Polisi Arogan Peluk Pendemo yang 'di-Smackdown', Cium Tangan Orangtua Korban
Merdeka.com - Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Tangerang ke-389 diwarnai aksi demo oleh sejumlah mahasiswa. Mereka menggelar di Kantor Bupati Tangerang dan DPRD Kabupaten Tangerang, Jalan H Somawinata, Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, Rabu (13/10).
Massa berusaha merangsek masuk ke kantor Bupati yang kemudian berujung ricuh. Dalam rekaman video yang beredar, ada seorang mahasiswa yang dicekik dari belakang, diangkat dan dibanting hingga kejang-kejang.
Kepolisian Daerah Banten dan Polresta Tangerang pun menyampaikan permohonan maaf kepada Muhamad Faris Amrullah (21) alias MFA. Petugas keamanan yang bersangkutan pun meminta maaf, bahkan sampai memeluk korban dan mencium tangan orangtua korban.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
Simak ulasan dan videonya berikut ini.
Kondisi Medis Korban yang di-Smackdown
Twitter @Mdy_Asmara1701 ©2021 Merdeka.com
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro didampingi Kabid Propam Polda Banten di Mapolresta Tangerang, menyampaikan kondisi korban MFA usai diperiksa di rumah sakit.
MFA mendapatkan penanganan berupa pengecekan tubuh, rontgen thorax, serta diberikan obat-obatan. Yang kini telah diizinkan pulang.
"Kami juga memastikan kesehatan yang bersangkutan langsung dibawa berobat ke rumah sakit dan langsung bertemu dengan dokter yang bertanggung jawab menangani pasien. Sudah dilakukan pengecekan tubuh dan rontgen thorax dengan kesimpulan awal bahwa pemeriksaan fisik baik, dengan suhu 36,5 derajat. Sudah diberikan obat-obatan dan vitamin. Hasil rontgen lengkap besok akan diambil dan tadi disaksikan dengan rekan sesama Himata (Himpunan Mahasiswa Tangerang)," terang Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro.
Polisi minta maaf kepada korban, Twitter @Mdy_Asmara1701 ©2021 Merdeka.com
Bahkan polisi yang bersangkutan telah meminta maaf kepada korban, atas tindakan kekerasannya.
"Berkaitan dengan penanganan aksi unjuk rasa yang viral. Yang pertama Polda Banten meminta maaf dan Polresta Tangerang juga meminta maaf kepada MFA (Muhamad Faris Amrullah) usia 21 tahun, yang mengalami tindakan kekerasan oleh oknum pengamanan aksi unjuk rasa di depan gedung Pemerintah Kabupaten Tangerang," katanya.
Peluk Korban dan Cium Tangan Orangtua
Polisi arogan yang tega membanting seorang pendemo akhirnya muncul di hadapan awak media. Selain itu, disaksikan oleh sejumlah kelompok mahasiswa termasuk Himata (Himpunan Mahasiswa Tangerang).
Pelaku berinisial NP itu menyampaikan permohonan maafnya dengan tertunduk. Sebelumnya, ia sempat mengaku jika tindakannya spontan dan tak ada niatan menyakiti.
Twitter @Mdy_Asmara1701 ©2021 Merdeka.com
"Saya meminta maaf kepada mas Faris atas perbuatan saya. Saya sekali lagi minta maaf dan saya siap bertanggung jawab atas perbuatan saya. Sekali lagi saya meminta maaf atas perbuatan saya, kepada keluarga. Pak, saya minta maaf atas perbuatan saya. Dan saya siap bertanggung jawab," katanya.
Seketika ia menyodorkan tangan kepada MFA dan memeluk korban, sembari membisikkan permintaan maaf. Baru kemudian mencium tangan ayah dari MFA yang mendampingi.
"Sebagai sesama manusia, saya memaafkan," tukas MFA.
Permohonan Maafnya Ramai Dikomentari
Twitter @Mdy_Asmara1701 ©2021 Merdeka.com
Tak ayal video berdursi 43 detik yang diunggah ulang oleh akun Twitter @Mdy_Asmara1701 itu pun ramai dikomentari. Banyak warganet yang heran, sekaligus masih khawatir dengan kondisi korban.
Twitter @Mdy_Asmara1701 ©2021 Merdeka.com
"Minta maaf tapi proses hukum harus tetap jalan," tulis @WantoLius.
"Janggal, pelaku polisi acara permintaan maaf tempatnya di kantor kepolisian??!!," tulis @rusydi76.
"Badannya gedean dia loh daripada yg dibanting enak banget bilang maaf...," tulis @novieanty22.
"Secara institusi harus ditindaklanjuti sebagai malpraktik aparat dengan jargon mengayomi, melindungi, dan humanis," tulis @pimargama.
"Enak banget cuma minta maaf. Coba kalo Dia yang dibanting ama demonstran kira-kira kelanjutannya gmn hayo ?..," tulis @Sphink8.
"Dia minta maaf pas aksi nya ke-video aja sama wartawan ..Coba kalau nggak , palingan abis di banting di luar , di dalem di banting lagi," tulis @16DedeRusdianto.
Video Permohonan Maaf Kepada MFA
Berikut videonya.
Anggota Polisi Yang Banting Pendemo Minta Maaf Dihadapan Orang Tua Korbanhttps://t.co/xW2FVO6kGr pic.twitter.com/o8f8sSTAzd
— Maudy Asmara (@Mdy_Asmara1701) October 13, 2021 (mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKedua mahasiswa berteriak, "Banten gagal, Pj Gubernur Banten gagal menata reformasi birokrasi."
Baca SelengkapnyaBentrokan tersebut terjadi ketika massa demonstran merobohkan pagar Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi buka suara mengenai viral mahasiswa dipukul Paspampres
Baca SelengkapnyaSaat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaKapolda NTT menyayangkan perbuatan oknum ormas tersebut terhadap mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca Selengkapnya