Pengertian Ring of Fire atau Cincin Api, Pahami Letak hingga Proses Terbentuknya
Merdeka.com - Pengertian Ring of Fire atau cincin api sebenarnya mengacu kepada area dengan bentuk tapal kuda yang intens pada aktivitas vulkanik dan seismik atau gempa bumi di sepanjang 25.000 mil atau 40.000 km. Aktivitas tersebut mengikuti ke tepian Samudra Pasifik.
Ada beberapa gunung berapi aktif mencakup 75 persen gunung di dunia yang aktif di dalam Ring of Fire tersebut. Gunung-gunung ini bertanggung jawab atas 90 persen terjadinya gempa bumi di dunia.
Cincin api atau Ring of Fire ini tidak terbentuk begitu saja dan tentunya memiliki proses. Dirangkum dari beragam sumber, Senin (5/12) berikut adalah ulasan pengertian Ring of Fire serta letak dan proses terbentuknya untuk dipahami.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Di mana lokasi api yang sudah berkobar selama 6.000 tahun? Dilansir dari IFL Science, ahli menemukan sebuah situs batu bara terbakar tertua di New South Wales, Australia. Tepatnya sekitar 30 meter di bawah tanah di bawah Gunung Wingen.
-
Dimana gunung berapi yang mengeluarkan emas? Di Antartika, ada gunung berapi yang mengeluarkan serpihan emas yang bernilai tinggi.
-
Bagaimana gunung api memengaruhi air di sekitarnya? Cairan panas dari gunung itu membuat air di sekitarnya menjadi hangat dan cocok bagi hewan laut untuk bertahan hidup di laut dalam.
-
Apa yang ditemukan di gunung api? Ilmuwan yang sedang meneliti gunung api kuno di bawah Laut Pasifik itu menemukan gunung itu masih aktif dan dipenuhi ribuan telur raksasa.
Letak dari Ring of Fire atau Cincin Api
Ring of Fire atau cincin api merupakan sebuah fitur geologi yang terdiri dari beberapa unsur. Mulai dari busur gunung, gunung berapi, hingga parit samudera yang membentang dari Selandia Baru ke utara dan di sepanjang tepi Timur Asia.
Bentangannya selanjutnya adalah ke arah timur melintasi Kepulauan Aleutian Alaska. Lalu dilanjutkan dengan arah ke selatan di sepanjang pesisir barat Amerika Utara dan juga Selatan.
Ini merupakan letak dari Ring of Fire atau biasa dikenal dengan sebutan Cincin Api.
Proses Terbentuknya Ring of Fire
Ring of Fire tidak hanya terbentuk begitu saja. Ternyata tetap melalui beberapa proses. Cincin api ini terbentuk karena adanya lempeng tektonik seperti perahu raksasa di permukaan bumi.
Yang kemudian bergerak dan bertabrakan hingga dipaksa menunjam di bawah lempeng yang satu dengan lempeng lainnya. Lempeng Pasifik memang cukup besar dan berbatasan dengan interaksi sejumlah lempeng besar dan kecil.
Interaksi antara Lempeng Pasifik dan lempeng tektonik di sekitarnya menciptakan sejumlah besar energi, yang pada gilirannya dengan mudah melelhkan batuan menjadi magma. Magma selanjutnya akan naik ke permukaan bumi sebagai lava lalu terbentuk gunung berapi.
6 Gunung Berapi Besar di Ring of Fire
Ada sebanyak 6 gunung berapi besar yang membentang di sepanjang ring of fire. Berikut adalah beberapa gunung berapi besar yang berhasil dikutip dari Geologinesia:
1. Popocatepetl - Popocatepetl merupakan gunung berapi aktif di Trans-Mexican Volcanic Belt. Terletak di dekat Mexico City. Gunung berapi ini dianggap oleh banyak orang sebagai yang paling berbahaya di dunia karena letusan besar berpotensi membunuh jutaan orang.
