Pemeriksaan Anggota Moge Pengeroyok TNI, Kepalan Tangan Polisi Militer Ramai Dibahas
Merdeka.com - Kepolisian Resort (Polres) Kota Bukittinggi telah menetapkan dua pengendara rombongan Motor Gede (Moge) Harley Davidson asal Bandung sebagai tersangka. Penetapan ini buntut pengeroyokan terhadap dua pemotor yang diketahui adalah anggota TNI.
Pemeriksaan tersebut bahkan dikawal oleh anggota Polisi Militer. Dalam sebuah foto yang beredar di media sosial, polisi Militer yang mengawal pelaku terlihat mengepalkan tangan. Masyarakat pun juga beramai-ramai berkomentar.
Melansir dari akun Instagram infokomando, Minggu (1/11), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Bagaimana polisi melakukan patroli? Patroli yang dipimpin Ps Kanit Intel Polsek Langgam Bripka Syafri Ariadi, dan diikuti oleh anggota lainnya, termasuk Aipda Binhot Hutagalung dan Bripka Friantara, menyasar pusat perbelanjaan di Desa Segati.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Bagaimana tahanan memperlakukan perwira tersebut? Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya. Setelah mengatakan nama, perwira itu disoraki para tahanan lain. “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
Ditetapkan Sebagai Tersangka
Kapolres Kota Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara membenarkan, jika sudah ada penetapan tersangka kepada dua pengendara Moge tersebut. AKBP Dody Prawiranegara juga menjelaskan, sejauh ini pihaknya sudah memeriksa sekitar 8 pengendara dari rombongan konvoi Motor Gede tersebut.
"Hingga tadi malam, sudah delapan orang yang kita periksa. Benar, masing-masing berinisial MS (49) dan B (18). Keduanya sementara sudah kami tahan,” kata Kapolres kepada merdeka.com, Sabtu (31/10).
Ditahan di Rutan Polres
AKBP Dody Prawiranegara mengatakan, kedua tersangka dikenakan Pasal 170 KUHP terkait dugaan pengeroyokan. Akibatnya, dua tersangka telah ditahan di Rutan Polres Bukittinggi guna menjalani penyelidikan lebih lanjut.
©2020 Instagram infokomando
"Saat ini, kedua tersangka sudah ditahan di Rutan Polres Bukittinggi untuk penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Pengeroyokan Atas Anggota TNI
Penetapan ini, berdasarkan laporan dari kedua anggota TNI yang mengalami dugaan pengeroyokan. Masing-masing adalah Serda Yusuf dan Serda Mistari yang berdinas di Kodim 0304 Agam."Kami hanya menindaklanjuti laporan korban ke Polres, dan sudah kami tindaklanjuti," katanya.Sebelumnya, sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi sejumlah pengendara Moge yang mengeroyok dua pengendara yang merupakan anggota TNI. Peristiwa itu terjadi di kawasan Jalan Hamka, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, sekitar pukul 16.30 WIB, Jumat (30/10) kemarin.
Kepalan Tangan Polisi Militer
Dua pelaku pengeroyokan asal Bandung, Jawa Barat telah menjalankan pemeriksaan di Polres Bukittinggi. Sebelumnya, dua pengendara Motor Gede (Moge) ini terlibat atas peristiwa pengeroyokan terhadap dua pemotor yang diketahui adalah anggota TNI.
Dalam pemeriksaan tersebut, pelaku berinisial B dikawal oleh anggota Polisi Militer. Menariknya, pada sebuah foto yang beredar di media sosial, polisi Militer ini terlihat mengepalkan tangan. Pelaku sendiri tengah duduk di sampingnya guna menjalankan pemeriksaan.
Instagram @infokomando ©2020 Merdeka.com
"Hmmm... 🤔 pak tangan nya jangan diayun ya, itu kalau nyenggol dikit bisa jadi bubur yang di depan 🙄," tulisnya dakan keterangan foto.
Komentar Netizen
Tampaknya, masyarakat luas juga ikut menyoroti kepalan tangan sang anggota Polisi Militer. Mereka beramai-ramai mengomentari foto tersebut dalam akun Instagram infokomando."Kepalan nya ngeri ndan , bisa jadi apa ya kalau sudah ayun tangan nya," tulis akun rahmatbusyro_."Kepal tangan..Tarik sis,,," tulis akun iwanida522."Ngeri lihat kepalan nya," tulis akun ryansusanto87.
Permohonan Maaf
Humas HOG SBC, Epriyanto membenarkan adanya insiden tersebut. Atas nama organisasi, ia memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas terjadinya kegaduhan atas kejadian tersebut.
Instagram @pasukan_tempur_ ©2020 Merdeka.com
"Kami atas nama HoG SBC, memohon maaf kepada seluruh korban pemukulan yang dilakukan oleh anggota HOG SBC. Kami memohon maaf kepada pihak seluruh anggota TNI khususnya Kodim (setempat) dan memohon maaf kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat khususnya Kabupaten Bukit Tinggi," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (31/10).
(mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan 3 Tersangka Pengeroyok Prajurit TNI Prada Lukman di Cikini
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaMabes Polri buka suara atas kasus pengeroyokan dilakukan puluhan Brimob kepada seorang anggota TNI.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaPolisi itu diperiksa Propam Polda Jateng terkait dugaan penganiayaan terhadap tertuduh pencuri kabel.
Baca SelengkapnyaAgar tindakan segelintir oknum tidak merusak citra Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaLemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTak hanya Puspom TNI yang memonitor perkara tersebut, melainkan juga Kepala Badan Pembinaan Hukum (Kababinkum) TNI.
Baca Selengkapnya