Pahami Reaksi yang Mungkin Terjadi Usai Vaksin & Cara Atasinya
Merdeka.com - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia dimulai sejak bulan Januari 2021. Akan tetapi, sejumlah orang masih khawatir tentang reaksi tubuh pasca vaksinasi. Lantas, reaksi apa saja yang mungkin terjadi setelah vaksinasi? Bagaimana cara mengatasi reaksi tersebut?
Melansir dari laman covid19.go.id, simak ulasan informasinya berikut ini.
Reaksi yang Mungkin Terjadi Usai Vaksin
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin cacar api bekerja? Zostavax adalah vaksin cacar api generasi pertama yang telah digunakan sejak 2006. Vaksin ini menggunakan virus varicella-zoster yang dilemahkan untuk merangsang respons kekebalan tubuh terhadap virus tersebut.
Reaksi yang mungkin terjadi usai mendapatkan vaksin Covid-19 hampir sama dengan vaksin penyakit lain. Beberapa gejala tersebut antara lain:
1. Reaksi lokalSeperti nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan serta reaksi berat misalnya selulitis.
2. Reaksi sistemikSeperti demam, nyeri seluruh otot tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan terasa lemah, mual hingga sakit kepala.
Yang Harus Dilakukan Usai Tinggalkan Lokasi Vaksin
Setelah meninggalkan lokasi vaksinasi, ada beberapa hal yang harus dilakukan, seperti:
- Tetap tenang
- Jika terjadi reaksi seperti nyeri, bengkak atau kemerahan pada area suntikan, kompres dengan air dingin di tempat suntikan tersebut.
- Jika terjadi demam, kompres atau mandi dengan air hangat, perbanyak minum air putih dan istirahat.
- Jika dibutuhkan, minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan.
- Laporkan semua reaksi dan keluhan yang terjadi setelah mendapatkan vaksinasi ke petugas kesehatan.
©2020 REUTERS
Untuk mengantisipasi terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang serius, penerima vaksin diminta untuk tetap tinggal di tempat pelayanan vaksinasi selama kurang lebih 15 menit setelah mendapatkan vaksinasi.
Hal yang Harus Dilakukan Jika Alami Reaksi
Hal yang harus dilakukan jika mengalami reaksi pasca vaksinasi yang pertama adalah tetap tenang. Segera melapor ke petugas kesehatan yang ada di fasilitas pelayanan vaksinasi atau ke puskesmas terdekat. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh petugas kesehatan.Dalam rangka pengkajian dan penanggulangan KIPI, Menkes membentuk Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan KIPI, serta Gubernur membentuk Komite Daerah Pengkajian dan Penanggulangan KIPI. Berdasarkan laporan yang masuk, sebagian besar kasus KIPI yang terjadi merupakan koinsiden atau kejadian yang tidak berhubungan dengan pemberian vaksinasi. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjelasan mengenai manfaat dan efek samping dan efek samping vaksin HPV.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksin HPV mengandung protein yang dibuat menyerupai virus HPV.
Baca SelengkapnyaVaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaAlergi obat merujuk pada reaksi alergi yang disebabkan oleh penggunaan obat tertentu, dan bisa memengaruhi sistem tubuh.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca Selengkapnya