Satu Keluarga Rela Tinggal di Hutan tanpa Listrik, Karena Tanah Kelahiran
Merdeka.com - Sebuah video membagikan potret satu keluarga yang tinggal terisolasi di tengah hutan tanpa listrik, dibagikan di kanal Youtube Petualangan Alam Desaku.
Saat ditemui, seorang pria bernama Supena mengaku memilih untuk tetap tinggal di tempat itu bersama anak dan putri bungsunya karena enggan meninggalkan tanah kelahirannya.
Padahal, tetangganya yang lain semuanya telah memilih hijrah ke tempat yang lebih ramai penduduk. Simak informasi selengkapnya:
-
Siapa yang tinggal di tengah hutan? Pak Kasimin mengungkapkan jika ia tinggal di sana sejak tahun 1991. Ia tinggal di tempat itu karena rumah tersebut sudah warisan orang tua.
-
Di mana letak rumah terpencil itu? 'Kalau membangun rumah di sini bahan materialnya diusung pakai motor,' kata salah satu penghuni rumah itu. Perkampungan itu hanya terdapat dua rumah. Para pemilik rumah di sana masih satu keluarga.
-
Dimana keluarga ini tinggal? Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya. Jalan berliku harus dilalui untuk sampai di rumah Kasimin. Perjalanan kemudian harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni tebing.
-
Apa yang unik dari desa ini? Dengan penduduk sekitar 4.000 orang, kisah desa ini sama uniknya dengan arsitekturnya.Kisah menakjubkan ini berawal dari penduduk desa yang mengabaikan keamanan karena keyakinan mereka pada Dewa Shani, yang mereka anggap sebagai pelindung desa.
-
Apa yang unik dari rumah-rumah di kampung terisolir ini? Rumah-rumah di kampung itu hampir seluruhnya tersusun dari kayu jati. Mulai dari atap, dinding, penyangga, pintu, hingga lantai rumah terbuat dari kayu jati.
-
Dimana letak kampung terpencil ini? Dusun Jurang Sempu yang berada di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan merupakan salah satu desa terpencil di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Keluarga Tinggal di Tengah Hutan
Melansir dari unggahan di kanal Youtube Petualangan Alam Desaku, membagikan video merekam potret satu keluarga yang tinggal di tengah hutan.
Dalam keterangan video, diketahui jika kampung Palasari tersebut terletak di Desa Sukakerti, Cisalah, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Untuk menuju ke kampung Palasari, mereka harus melewati jalanan kecil yang menanjak melewati hutan-hutan.
Youtube/Petualangan Alam Desaku ©2021 Merdeka.com
Tersisa Satu Keluarga yang Tinggal
Disebutkan, bahwa area kampung itu awalnya dihuni oleh beberapa orang dalam 7 rumah. Namun, kini tinggal satu keluarga yang bertahan di tempat tersebut. "Jadi di kampung ini hanya ada 7 rumah tapi sekarang tinggal 1 yang 6 sudah hijrah karena enggak kuat, karena di sini enggak ada listrik kan," kata perekam video. Di kampung Palasari kini tersisa satu keluarga saja yang bertahan hidup di tempat tersebut dengan keadaan tanpa listrik dan dikelilingi 6 rumah kosong lainnya.
Youtube/Petualangan Alam Desaku ©2021 Merdeka.com
Enggan Pindah Dari Tempat Tersebut
Youtube/Petualangan Alam Desaku ©2021 Merdeka.com
Meski berada di tengah hutan dan terisolasi dari warga lain, Supena bersama dengan anak dan putri bungsunya mengatakan enggan pindah dari tempat tersebut. Sebab, ia mengaku berat harus meninggalkan tanah kelahirannya. "Kenapa bapak bertahan di sini pak? kenapa bapak enggak ikut pindah kok hanya tinggal seorang diri?," tanya perekam video. "Karena kalau saya meninggalkan daerah ini rasanya berat, saya dilahirkan di sini," jawabnya.
Punya Anak yang Sudah Pindah dari Tempat Tersebut
Youtube/Petualangan Alam Desaku ©2021 Merdeka.com
Supena mengatakan, jika ia sebenarnya memiliki lima orang anak. Empat diantaranya sudah pergi dari kampung tersebut dan memilih tinggal di luar kampung bersama keluarga masing-masing. Namun, ia mengaku tetap engga jika disuruh untuk pindah dari rumahnya itu. Sehari-harinya, Supena bekerja membuat gula aren untuk bertahan hidup. Untuk membeli kebutuhan, ia mengakui jika dirinya harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Namun, hal tersebut dikatakan tak menjadi masalah untuk Supena dan keluarganya.
(mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret rumah sederhana milik seorang pria di pinggiran hutan.
Baca SelengkapnyaBerada di ujung Tasikmalaya, daerah tersebut nampak dikelilingi hutan belantara.
Baca SelengkapnyaSetiap hari, sang istri mengasuh anaknya sambil bersabar menunggu suami pulang berburu ke hutan untuk makan sore ini.
Baca SelengkapnyaSebuah keluarga yang memiliki dua bocah perempuan terpaksa harus tinggal di kampung mati tengah hutan dan setiap hari makan nasi pakai garam.
Baca SelengkapnyaTak ada pilihan lain bagi Pak Kasimin selain tinggal di tengah hutan. Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya.
Baca SelengkapnyaSaat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaAda banyak cara bagi seseorang untuk hidup tenang dan bahagia. Misalnya saja seperti yang dilakukan oleh pasangan lansia di Kampung Curug.
Baca SelengkapnyaDi era modern saat ini ternyata di Indonesia masih ada salah satu kawasan yang tidak dialiri listrik.
Baca SelengkapnyaRumah-rumah di sana sudah diwariskan secara turun-temurun
Baca SelengkapnyaKisah Vina tinggal di gubuk jauh di tengah hutan bersama kedua orang tuanya.
Baca SelengkapnyaBocah Papua harus rela tinggal berdua dengan adiknya selama berbulan-bulan karena orang tua mereka bekerja mencari kayu gaharu di tengah hutan.
Baca SelengkapnyaMirisnya, keduanya tinggal di rumah tua peninggalan sang bekas pejabat desa. Kini, kediaman itu pun nampak kian termakan usia.
Baca Selengkapnya