Tampang Pemutilasi Bos Depot Air yang Jasadnya Dicor Semen, Ngaku Tak Menyesal
Merdeka.com - Pelaku pembunuhan bos depot air minum isi ulang di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah akhirnya berhasil diamankan polisi.
Muhammad Husen (28) menyebut tak menyesali perbuatannya sama sekali usai menghabisi nyawa majikannya.
Dia justru mengaku merasa puas usai membunuh dan memutilasi bosnya sendiri, Irwan Hutagalung (53). Simak ulasan selengkapnya:
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
Tampang Pelaku Pembunuhan
Usai ditangkap, Husen diminta untuk mengikuti pers rilis di Mapolrestabes Semarang. Saat diwawancarai oleh wartawan, raut wajahnya tampak seperti tanpa penyesalan sama sekali ketika menceritakan aksi sadisnya.
Dengan lantang, Husen membeberkan alasannya memotong kepala korban. Husen juga mengaku sengaja memotong tangan korban lantaran kesal kerap dipukul selama bekerja.
Instagram/@harianbanjarnegara ©2023 Merdeka.com
"Karena sering ngomel-ngomel sama saya makanya yang saya potong kepala bukan mulut. Tangannya karena sering dipakai buat mukul saya," kata Husen dikutip dari Instagram @harianbanjarnegara (11/5).
Mengaku Tak Menyesal
Saat ditanya apakah dia menyesali perbuatannya, dengan tegas Husen menjawab jika ia tidak menyesal sama sekali. Justru dia merasa puas. "Enggak (menyesal), puas," tegasnya. Husen mengatakan, jika dirinya memiliki dendam karena sering dipukuli oleh korban sejak pertama kali ikut korban bekerja pada awal bulan puasa. Sehingga, ia nekat membunuh dan memutilasi korban.
Instagram/@harianbanjarnegara ©2023 Merdeka.com
Membunuh dan Memutilasi
Pembunuhan dilakukan oleh Husen pada Kamis, (4/5) lalu sekitar pukul 20.30 WIB malam. Pelaku membunuh dengan menusuk pipi dan kepala korban menggunakan linggis saat sedang tertidur. "Setelah dua kali tusukan, saya tinggal keluar dulu ke angkringan. Saya minum. Terus jam 4 pagi saya masuk (rumah) lagi, saya mulai eksekusi lagi," kata Husen. Aksi kejinya kemudian berlanjut dengan memotong kepala dan kedua tangan korban. Tubuh korban kemudian dicor dan ditanam di selokan samping depot air isi ulang yang bersebelahan dengan tempat cuci mobil.
"Habis dipotong tangan sebelah kanan. Terus kanan sebelah kiri, terus saya masukin ke dalam karung putih. Terus mayatnya saya seret ke samping. Tanpa lengan dan kepala. Saya kubur di ruang samping. Karena jarang yang akses. Lokasinya sempit," jelasnya.
©2023 Merdeka.com
Sempat Melarika Diri
Usai menghabisi nyawa majikannya, Husen juga mencuri uang korban senilai Rp7 juta saat korban dalam keadaan sekarat. Uang itu digunakan olehnya untuk makan nasi di angkringan dan memesan PSK.
Setelah itu, Husen sempat melarikan diri ke Banjarnegara sebelum akhirnya ditangkap petugas saat bersembunyi di rumah temannya. Atas perbuatannya, Husen pun terancam pasal 340 tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku merupakan seorang pria pengangguran yang kerap mabuk-mabukan dan memalak orang.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaKepolisian Sektor Pondok Aren bersama tim Inafis Polres Tangsel masih menyelidiki identitas pria tanpa identitas yang tewas dalam toren tersebut.
Baca SelengkapnyaIdentitas Mayat dalam Toren Akhirnya Terungkap, Korban Adalah Warga yang Hilang 2 Hari Lalu
Baca SelengkapnyaKematian korban membuat aktivis Mapala STAI Bumi Silampari kehilangan sosok pendiam itu.
Baca SelengkapnyaDua tersangka pelaku pembunuhan dan mutilasi di Sleman telah menjalani tes kejiwaan. Hasilnya telah dikantongi penyidik.
Baca SelengkapnyaKorban tak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh napi senior
Baca SelengkapnyaPolisi akhirnya mengungkap motif pelaku membunuh korban di Pasar Kramatjati.
Baca SelengkapnyaSeorang pegawai koperasi berinisial AN (25) dibunuh saat menagih pinjaman kepada pelaku.
Baca Selengkapnyaim Resmob mendapatkan informasi bahwa terduga pelaku berada di Kotabes Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.
Baca SelengkapnyaDari informasi dihimpun, identitas pria yang tewas dalam toren air itu merupakan salah satu target polisi terkait penyalahgunaan narkoba.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka dilakukan, setelah DJ berhasil ditangkap di kawasan Bambu Apus, Pamulang.
Baca Selengkapnya