Sungguh Kejam, Orang-orang Ini Memasukkan Jarum dan Paku di Makanan Anjing
Merdeka.com - Tidak hanya sesama manusia, selamanya kita senantiasa hidup berdampingan dengan makhluk hidup lainnya. Baik tanaman hingga hewan sekalipun. Jangan dianggap remeh, tanpa mereka manusia tidak bisa hidup sejahtera.
Mengingat kembali, apapun yang kita makan sebagian besar berasal dari tanaman dan hewan. Maka dari itu, sudah sepantasnya sebagai manusia kita juga menghormati keberadaan mereka. Tidak seperti orang-orang kejam berikut ini.
Mereka dengan teganya memberi makan anjing dengan memasukkan jarum dan kuku di dalamnya. Lantas bagaimana kisah pilu yang dialami oleh anjing tersebut? Langsung saja simak informasi yang dihimpun dari World of Buzz di bawah ini.
-
Mengapa penjajah Inggris makan anjing liar? Menjelang akhir tahun pertama pendudukan di wilayah Jamestown, sekitar dua pertiga dari pemukim asli tewas karena penyakit, kekurangan gizi, atau kekerasan. Hal ini menyebabkan koloni tersebut hampir ditinggalkan pada musim semi tahun 1610 setelah musim dingin yang keras yang ditandai dengan 'kekerasan terhadap suku-suku tetangga, kekeringan, panen yang buruk, kekurangan pasokan, dan kelaparan parah yang dikenal sebagai Waktu Kelaparan,' kata para ilmuwan.
-
Kenapa Lelut memberi makan anjing liar? Kecintaan Lelut juga terlihat saat ia juga memberi makan kepada anjing-anjing liar yang ia temui di jalan.
-
Bagaimana cara menjinakkan hewan? Bismillah hirrahmani rahiim, allaa ta’luu alayya wa’tuunii muslimin.Artinya: 'Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu berlaku sombong kepadaku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.'
-
Kenapa anjing diselundupkan? DH (43), salah satu tersangka kasus penyelundupan anjing mengaku bahwa ia membeli hewan tersebut seharga Rp250 ribu per ekor dalam kondisi siap kirim. Sebanyak 226 ekor anjing itu selanjutnya akan dikirim ke Kabupaten Klaten dan sudah ditunggu pembeli. Rencananya anjing-anjing itu akan dijual kembali dalam kondisi hidup dengan harga Rp350 ribu per ekor.
-
Kenapa anjing liar dipilih? Para ilmuwan memilih anjing liar ini karena dianggap cukup kuat dan memiliki ketahanan yang diperlukan untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrem.
-
Apa itu najis anjing? Dalam ajaran Islam, najis anjing termasuk dalam kategori najis mughallazhah atau najis berat.
Pemilik Hewan yang Tidak Bertanggung Jawab
Bukan salah anjing ataupun kucing yang menganggap jalanan umum sebagai rumah mereka. Mereka menjadi liar bukan tanpa alasan yang jelas. Biasanya sebagian besar mereka adalah korban tak bertanggung jawab dari pemilik asalnya. Hanya karena tidak bisa berkomitmen lagi, dengan semena-mena beberapa oknum membuang anjing ataupun kucing di jalanan.
PetMD 2019 Merdeka.com
Tentu saja, mereka langsung mencari rumah baru untuknya berteduh dan bertahan hidup. Tak jarang pula, anjing-anjing ini malang melintang di jalanan umum hanya sekedar untuk mencari penolong. Kendati begitu, ada beberapa orang yang menolong mereka dan ada pula yang menjauhinya.
Bagian dari Keluarga
Jika dilihat lebih dalam, sudah cukup buruk mendapati anjing atau kucing itu dibiarkan berkeliaran di jalanan umum. Terlebih tidak adanya perawatan yang memadai. Hewan-hewan tersebut bukanlah sekedar binatang biasa. Mereka juga merupakan bagian dari keluarga.
