Potret Gatot Nurmantyo Bersimpuh di Makam Ibu, Muka Coreng Usai Pendidikan Kopassus
Merdeka.com - Menjadi prajurit Kopassus TNI AD merupakan impian banyak orang. Tak terkecuali bagi Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo. Sekian kali mendaftar, namun nasib baik belum berpihak padanya.
Selepas lulus Akmil tahun 1982, Gatot mencoba masuk Kopassus. Tapi ternyata takdir malah membawanya bertugas di baret hijau Kostrad nyaris sepanjang karirnya di TNI AD. Harapan terbesar sang ibunda kala itu, Gatot harus menjadi anggota RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat), nama Kopassus saat itu.
Mimpi yang tak pernah padam tersebut, akhirnya diperoleh Gatot saat menjadi orang nomor satu di Angkatan Darat tahun 2014. Meski usianya sudah tidak muda lagi, dia bersikeras mengikuti setiap ujian dan pendaftaran layaknya calon anggota yang lain.
-
Bagaimana Gilang Dirga menyalurkan impiannya menjadi tentara? Meskipun ia telah mencapai kesuksesan besar dalam dunia hiburan, hasratnya untuk menjadi tentara tetap menjadi cita-cita yang terpendam dalam dirinya. Maka uniknya artis kelahiran 1999 ini memilih beberapa peran yang sesuai dengan cita-cita terpendamnya, untuk menyalurkan rasa inginnya pada saat itu.
-
Bagaimana Untung Pranoto masuk Kopassus? Dia mencoba mendaftar lagi. Setelah cukur rambut dan berpenampilan rapi. Berbekal ijazah SD dan SMP, serta restu ibunya, Untung kembali mendatangi bagian pendaftaran.'Kalau saya tidak jadi tentara, maka saya akan jadi bajingan,' gumam Untung waktu itu.Rupanya Tuhan mendengar doa pemuda itu. Untung diterima masuk TNI sebagai Prajurit Dua. Pangkat terendah di TNI AD.
-
Bagaimana Agum Gumelar menjadi Perwira TNI? Jadi Perwira TNI AD Tahun 1965, berangkatlah Agum ke Magelang.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa Bapak TNI AU? Ternyata setelah dewasa ia justru menjadi tokoh yang berpengaruh di dunia penerbangan dan dikenal sebagai Bapak TNI Angkatan Udara.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
Selepas pelantikan Kopassus, Gatot segera terbang ke Solo. Wajah masih penuh loreng dan seragam yang ternodai sisa latihan, ia bersimpuh di makam sang ibunda. Simak kisah lengkapnya berikut ini.
Harapan Sejak Muda
Channel YouTube Official NET News ©2020 Merdeka.com
Saat Gatot Nurmantyo minta izin ibunda untuk mendaftar Akademi Militer, sang ibu mengizinkan. Namun permintaan ibunya, Gatot harus menjadi anggota RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat), nama Kopassus kala itu. Maklum, selama ini tinggal di Cilacap wilayah pendidikan Kopassus.
Sayangnya, waktu itu yang bisa masuk anggota RPKAD terbilang sangat ketat. Hanya segelintir orang yang terpilih dan harus memiliki nilai akademik yang bagus. Hal inilah yang menjadi motivasi besar bagi Gatot.
"Jadi salah satu persyaratan anggota Kopassus dulu, RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) dulu kan, harus akademiknya bagus. Jadi saya terobsesi menjadi sepuluh besar. Saya mendaftar entah bagaimana, karena jumlahnya sedikit, akhirnya saya tidak dipanggil," kata Gatot seperti dikutip dari channel YouTube Official NET News.
Berulang Kali Mendaftar Demi Menggapai Cita
©2016 Merdeka.com
Impian Gatot tak pernah pupus. Usai lulus Akmil tahun 1982, ia mencoba masuk Kopassus. Ternyata nasib membawanya bertugas di baret hijau Kostrad. Sampai mendapat kenaikan pangkat sebagai Letnan Satu, mendaftar jadi Kopassus masih gagal. Seterusnya dicoba sampai menjabat Kapten.
"Saya sudah mendaftar, selesai Secapa AD saya di kelapa satu, berpangkat Letnan Satu Senior saya mendaftar lagi. Sampai saya kapten saya daftar lagi. Siapa tahu saya punya peluang, ternyata nggak," ungkap Gatot sembari tertawa.
Semangat Tuntaskan Amanah Ibu
Channel YouTube Official NET News ©2020 Merdeka.com
Meski usia Gatot sudah tidak muda lagi, harapan menuntaskan amanah ibunda masih dipegang teguh olehnya. Ketika menjadi orang nomor satu di TNI, ia menerima penghormatan sebagai Kopassus. Sontak ditolak Gatot.
Ia mengaku hanya ingin dilantik sebagai anggota Kopassus, melalui ujian layaknya para tentara yang lain. Artinya melalui sekolah komando yang katanya bagai neraka di bumi itu. Baru sekali, ada jenderal bintang empat mau mengikuti sekolah komando yang biasanya untuk para prajurit muda itu.
