Potret Kebersamaan Jenderal AH Nasution dengan Ketua PKI DN Aidit,Diambil Jelang G30S
Merdeka.com - Menko Hankam Kepala Staf Angkatan Bersenjata (Kasab) Jenderal Abdul Haris Nasution, sekira tiga hari sebelum pertumpahan darah G30S/PKI sempat diajak berfoto oleh Ketua Umum Comite Central Partai Komunis Indonesia (CC PKI), Dipa Nusantara Aidit.
Potret kebersamaan keduanya dinilai langka dan mengejutkan. Tak disangka, Nasution menjadi salah satu dari 8 jenderal yang namanya tercatat dalam target korban G30S/PKI. Ditambah lagi, dulu di lingkaran pemerintah, tengah populer adanya Nasakom (Nasionalisme Agama dan Komunis).
Berikut ulasan selengkapnya.
-
Siapa yang terlibat dalam G30S/PKI? Baru saja terjadi G30S/PKI. Harga barang dan BBM naik terus. Perekonomian sangat sulit.
-
Kenapa Abdul Haris Nasution diangkat menjadi Jenderal Besar? Pengangkatan Nasution sebagai Jenderal Besar mengakui perannya dalam pertahanan nasional dan stabilitas negara serta posisinya yang berpengaruh di militer Indonesia.
-
Siapa pemimpin utama G30S/PKI? Para perwira militer utama G30S adalah Komandan Batalyon I Tjakrabirawa, Letkol Untung Syamsuri.Komandan Brigade I Djaja Sakti yang bertugas sebagai Pengamanan Ibukota, Kolonel Latief, dan Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan, Mayor Udara Sujono.Ada juga Panglima Komando Tempur dari Kalimantan Brigjen Soepardjo.
-
Siapa aktor utama dalam peristiwa G30S/PKI? Di belakang Gerakan 30 September ada Ketua CC PKI DN Aidit, Kepala Biro Chusus PKI Sjam Kamaruzaman, Letkol Untung, Brigjen Soepardjo dan sejumlah tokoh lain.Mereka disebut aktor utama peristiwa berdarah tersebut.
-
Siapa yang memimpin gerakan G30S/PKI? Brigjen Soepardjo menjadi salah satu tokoh kunci dalam gerakan tersebut bersama DN Aidit, Sjam Kamaruzaman, dan Letnan Kolonel Untung Sjamsuri.
-
Siapa yang memimpin pasukan G30S/PKI? Saat Soepardjo menanyakan bagaimana antisipasi jika kekuatan Angkatan Darat menyerang balik, Sjam yang mengendalikan operasi ini pun tidak punya jawaban.
DN Aidit Menerima Penghargaan
Aidit , wordpress.com
Sebelum peristiwa subuh berdarah. Melansir dari buku 'Kunang-kunang Kebenaran di Langit Malam, Curahan Kasih, Muntahan Peluru', diceritakan momen kala DN Aidit menerima Bintang Mahaputra dari Presiden Soekarno.
Bintang Mahaputera merupakan tanda kehormatan tertinggi kedua yang diberikan oleh pemerintah RI. Lantaran berhasil menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan NKRI. Dalam momen itulah Jenderal Nasution diajak berpose di hadapan para wartawan.
"Pada suatu sore tanggal 28 September 1965, Pak Nas dan keluarga berkumpul di meja makan, Pak Nas bercerita bahwa beberapa Hari sebelumnya Ia sempat berfoto bersama DN aidit di Istana Merdeka," tulis dalam keterangan foto akun Instagram @revolusi_bangsa1965.
Foto Jenderal Nasution Bersama DN Aidit
Ironisnya Nasution menjadi salah satu target G30S/PKI, jelang dirinya berfoto bersama ketua PKI kala itu.
Aidit sempat menanyakan mengenai penghargaan yang diterima oleh Nasution. Mengenai keberhasilannya menumpas komunis tahun 1948 di Madiun, Jawa Timur.
"Menurut pak Nas, Aiditlah yang terlebih dulu mengajaknya berfoto bersama di depan kamera, lalu ia berkata: "Jenderal di antara Sederet tanda Jasa di dadamu, mana tanda jasa Operasi Penumpasan PKI di Madiun 1948?," imbuhnya.
