Pedagang Ini Berjualan di Tengah Pandemi, Spanduknya Jadi Sorotan
Merdeka.com - Demi mencegah dan menekan laju penyebaran virus covid-19, di tengah pandemi Pemerintah menerapkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM. Aturan tersebut sontak menimbulkan spekulasi soal dampak positif dan negatif dari masyarakat.
Tidak sedikit para pedagang yang merasa dirugikan ketika aturan PPKM tersebut dijalankan. Seperti salah satu pedagang ini yang hingga menuliskan tulisan mengungkap isi hatinya dalam spanduk jualannya.
Hal itu kemudian mampu mencuri perhatian dan menjadi sorotan netizen. Hingga potret spanduknya viral di media sosial. Penasaran? Berikut ulasan selengkapnya.
-
Apa yang terjadi pada pedagang buah? Pedagang buah dikeroyok oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK). Penyebab pengeroyokan karena persoalan uang keamanan.
-
Kenapa pembeli dikeroyok? 'Kemudian R Acoka justru menarik mobil tersebut dan terjatuh, lalu dia meneriaki Paisal dengan kalimat maling yang membuat warga terprovokasi,' katanya.
-
Apa yang disita dari pedagang? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas,' kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Kenapa polisi China mengusur pedagang? Dia diberi imbauan agar tak berjualan di lokasi. Sebab, hal tersebut diungkap sang polisi dapat memicu kecelakaan bagi diri sendiri dan pengguna jalan raya lainnya. 'Anda tidak bisa berjualan semangka di sini. Ini bisa mengganggu lalu lintas,' terangnya.
-
Kenapa pedagang kelontong keturunan China sering berteriak? Mereka menjajakan dagangannya dengan berteriak. Sehingga membuat warga berkerumun mendatangi pedagang kelontong tersebut.
-
Kenapa pedagang buah itu dikeroyok? Penyebab pengeroyokan karena persoalan uang keamanan.
Ungkap Rasa Susahnya Berjuang Lawan Pandemi hingga Kelaparan
Sebuah spanduk pedagang angkringan baru-baru ini mencuri perhatian masyarakat di media sosial. Dalam spanduk angkringan miliknya, sang pedagang mengungkapkan isi hatinya yang kesusahan berjuang melawan pandemi covid-19.
Seperti nampak dalam unggahan akun Instagram @camerapenjurunews, ia mengatakan bahwa dirinya hingga merasa kelaparan, lantaran warung angkringannya sepi pembeli.
Instagram/camerapenjurunews©2021 Merdeka.com
"Spanduk viral angkringan jadi jeritan pedagang saat PPKM Darurat," tulis akun Instagram @camerapenjurunews menuliskan keterangan.
"Ya Allah, saya kelaparan harus berjuang melawan covid-19," kata-kata yang tertulis dalam spanduk.
Tulis Ungkapan Menohok Sebagai Jeritan Hati
Bahkan tak hanya berhenti sampai di situ, nyatanya sang pemilik warung angkringan ini juga menuliskan sebuah pesan menohok. Bak menjadi perwakilan dari sebuah jeritan hati, pesan itu disampaikan ketika aturan PPKM darurat diberlakukan.
Instagram/camerapenjurunews©2021 Merdeka.com
"Ya Tuhan, jualan kopi aja kaya open BO, takut sama patroli," ungkap sang pemilik warung dalam spanduk angkringan yang di pajang di depan gerobaknya.
Spanduk yang begitu mencuri perhatian tersebut kemudian difoto dan diunggah ke berbagai macam platform media sosial. Maka tak heran apabila potret spanduk tersebut viral dan menjadi sorotan publik.
Komentar Netizen
Unggahan potret spanduk viral itu tak hanya membuat netizen di media sosial melihatnya saja. Namun mereka juga memberikan komentar menanggapi potret tersebut.
"Yg sabar ya bang baru level 4 ga terlalu pedes kn bang," tulis komentar @elvianikrisna.
"Gak lama dicabut ini, kan pada baper," timpal @topitilastapiraos_reborn.
"Sabar dan semangat," lanjut @exxo_fit24.
"awal baca sedih eh ujungnya bkin ngakak," papar @khetrine. (mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca SelengkapnyaDeretan lapak kaki lima berjejer sepanjang jalan kurang lebih 500 meter
Baca SelengkapnyaLantaran sering menobok, petugas minimarket memasang tulisan-tulisan di rak etalase.
Baca SelengkapnyaSetelah sebelumnya sempat ricuh selama penertiban, ratusan kios dan lapak PKL di pinggir Jalan Raya Puncak Bogor dibongkar.
Baca SelengkapnyaPedagang kaki lima ini menganggap pembeli yang tak mau turun dari mobil belagu.
Baca SelengkapnyaSetidaknya tiga rumah warga yang berada di Desa Cangkuang, Salamnunggal, dan Kandangmukti mengalami kerusakan akibat aksi tersebut
Baca SelengkapnyaMomen seorang pedagang asongan yang membagikan dagangannya gratis untuk peserta aksi ini viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaWacana pengenaan cukai bagi pedagang makanan hanya menambah beban.
Baca SelengkapnyaBerhenti di jembatan bisa memicu kemacetan hingga kecelakaan. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaPemerintah diingatkan untuk tidak mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan apabila masih terdapat pasal-pasal yang merugikan para pedagang.
Baca SelengkapnyaIa mengunggah videonya saat menangis di jalanan. Saat itu dirinya tengah mencari penumpang.
Baca Selengkapnya