa untuk satu tes PCR yang banyak digunakan, salah satu dari tiga gen target tidak terdeteksi (disebut dropout gen S atau kegagalan target gen S)," penjelasan WHO yang dipublikasikan pada Jumat (26/11), demikian dikutip dari laman Satgas Covid-19.
"Dengan menggunakan pendekatan ini, varian ini telah terdeteksi pada tingkat yang lebih cepat daripada lonjakan infeksi sebelumnya, menunjukkan bahwa varian ini mungkin memiliki keunggulan pertumbuhan," sambung WHO.
Langkah PencegahanOmicron telah menginfeksi di beberapa negara. Oleh karena itu, WHO menambahkan, melakukan langkah pencegahan dan kebijakan yang pro aktif disebut harus segera ditempuh bagi semua negara.
Beberapa di antaranya yakni untuk selalu mengupayakan untuk memahami varian SARS-CoV-2, mengenakan masker, selalu menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak fisik, mengupayakan ventilasi, serta melakukan vaksinasi.
"Individu diingatkan untuk mengurangi risiko COVID-19, termasuk kesehatan masyarakat dan tindakan sosial yang terbukti seperti mengenakan masker yang pas, kebersihan tangan, menjaga jarak fisik, meningkatkan ventilasi ruang dalam ruangan, menghindari ruang ramai, dan mendapatkan vaksinasi," tambah WHO. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaAdapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca Selengkapnya