Ini merupakan salah satu foto langka kebersamaan Jenderal Nasution dan Aidit, di Istana Merdeka yang diambil oleh Andra Alfama, Instagram @revolusi_bangsa1965 ©2021 Merdeka.com
Mendengar kalimat Aidit, sontak Nasution menunjukkan tanda jasanya. Seketika dibalas dengan gandengan Aidit untuk segera berpose.
"Spontan Pak Nas langsung menunjuk tanda jasa yang dimaksudkan dan Aidit cepat-cepat menggandengnnya untuk kemudian meminta para wartawan menjepret kebersamaan mereka," pungkasnya.
Alasan Jenderal Nasution jadi Incaran
Salah satu alasan kuat Jenderal Nasution tercatat sebagai target PKI lantaran ia termasuk jenderal yang lantang menentang paham komunis di tanah air. Hal ini sempat diungkapkan oleh putri sulung sang jenderal, Hendrianti Sahara Nasution dalam sebuah acara.
Kematian DN Aidit
DN Aidit ©life
Pasca peristiwa Gerakan 30 September (G30S), DN Aidit tak luput dari incaran dan pembantaian pengikut PKI. Alwi Shahab dalam harian Republika menulis, saat penangkapan, Aidit bersembunyi di dalam sebuah lemari.
Kala itu, Aidit ditemukan oleh Kolonel Yasir Hadibroto, Komandan Brigade IV Infanteri, dan para anak buahnya di Solo.
Dikutip dari Liputan6.com, Kamis (1/10), Aidit sekian kali memohon untuk dipertemukan dengan Presiden Soekarno. Tapi hal itu tak dituruti, karena khawatir akan memutarbalikkan fakta.
“Jika diserahkan kepada Bung Karno pasti akan memutarbalikkan fakta sehingga persoalannya akan jadi lain,” ungkap Yasir seperti dikutip dalam buku 'Siti Hartinah Soeharto: Ibu Utama Indonesia' karya Abdul Gafur.
Akhirnya Aidit dibawa ke Solo dan memasuki Boyolali. Kolonel Yasir membelokkan mobilnya menuju Markas Batalyon 444.
Mereka membawa Aidit ke sumur tua di belakang bangunan. Yasir mempersilakan tahanannya untuk mengucapkan pesan terakhir. Tapi, Aidit justru mengumandangkan pidato dengan dengan suara lantang.
Kolonel Yasir dan anak buahnya pun naik pitam usai mendengar pidatonya. Dia langsung menembak Aidit dengan timah panas, hingga dadanya berlubang. Jenazah Aidit langsung tersungkur masuk ke dalam sumur. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Foto langka Jenderal A.H Nasution dan D.N Aidit sukses mencuri perhatian. Terlihat dalam foto lawas tersebut keduanya saling tersenyum dan tertawa.
Baca SelengkapnyaPotret lawas mendiang Jenderal Besar AH Nasution saat masih berseragam militer bersama istrinya.
Baca SelengkapnyaTangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.
Baca SelengkapnyaDoel Arif adalah komandan Pasopati dalam G30S/PKI. Perintah tangkap hidup atau mati datang darinya.
Baca SelengkapnyaMuseum Jenderal Besar AH Nasution adalah saksi bisu dari salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Indonesia, G30S/PKI.
Baca SelengkapnyaPara petinggi TNI hingga jajaran pejabat nampak hadir di lokasi.
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaMomen Jenderal AH Nasution beli senjata didampingi 2 ajudannya.
Baca SelengkapnyaSimak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.
Baca SelengkapnyaKetua Partai Komunis Indonesia (PKI) D.N. Aidit jadi buronan Angkatan Darat. Lantaran PKI dicap sebagai dalang aksi Gerakan 30 September 1965.
Baca SelengkapnyaSjam Kamaruzaman disebut sebagai tokoh kunci Gerakan 30 September. Aksinya serba rahasia.
Baca SelengkapnyaZiarah dilaksanakan bersama dengan seluruh kepala staf angkatan dan beberapa personel TNI lainnya
Baca Selengkapnya