Pendemo 'di-Smackdown' Polisi Bicara Didampingi Perwira, Netizen Curiga Dalam Tekanan
Merdeka.com - Kasus polisi membanting anggota demonstran masih bergulir. Korban sempat pingsan dan kejang-kejang. Unjuk rasa berujung ricuh terjadi di Kantor Bupati Tangerang berujung ricuh, Rabu (13/10).
Para mahasiswa berusaha merangsek masuk. Sejumlah demonstran berhasil diamankan. Salah satu mahasiswa dirangkul dari belakang, diangkat dan dibanting.
Saat ini, polisi arogan masih menjalani pemeriksaan oleh Divisi Propam Mabes Polri. Sementara korban MFA telah diperiksa pihak medis.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa yang diklaim dalam video? Viral unggahan video di Reels Facebook yang mengklaim jika kacamata hitam dapat menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit. Pembicara dalam video tersebut menilai, bahwa memakai kacamata hitam justru meningkatkan bahaya dari radiasi ultraviolet matahari untuk mengurangi risiko kanker kulit.
-
Apa yang diklaim video tersebut? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
-
Bagaimana internet membantu mahasiswa dalam demonstrasi? Mengutip @rchipelago online: The Internet and Political Activism in Indonesia hasil riset Merlyna Lim menyatakan adanya gambar beberapa mahasiswa Indonesia menggunakan laptop yang terhubung ke Internet dari dalam gedung parlemen menjadi berita utama di berita internasional. Gambar itu memperkuat argumen jika internet memiliki peran dalam melengserkan Presiden Soeharto.
Dalam video yang beredar baru-baru ini, MFA mengabarkan kondisinya yang sudah membaik. Di lain sisi, banyak warganet yang mengaku curiga korban mengalami tekanan.
Benarkah demikian? Simak ulasan dan videonya berikut ini, seperti dihimpun dari akun Instagram @ahmadsahroni88, Kamis (14/10).
Pembicaraan MFA Langsung Disela
Instagram @ahmadsahroni88 ©2021 Merdeka.com
Anggota DPR RI Komisi 3 Ahmad Sahroni mengunggah video pendek kabar terbaru korban MFA yang 'di-Smackdown' anggota keamanan unjuk rasa.
"Ini Video yang Terbanting di video sebelumnya.. sudah Terklarfikasi.. Bravo Bravo... 👍🏽👍🏽👍🏽," tulisnya dalam keterangan.
Terlihat MFA didampingi oleh seorang Polisi Perwira Menengah berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). Tampak di seragam cokelatnya tersemat nama Leonard.
"Namanya Faris dari Himata Banten. Saya juga enggak mati sekarang, masih hidup," kata Faris.
"Sehat-sehat saja," tukas Polisi di sampingnya.
Masih Merasakan Sakit
Korban MFA mengaku baik-baik saja. Meski masih merasakan sedikit sakit. Bahkan tampak sedari awal ia memberi pijatan ringan di leher.
Termasuk dalam video permintaan maaf pelaku polisi. MFA seakan berusaha mengurangi rasa pegal yang dialami usai dibanting.
Instagram @ahmadsahroni88 ©2021 Merdeka.com
"Memang keadaan biasa-biasa saja. Walau agak sedikit pegal-pegal," ujar Faris.
"Sudah makan belum?" tanya AKBP Leonard.
"Sarapan sudah tapi kalau makan nasi belum," jawabnya.
"Ya setelah ini makan. Dari mana tadi? Himata Banten ya. Oke, terima kasih dulu bilang," pungkas si Polisi.
Netizen Curiga Ada Tekanan
Sosok Polisi yang membanting ©2021 Merdeka.com
Video yang diambil di kantor Polisi itu lantas viral. Sosok korban MFA yang didampingi seorang polisi menimbulkan kecurigaan para warganet.
Tak sedikit netizen yang menduga korban tak leluasa saat bicara. Bahkan sebagian yang lain masih meminta terduga pelaku segera menerima sanksi tegas.
Instagram @ahmadsahroni88 ©2021 Merdeka.com
"Pemaksaan sepertinya 😀," tulis @vyrepp.
"Saat ini memang tidak apa-apa, lihat kedepannya.. Apakah tulang bagian belakangnya baik-baik saja..," tulis @nandy_chivas.
"Kok semacam tertekan ya 😢," tulis @adityanugrahaim.
"Cieee di baik-baikin," tulis @subagiyo_234.
"Dari raut wajah ada keterpaksaan 😂," tulis @zulvaanefendyhasibuan.
"Pokoknya kamu harus klarifikasi yang baik-baik 🤣," tulis @___botak.
"Yang ngebanting enggak klarifikasi pak," tulis @riangodet.
"Terus oknum yang ngebanting mana 😆???," tulis @egomanusia.
Video Kesaksian Pendemo yang 'di-Smackdown'
Berikut videonya.
View this post on Instagram (mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata warga yang melawan petugas adalah seseorang yang mengalami gangguan jiwa.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah TKP
Baca SelengkapnyaFoto-foto tersebut diunggah di akun @prischalauraa_ pada Senin (23/12) lalu
Baca SelengkapnyaKapendam IV Dipenogoro Kolomel Inf Richard Harison saat ini mengaku tengah mengecek peristiwa tersebut.
Baca Selengkapnya"Jadi begini ya pelayanan Polsek Kota. Jadi ini ada teman saya berkenaan dengan, apa bro?" tanya pemvideo.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan gambar yang disebar di media sosial, setelah dianiaya korban tergeletak bersimbah darah di tengah kegelapan malam.
Baca SelengkapnyaDia berjanji TNI bakal mengumumkan hasilnya jika ada perkembangan.
Baca SelengkapnyaMelihat wanita itu mendapat perlakuan tak pantas, temannya langsung teriak sembari memberikan pengakuan yang begitu menarik atensi.
Baca Selengkapnya