Perlukah Vaksin untuk Penyintas Covid-19, Ini Penjelasannya
Merdeka.com - Program vaksinasi Nasional dilakukan sebagai langkah pengendalian virus corona Covid-19. Sejak awal tahun 2021 ini, pemberian vaksin sudah diberikan mulai dari kelompok rentan seperti petugas kesehatan dan petugas publik, kemudian menyusul masyarakat rentan serta masyarakat lain.
Penyelenggaraan program vaksin ini berlangsung dalam empat tahap dan diperkirakan akan selesai pada bulan Maret 2022. Vaksinasi diberikan untuk membantu membentuk kekebalan tubuh yang dapat melindungi seseorang agar tidak mengalami gejala parah saat terinfeksi Covid-19.
Lalu, bagaimana dengan para penyintas COVID-19 yang tidak termasuk dalam kelompok penerima vaksin? Apakah mereka juga akan mendapatkan vaksin? Simak ulasan selengkapnya:
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Mengapa vaksinasi penting untuk JE? Terkait dengan program pemerintah, Mei sepakat dengan pentingnya pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
Apa itu Penyintas Covid-19?
Sebelum membahas soal vaksinasi, Anda perlu mengetahui arti dari 'penyintas Covid-19' terlebih dahulu. Penyintas COVID-19 sendiri diartikan sebagai orang yang mampu bertahan hidup melawan COVID-19. Penyintas COVID bisa juga disebut dengan kumpulan orang-orang yang sembuh dari COVID-19.
Para relawan Covid-19 juga membentuk komunitas penyintas untuk membantu pasien yang masih berjuang sembuh dari COVID-19. Namanya sendiri adalah Komunitas Pendonor Plasma Konvalesen bagi pasien COVID-19.
Seseorang yang pernah terinfeksi virus Covid-19 dan kemudian sembuh, biasaya telah mendapatkan antibodi dari infeksi virus yang mereka alami sebelumnya. Lantas, masih perlukah vaksinasi bagi para penyintas Covid-19?
Merangkum dari Instagram resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Penyitas Covid-19 dapat divaksinasi tiga bulan setelah dinyatakan sembuh merujuk pada rekomendasi PAPDI dan ITAGI. Hal tersebut juga dilihat berdasarkan respon tubuh masing-masing orang terhadap virus.
Ketika virus SARS-CoV-2 menginfeksi tubuh, sel B yang dibantu oleh sel T di dalam tubuh akan berubah menjadi sel Plasma. Selanjutnya, sel Plasma akan membentuk antibodi spesifik terhadap virus SARS-CoV-2.
Antibodi penetral (neutralizing antibody) efisien dalam menghambat infeksi sel oleh virus dan mencegah tubuh terinfeksi ulang oleh virus tersebut. Mayoritas penyintas COVID-19 yang sudah sembuh memiliki antibodi terhadap virus SARS-CoV-2 yang dapat terdeteksi di dalam darah. Pada umumnya, antibodi ini akan terbentuk dalam 1 – 3 minggu setelah gejala muncul.
Pasien dengan gejala berat akan memiliki antibodi penetral lebih banyak dibandingkan dengan pasien yang tidak bergejala atau bergejala ringan. Memori imunologis ini akan bertahan hingga 6 – 8 bulan setelah infeksi, tetapi jumlahnya mulai menurun setelah 3 bulan pascainfeksi.
Perlukah Vaksin untuk Penyintas Covid-19?
Risiko infeksi ulang pada penyintas COVID-19 sendiri rupanya tetap ada walaupun tubuh telah mengenali virus SARS-CoV-2 dan memproduksi antibodi untuk menyerang virus tersebut. Di Indonesia, telah melaporkan adanya kasus reinfeksi atau infeksi ulang oleh virus penyebab COVID-19 yang sama atau dengan jenis virus yang berbeda.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan RI menetapkan bahwa vaksinasi COVID-19 dapat diberikan pada para penyintas COVID-19. Pemberian vaksin ini tentunya dengan sejumlah persyaratan, yang nantinya akan diskrining terlebih dahulu oleh petugas kesehatan di lokasi vaksinasi sebelum penyuntikan vaksin.
Melansir dari laman kawalcovid19.go.id, persyaratan utama untuk para penyintas Covid-19 yang akan diberikan vaksin adalah sudah tiga bulan dinyatakan sembuh oleh dokter.Persyaratan lainnya sama dengan persyaratan untuk calon penerima vaksin yang tidak pernah terkonfirmasi menderita COVID-19, yaitu sebagai berikut:
Kelompok lansia (usia > 60 tahun) hanya boleh memiliki dua (2) poin dari kriteria berikut ini:
Apabila ragu, calon penerima vaksin disarankan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang merawat dan meminta surat keterangan kelayakan vaksinasi COVID-19. (mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaHerpes Zoster merupakan penyakit yang ditandai dengan munculnya bintil, ruam dan disertai dengan cairan bening.
Baca SelengkapnyaVaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah inovasi penting dalam upaya mengurangi beban penyakit dengue.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca Selengkapnya