Pengakuan Mengejutkan Effendi Simbolon Diteror Usai Bicara Disharmoni TNI-Gerombolan
Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon mengaku mendapatkan intimidasi pasca bicara disharmoni TNI dan menyebut TNI sebagai gerombolan yang kemudian menjadi viral. Ia memperoleh berbagai macam ancaman, termasuk terhadap nyawanya.
"Nah ini kemudian menjadi viral dan saya sayangkan adanya proses-proses lanjutan yang mengintimidasi begitu. Saya kira enggak zamannya lagi hanya seorang Effendi Simbolon kemudian dikepung dengan begitu hebatnya," ujar Effendi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9).
Effendi bilang bentuk intimidasi tersebut berupa alamat rumahnya disebar, hingga handphonenya tidak berhenti berdering.
-
Kenapa Effendi Simbolon memberi klarifikasi? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Bagaimana Effendi Simbolon menyatakan tegak lurus? Effendi di hadapan Hasto dan dewan kehormatan PDIP menyatakan tegak lurus dengan arahan partai.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang memakai seragam TNI? Chef Renatta kelihatan keren banget pake seragam TNI biru.
"Mungkin teman-teman lihat sendiri viral-viral alamat rumah saya dikasih, kemudian handphone saya 24 jam enggak berhenti-henti berdering," ujar Effendi.
Profiling Pihak yang Intimidasi
Ia mengaku telah melakukan profiling pihak-pihak yang melakukan intimidasi. Pada saatnya Effendi akan membuka ke publik.
"Ada semua saya profiling semua. Nanti pada waktunya saya buka," katanya.
Sementara itu Effendi belum berniat menempuh jalur hukum terhadap pihak yang melakukan intimidasi.
"Enggak, enggak, jauh di atas hukum," katanya.
Isu Disharmoni Jadi Tak Fokus
©2022 Merdeka.com
Effendi menyayangkan substansi dari isu disharmoni di tubuh TNI tidak menjadi fokus. Effendi justru diserang karena penggunaan diksi 'gerombolan'."Kita melihat dari kejadian-kejadian di lapangan gitu, kok adanya ya ketidakdisiplinan, ketidakpatuhan, itu apa sih? apa karena faktor disharmoninya antar kalian, kan begitu," ujar Effendi."Kita ini bukan substansinya yang dibahas, tapi marahnya naudzubilaminzalik kayak ini wah," sambungnya.Effendi mempertanyakan kemarahan sejumlah prajurit TNI kepada dirinya. Dia mengaku siap cium kaki bila memang kemarahan itu spontan."Kalau marah spontan saya langsung sembah itu kakinya," ucap politikus PDIP.Namun, kalau marah karena dimobilisasi atau diperintah, kata Effendi sudah jadi masalah. Dia mengkritik mobilisasi prajurit TNI untuk menyerang dirinya."Tapi kalau marah karena dimobilisasi diperintah ya nanti dulu, nanti dulu, itu persoalan jadinya. Apa boleh menggunakan kekuatan TNI untuk begitu? Apa boleh? Saya tanya ke kalian?" ujarnya.
Tunjukkan Isi Pesan WA ke Kasad Dudung
Ia juga mengaku telah mengirimkan pesan WhatsApp kepada Kasad Jenderal Dudung Abdurachman. Dia membantah belum berkirim pesan kepada Dudung untuk menyampaikan permohonan maaf.Effendi telah mengirimkan pesan kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Dudung sejak beberapa hari lalu. Andika sudah merespons dan ditemui, hanya Dudung saja belum membalas."Kan udah saya WA tapi kan belum direspon," ujar Effendi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9).Effendi pun memperlihatkan isi handphonenya kepada awak media. Dia memperlihatkan pesan yang sudah dikirim ke Dudung."Saya ada love-nya tuh, Selamat pagi Jenderal mohon waktu bertemu Terima kasih salam Efsim ada love ada merah putihnya," tuturnya sambil membacakan isi WhatsApp ke Dudung.Politikus PDIP ini mengaku siap bertemu dengan Dudung. Effendi justru heran malah mendapatkan intimidasi."Orang saya enggak ada masalah kok kenapa kemudian saya yang dijadi sasaran," katanya.
Dudung Klaim Tak Dihubungi Effendi
©2022 Merdeka.com
Di sisi lain, hingga Kamis (15/9), Dudung mengaku ponselnya tidak menerima ajakan bertemu dari Effendi. Baik ajakan lewat pesan singkat maupun sambungan telepon. Padahal, Ia menyatakan siap jika memang Effendi ingin bertemu dengannya. "HP saya belum ada SMS, belum ada telepon," kata Dudung dalam jumpa pers di Mabes AD, Jakarta, Kamis (15/9).Dudung akan menerima dengan tangan terbuka bila Effendi datang untuk duduk bersama meluruskan pernyataan yang kemudian membuat prajurit TNI geram."Kalau beliau datang saya terima dengan baik, enggak masalah," tegas Dudung. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus Effendi Simbolon menerima pemberian peringatan dari PDIP.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon berikan salam metal, usai pertemuan di DPP PDIP. Effendi Simbolon mengklarifikasi ucapan terkait dukungan untuk Prabowo
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan anggota TNI ini sudah ditangani oleh Sub Den Pom TNI Pamekasan.
Baca SelengkapnyaSituasi ini makin memanas saat para desertir dari TNI/Polri yang bergabung dengan kelompok-kelompok yang bertikai.
Baca SelengkapnyaJohnny berharap ke depan insiden seperti itu tidak terjadi lagi.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca SelengkapnyaEffendi berseberangan dengan PDIP di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan terhadap sejumlah orang simpatisan capres-cawapres03 Ganjar-Mahfud viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSanksi terkait sinyal dukungan Effendi kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Baca SelengkapnyaVideo penganiayaan itu viral di media sosial.Pemicunya penggunaan knalpot bising yang digeber sehingga diangggap mengganggu.
Baca Selengkapnya