Sedang Kena Musibah, Korban Gempa Sulbar juga Harus Alami Ini
Merdeka.com - Gempa bumi yang melanda Majene, Sulawesi Barat menimbulkan kerugian materiil dan korban jiwa. Tak sedikit yang harus kehilangan harta benda dan orang terkasih.
Beberapa pihak langsung bergerak cepat memberikan bantuan kepada para korban yang tersebar di sejumlah titik pengungsian.
Meski demikian, para pengungsi pun merasa tak nyaman. Berbagai hal masih harus dialami mereka untuk mendapatkan bantuan dan perhatian Pemerintah.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Siapa yang minta bantuan dana untuk bencana Sumbar? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Bagaimana korban gempa bisa bertahan hidup? Menurut ahli, seseorang dapat bertahan selama satu minggu atau lebih di bawah reruntuhan bangunan setelah gempa. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana cidera yang dialami, kondisi tempat terperangkap, faktor akses terhadap air, udara, dan cuaca.
-
Apa saja jenis bencana alam di Indonesia? Berikut kami rangkum apa saja macam-macam bencana alam dan penyebabnya yang umum terjadi. Daftar Macam-Macam Bencana Alam dan Penyebabnya 1. Tanah Longsor
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
Simak ulasannya berikut ini.
Ambil Bantuan Secara Berjenjang
Masyarakat Mamuju yang terdampak mulai mengeluh. Untuk dapat memperoleh bantuan, mereka harus melengkapi data penerima.
Tak hanya itu, banyak pengungsi yang kecewa lantaran bantuan harus didapatkan melalui proses panjang. Kepala Lingkungan Katapi Kelurahan Bebanga, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Jumardin menilai, seharusnya bantuan pasca gempa harus cepat disalurkan karena sangat dibutuhkan.
"Bahkan saya urus ini sudah bolak-bolak tiga kali. Sampai saat ini tidak jelas. Ini sudah mulai malam lagi, capek pak, sementara orang di sana sangat butuh bantuan. Nah nanti dapat surat rekomendasi atau DO dari TNI baru kami bisa dapat bantuan," kata Jumardin kepada merdeka.com
©2021 Merdeka.com
Harus Gunakan KK & KTP
Senada dengan Jumardin, salah seorang pengungsi asal Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Erwin mengaku cukup kecewa dengan prosedur yang ada. Mulai dari persyaratan harus menggunakan KK/KTP hingga proses distribusi.
"Untuk bisa dapatkan bantuan kita disuruh data dulu, berapa KK (Kepala Keluarga) bagi yang butuh bantuan. Terus ke Posko Induk yang ada di Provinsi, di sana menyetor data dan setelah itu dikasih kertas (DO), baru disuruh ke sini, gudang logistik yang ada di Korem ambil bantuan," kata Erwin kepada sejumlah media saat ditemui di posko logistik Korem Rabu (20/1).
Pemerintah Butuh Pertanggung Jawaban
Kasi Logistik BNPB Provinsi Sulbar, Budianto mengaku, bagi warga atau ketua Posko yang ingin dapat bantuan memang wajib melengkapi KTP dan KK. Jika tidak dilengkapi data penerima, penanggung jawab pasti akan kesulitan mempertanggung jawabkan.
©2021 Merdeka.com
"Seperti itu memang aturannya, kalau mengeluarkan bantuan harus penerima melengkapi data seperti KTP dan KK, ini dilakukan untuk bisa kami pertangungjawabkan. Minimal ada data korban yang bisa dihubungi," jelasnya
Jokowi Datang, Geser Tenda
Kunjungan Presiden Jokowi ke Stadion Manakarra Mamuju pada Selasa (19/1) lalu justru dianggap tak berpengaruh besar. Bahkan, pengungsi justru merasa direpotkan.
Menjelang kedatangan Jokowi, petugas terkait meminta warga yang memasang tenda di luar stadion membongkar tendanya dan pindah ke tenda yang sudah disiapkan oleh Kemensos.
©2021 Merdeka.com/Ahmad Udin
Usai Jokowi meninggalkan lokasi, para pengungsi disebut harus memasang tenda di tempat semula kembali.
"Ini bikin capek saja, tapi karena kita ini orang kecil terpaksa saya bongkar pak, dan masuk ke tenda baru yang disiapkan. Setelah Pak Presiden Jokowi meninggalkan stadion, saya paksa keluar kembali pak, dan bangun tenda kembali di tempat semula," kata Idris, seorang pengungsi kepada merdeka.com. Rabu (20/1).
Tenda Kemensos Tak Nyaman
Sebagian besar pengungsi tak mau menempati tenda yang disiapkan Kemensos. Hal ini lantaran para pengungsi menilai, tidak adanya kenyamanan karena panas.
"Panas di tenda itu pak, kalau siang panas. Makanya saya tidak mau bertahan di sana. Saya juga takut tower lampu stadion takutnya roboh," kata Idris.
Demi Kenyamanan Pengungsi
Komandan Kompleks, Mayor Inf Jalaluddin mengaku memang sebelum kedatangan Jokowi, semua pengungsi yang di luar stadion diarahkan masuk ke tenda baru yang telah disiapkan.
Tentunya untuk memberikan kenyamanan bagi setiap pengungsi. Sebab tenda baru dari Kemensos lebih besar dan bisa menampung lebih banyak.
©2021 Merdeka.com
"Kami memang arahkan masuk ke dalam areal stadion karena kami sudah siapkan tenda baru dari Kementerian Sosial. Di dalam aman dan luas tersedia dapur umum dan bantuan masuk, di sini tidak ada yang kurang Pak," terang Jalaluddin. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaAda truk maupun bus yang berhasil melintas. Namun tak sedikit yang kandas.
Baca SelengkapnyaTim SAR Temukan Anak Korban Banjir Bandang di Luwu, Satu Orang Masih Pencarian
Baca SelengkapnyaPemprov Jatim juga melakukan penambahan pasukan untuk proses pembersihan dan pemulihan di pulau yang paling terdampak gempa tersebut.
Baca Selengkapnya700 Unit rumah rusak dampak gempa tersebut dan 82 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku masih mengalami trauma dengan banjir susulan.
Baca SelengkapnyaKorban gempa yang rumahnya mengalami kerusakan bakal menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaLongsor yang menewaskan hampir 700 orang itu juga mengakibatkan lebih dari 1.200 orang kehilangan tempat tinggal.
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir di Muratara.
Baca Selengkapnya