"Tapi karena itu pesan dari ibu dan cita-cita saya, saya harus sampai gitu. Jadi begitu saya menjabat sebagai Kasad. Mayjen Agus yang sekarang di Sesko TNI mengatakan bahwa, saya akan menerima gelar kehormatan Kopassus. Saya bilang, saya tidak perlu, saya tolak. Saya tidak mau. Kalau Anda mau memberikan pada saya, saya ikut ujian-ujian yang ada, saya ikut daftar. Kemudian saya ikut ujian semuanya," ucap Gatot.
Mengikuti Ujian Kopassus di Usia 55 Tahun
Channel YouTube Official NET News ©2020 Merdeka.com
Semangat juang Gatot dibuktikan nyata. Akhirnya ia ikut terjun mengikuti setiap ujian. Termasuk tes fisik menyeberangi Cilacap ke Nusakambangan membawa senjata, perbekalan dan seragam TNI lengkap.
Meski usianya sudah 55 tahun dengan jabatan tertinggi di TNI, dia tetap ingin diperlakukan sama. Gatot pun merasakan direndam tengah malam di Danau Situ Lembang dengan air sedingin es. Dia ikut melempar pisau, melintasi medan puluhan kilo meter, serta mengikuti latihan Sandi Yudha.
"Akhirnya saya ikut daftar. Saya ikut senam pagi, jam 3 pagi dengan buka baju. Saya direndam di Situ Lembang, saya juga masuk itu. Semuanya, sampai saya menyeberang Cilacap ke Nusakambangan pada malam hari. Dan itu belum pernah dilakukan oleh Kopassus mana pun juga," ujar Gatot.
"Saya minta sendiri, karena saya sudah tidak ada waktu lagi. Malam ini harus. Ya mungkin karena stres itu semuanya. Tetapi karena itulah, kekuatan. Kekuatan karena melaksanakan amanah," imbuhnya sembari tertawa.
Bikin Merinding, Masih Penuh Loreng Langsung Bersimpuh ke Makam Ibu
Channel YouTube Official NET News ©2020 Merdeka.com
Akhirnya dalam upacara yang khidmat di tepi Pantai Permisan Cilacap, Gatot dinyatakan lulus sebagai prajurit komando. Mayjen Agus Sutomo memasangkan baret merah dan menyematkan brevet komando di dada Gatot tanggal 2 September 2014.
Usai dilantiknya Gatot sebagai anggota Kopassus. Ia segera naik helicopter menuju Solo. Begitu mengharukan, Gatot berusaha menjalankan amanah sang ibunda. Serta menjadikan kabar gembira tersebut, ibulah yang menjadi sosok pertama tempat bersimpuh.
Channel YouTube Official NET News ©2020 Merdeka.com
"Makanya begitu saya dilantik. Saya masih pakai loreng-loreng, saya pakai heli ke Solo. Langsung saya pertama kali ke makam ibu saya, hormat. 'Anakmu sudah melaksanakan perintahmu'," kata Gatot yang tampak lega. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah seorang pemuda berjuang mati-matian agar bisa jadi tentara hingga pernah gagal masuk Kopassus.
Baca SelengkapnyaMantan Panglima TNI, Moeldoko menceritakan kisahnya saat menjadi prajurit TNI. Ia sukses menjadi panglima berkat doa sang ibunda.
Baca SelengkapnyaPurnawirawan TNI AD ini berhasil membuat anak asuhnya mewujudkan cita-cita sebagai prajurit tentara. Ini merupakan janjinya kepada mendiang sahabatnya.
Baca SelengkapnyaSang putri berjuang keras sejak kecil demi meneruskan pengabdian sang ayah ke ibu pertiwi.
Baca SelengkapnyaMomen haru dan membanggakan ala Komandan Koopssus TNI saat membaretkan sang putra yang baru saja selesai menempa pendidikan Kopassus.
Baca SelengkapnyaBerikut momen anggota Kopassus berambut gondrong pasangkan baret merah ke anaknya saat pelantikan menjadi anggota Kopassus.
Baca SelengkapnyaIstri Kepala Staf Angkatan Darat (kasad) sebut punya cita-cita suaminya jadi Danjen Kopassus.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah haru pensiunan TNI AD mengasuh anak sahabatnya yang sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMomen Kasad Jenderal Agus Subiyanto berikan penghargaan kepada prajurit malah ingat dengan sosok ayah.
Baca SelengkapnyaBerikut potret lawas Letkol TNI bersama sang istri.
Baca SelengkapnyaSimak kisah seorang kolonel TNI yang berhasil jadi perwira meski sang ayah hanya berpangkat kopral.
Baca SelengkapnyaSepeninggal sang ayah, dia dan saudaranya hanya hidup dari uang pensiunan.
Baca Selengkapnya