Sakit & Dipecat dari TNI, Pria ini Sukses jadi Penjual Es Omzetnya 3 Jam Rp800 Ribu
Merdeka.com - Mantan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) membagikan cerita perjalanannya membangun bisnis usai dipecat dari militer. Ia adalah Faqih Nurrahim pria asal Solo, Jawa Tengah.
Memiliki keinginan sejak lama menjadi abdi negara, Faqih sampai harus mendaftar sampai tiga kali hingga akhirnya berhasil menyelesaikan pendidikan. Hanya saya, takdir berkata lain. Ia harus rela melepaskan cita-citanya itu untuk menjadi prajurit.
Kembali bangkit, ia pun memutuskan untuk menjadi wirausaha dengan berjualan es cokelat. Tak disangka, usahanya itu rupanya berjalan dengan lancar dan memiliki omzet cukup besar. Simak ulasannya:
-
Apa yang dibagikan kepada prajurit TNI? Nasi berbungkus daun pisang dibagikan.
-
Siapa yang memakai seragam TNI? Chef Renatta kelihatan keren banget pake seragam TNI biru.
-
Apa prestasi Anak TNI tersebut? Dia baru saja 'memborong' dua medali atas kemenangannya pada Kejuaraan Nasional Arung Jeram Jakarta Tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Mengapa para perwira TNI menyelamatkan uang gaji? Agar Uang itu Tidak Jatuh ke Tangan Musuh Dia membagikan uang pada stafnya, yang langsung memasukkan uang ke dalam kantong dan segera melompat menyelamatkan diri.
-
Siapa yang mendapat penghargaan dari TNI? Anugerah Patriot Jawi Wetan adalah representasi dari kehadiran negara sampai pada lapisan paling bawah, yakni desa.Anugerah Patriot Jawi Wetan merupakan penghargaan yang diberikan kepada tiga pilar di desa atau kelurahan. Yaitu Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), serta Kepala Desa atau Lurah.
Cerita Mantan Tentara Jadi Pengusaha
Melalui unggahan video di kanal Youtube BOSS MILO, Faqih menceritakan awal mula dirinya memulai berjualan es cokelat. Ia mengatakan, jika bisnisnya itu dimulai setelah ia dipecat secara terhormat dari satuan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Dulu saya sudah jadi tentara terus gagal karena sakit. Sebelum pelantikan 2 minggu sebelum pelantikan saya dikeluarkan secara terhormat," kata Faqih.
©2022 Merdeka.com/youtube/bossmilo
Keinginan Faqih untuk menjadi abdi negara sendiri sebenarnya sangat besar. Ia mengaku sudah mendaftar sebanyak tiga kali untuk bisa menjadi prajurit TNI dan mendaftar satu kali untuk menjadi polisi. Hanya saja, karena kondisi kesehatannya ia harus rela mengubur mimpinya itu.
"Saya sudah daftar sebanyak tiga kali tentara dan satu kali polisi. Dan saya sudah melewati itu sekitar setahun lebih jadi saya daftar tentara mengikuti seleksi gagal dan alhamdulillah ketiganya saya masuk. Tapi Allah berkehendak lain mungkin itu bukan jalan saya," ungkapnya.
Jualan Es Cokelat
Sempat merasa terpuruk, pemuda asal Solo itupun mengaku ingin kembali bangkit demi orang tua dan keluarganya. Kemudian, ia pun mendapatkan ide bisnis berjualan es cokelat dari internet. Setelah mempelajarinya secara otodidak, Faqih pun memberanikan diri untuk membuka kedai gerobaknya. "Dulu saya mau usaha bingung. Lalu saya melihat Tiktok dan internet lalu saya melihat es cocol tetapi di Solo belum ada. Lalu saya berpikir untuk menjualnya di Solo. Belajarnya saya otodidak lihat di Youtube dan internet," ungkapnya.
©2022 Merdeka.com/youtube/bossmilo
Dengan modal di bawah Rp 10 juta, ia pun kemudian membuka usaha es cocol cokelat yang diberi nama es chocoli. Tak disangka usahanya berjalan lancar. Bahkan, hanya dalam jangka waktu 1 bulan usahanya itu sudah balik modal.
Omzet Cukup Besar
©2022 Merdeka.com/youtube/bossmilo
Dalam video, Faqih kemudian menunjukkan jumlah uang yang berhasil ia kumpulkan dalam waktu 3 jam sejak kedai gerobaknya itu di buka. Dalam waktu yang terhitung cukup singkat itu, ia mampu mengumpulkan uang sebanyak Rp800 ribu. "Ini baru tiga jam sudah dapet segini, ini sekitar Rp800 ribu," katanya. Setiap harinya, Faqih bahkan bisa menjual sekitar 280 sampai 400 gelas es cokelat. Dengan begitu, tak heran jika setiap harinya ia bisa meraup omzet hingga jutaan rupiah. "Kalau hari biasa bisa 7 sampai 8 kilo (habis) kalau Sabtu minggu bisa sampai 10 kilo. Kalau satu kilo bisa jadi 30 sampai 40 gelas," kata Faqih.
Video
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Faqih bercerita bahwa saat lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dia bergegas mendaftar menjadi anggota TNI. Usaha pertamanya, gagal.
Baca SelengkapnyaBukannya istirahat, selepas dinas ia masih harus mengurus usaha sampingan berjualan es tersebut di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaKisah seorang pengusaha asal Depok inspiratif yang sempat kena PHK kini malah sukses berjualan es. Simak ulasannya.
Baca SelengkapnyaKisah eks pegawai Pemprov yang lebih pilih resign dan berjualan es di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri ini membuka usaha berjualan es coklat, sukses sampai bisa beli rumah dan balik modal hanya dalam waktu 3 hari.
Baca SelengkapnyaKeduanya begitu kompak menjalankan usaha sampingan di bidang kuliner berjualan es di pinggiran jalan.
Baca SelengkapnyaSelain mengabdi kepada negara, polisi berpangkat Brigadir ini rela berjualan es teh manis di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaAda rahasia khusus yang ia bocorkan bagaimana usahanya bisa sukses. Paling awal, ia menyebut jika salat jadi salah satu pembuka pintu rezekinya.
Baca SelengkapnyaBerawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca SelengkapnyaPria asal Depok itu bercerita beberapa kali mencoba melamar ke beberapa Komando Resor Militer (Korem) di bawah naungan Kodam Jaya.
Baca SelengkapnyaWarga Kelurahan Batuceper, Kota Tangerang ini justru memilih berjualan roti di depan rumahnya sembari mengisi waktu.
Baca SelengkapnyaKisah seorang TNI AD berpangkat kopral dua menjadi perhatian publik. Pasalnya ia tidak gengsi berjualan gorengan pinggir jalan.
Baca Selengkapnya