2. Andes - Memanjang sejauh 5.500 mil (8.900 km) ke utara dan selatan di sepanjang tepi barat Amerika Selatan, Pegunungan Andes adalah pegunungan terpanjang di dunia. Andean Volcanic Belt berada dalam jangkauan gunung dan dibagi menjadi empat zona vulkanik yang mencakup gunung berapi aktif seperti Cotopaxi dan Cerro Azul. Ini juga rumah bagi gunung berapi aktif tertinggi yaitu Ojos del Salado.
3. Kepulauan Aleutian - Kepulauan Aleutian Alaska, yang terdiri dari 14 pulau besar dan 55 pulau kecil, terbuat dari aktivitas gunung berapi. Aleutians mengandung 52 gunung berapi, dengan beberapa yang paling aktif adalah Cleveland, Okmok, dan Akutan. Parit Aleutian yang dalam, yang juga terletak di sebelah pulau-pulau, telah dibuat di zona subduksi dengan kedalaman maksimum 25.194 kaki (7679 meter).
4. Krakatau - Berada di Busur Vulkanik Indonesia, Krakatau populer karena letusan masifnya pada 27 Agustus 1883 yang menewaskan 36.000 orang dan bunyi letusannya dapat terdengar hingga 2.800 mil jauhnya (dianggap sebagai suara paling keras dalam sejarah modern). Busur Vulkanik Indonesia juga merupakan rumah bagi Mt. Tambora, yang letusannya pada 10 April 1815 adalah yang terbesar dalam sejarah dunia, dihitung pada skala 7 Volcanic Explosion Index (VEI).
5. Mt. Fuji - Terletak di pulau Honshu Jepang, Mt. Fuji, pada ketinggian 12.380 kaki (3.776 m), adalah gunung tertinggi di Jepang dan gunung yang paling banyak dikunjungi di dunia. Namun, Mt. Fuji merupakan gunung berapi aktif yang terakhir meletus pada tahun 1707.
6. Mt. Ruapehu - Mempunyai ketinggian 1.177 kaki (2797 m), Mt. Ruapehu merupakan gunung paling tinggi di Pulau Utara Selandia Baru. Gunung ini terletak di bagian selatan Zona Vulkanik Taupo. Selain sebagai yang tertinggi, Mt. Ruapehu juga merupakan gunung berapi teraktif di Selandia Baru. (mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca SelengkapnyaApi itu berkobar di bawah tanah. Maka dari itu, tidak mungkin untuk melihat api atau bahkan mengetahui ukurannya.
Baca SelengkapnyaPada kurun waktu 15 hari, Gunung Raung sudah mengalami gempa tektonik sebanyak 71 kali.
Baca SelengkapnyaHipotesis ini tidak hanya bisa menjelaskan periode dampak yang luar biasa yang tercatat dalam sejarah geologi bumi, tetapi juga telah memengaruhi iklim Bumi.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mewaspadai risiko gempa megathrust yang terjadi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang apa itu gempa megathrust, penyebab, dan dampaknya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaHipotesis ini didasarkan pada rekontruksi tektonik lempeng selama periode Ordovisium yang mencatat lokasi 21 kawah tumbukan asteroid.
Baca SelengkapnyaKubah lava adalah tonjolan berbentuk gundukan melingkar yang terbentuk dari ekstrusi lava kental secara perlahan dari gunung berapi.
Baca SelengkapnyaKeanekaragaman geologi Dieng dibentuk oleh sebuah proses alam yang cukup lama.
Baca SelengkapnyaLetusan Gunung Tambora merupakan letusan gunung api paling dahsyat dalam sejarah peradaban modern
Baca SelengkapnyaBeberapa penyebab gunung meletus bisa diduga sebelumnya, namun ada juga yang tak terduga.
Baca SelengkapnyaData PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi.
Baca Selengkapnya