Facebook @Dog Lover 2019 Merdeka.com
Mengingatkan kembali, manusia tidak bisa hidup tanpa kehadiran makhluk hidup seperti hewan. Sudah sepantasnya kita sebagai manusia juga mencurahkan kasih sayang kepada hewan-hewan tersebut. Namun, nyatanya masih ada saja beberapa orang yang justru berbuat kejam pada hewan-hewan telantar seperti mereka.
Diberikan Makanan Tak Layak Imbas Mengonsumsinya
Facebook @Dog Lover 2019 Merdeka.com
Seperti yang dibagikan dalam akun Facebook Dog Lover, beberapa anjing liar diketahui diberi makanan yang tak layak konsumsi. Sebenarnya, para manusia itu memberikan makan berupa roti dan sosis yang lezat. Namun, ada yang tersembunyi di balik kelezatan roti sosis tersebut.
Imbas Mengonsumsinya
Facebook @Dog Lover 2019 Merdeka.com
Secara tak terduga, ditemukan beberapa paku dan jarum di dalam makanan tersebut. Setelah mengonsumsinya, anjing-anjing ini tak mungkin tidak akan mati secara perlahan. Mereka nantinya akan menderita terlebih dahulu tanpa mengetahui alasan di balik rasa sakitnya.
Banyak LSM yang Siap Membantu
Aksi tersebut sangatlah kejam mengingat anjing-anjing ini juga bagian dari makhluk hidup. Ada banyak cara yang lebih manusiawi untuk mengatasi masalah anjing-anjing liar tersebut. Bukan dengan cara membunuhnya seperti ini. Mereka tidak pantas mendapat perlakuan kejam dari sesama makhluk hidup bahkan memiliki otak jauh di atasnya.
Facebook @Dog Lover 2019 Merdeka.com
Jika kita sudah tak mampu lagi menampungnya, cukup serahkan mereka kepada orang yang bisa merawatnya. Untuk informasi saja, banyak LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang siap membantu merawat hewan-hewan telantar seperti mereka. Tak hanya itu, masih banyak pula manusia dengan hati lembut yang siap menolong hewan-hewan tersesat ini.
(mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga pelaku yang ditangkap berinisial AYM (25) PPN (28) dan BAA (26). Mereka ditangkap pada Sabtu (17/8).
Baca SelengkapnyaMereka berhasil menaklukan seekor ular sanca berukuran besar. Sayangnya, mereka menangkap ular tersebut dengan cara yang dinilai kurang pantas.
Baca SelengkapnyaSejumlah hewan mengalami kekerasan yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaAksi penyiksaan itu terekam CCTV sekitar kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kucing tersebut sudah ditangani dokter, dan telah diadopsi oleh pemilik lain di Kota Padang.
Baca SelengkapnyaKetiga korban terdiri dari dua pria dewasa dan bocah berusia 10 tahun.
Baca SelengkapnyaAnjing-anjing yang diselundupkan sudah diamankan dan dirawat dengan baik
Baca SelengkapnyaPada Perda Bali No 5 Tahun 2023, Pasal 28 tertib ternak atau hewan, ayat 1 huruf a disebut setiap orang dilarang mengedarkan dan memperjualbelikan daging anjing
Baca SelengkapnyaSuntik mati atas persetujuan korban, pemilik dan warga sekitar perumahan Graha Padma, Kelurahan Jrakah, Semarang.
Baca SelengkapnyaKorban diminta oleh sekelompok orang untuk memakan daging hewan liar.
Baca SelengkapnyaTiga perempuan memberikan minuman keras berupa wija soju original ke dalam mulut seekor kucing.
Baca SelengkapnyaN nekat mengonsumsi daging kucing, karena rendah kalori. Selain itu, pelaku mengaku tidak sanggup membeli daging sapi.
Baca Selengkapnya