Taqy Malik Turun Tangan Usut Kematian Kakek Makmur, Singgung Uang Donasi Ratusan Juta
Merdeka.com - Kakek La Makmur (70) ditemukan meninggal dunia di Lapangan Lembah Hijau, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Senin (12/4) kemarin.
Sosok Makmur sempat viral di media sosial karena menjadi korban penjambretan. Banyak donasi mengalir mencapai ratusan juta.
Namun tak disangka kondisi Kakek Makmur begitu miris saat ditemukan meninggal dan tidak dijemput keluarga.
-
Bagaimana kakek dan temannya menandatangani kesepakatan? Tan menandatangani perjanjian dukungan finansial kepada temannya bernama dengan Gu dan keluarganya. Tan berjanji untuk memberikan flatnya kepada mereka sebagai imbalan atas perawatan dan persahabatan mereka.
-
Gimana cara Fajar kasih uang ke anak buah SYL? Kata Fajar mata uang dollar tersebut diberikan kepada sekretaris pribadi Kasdi, Herdian secara tunai dengan total 4 ribu dollar.
-
Apa contoh sikap berbakti ke orang tua? Sebagai anak agar senantiasa lemah lembut ketika berbicara kepada orang tua. Hindari perkataan bernada tinggi, apalagi kata-kata kasar atau dengan cara berteriak-teriak.
-
Siapa yang meminta sedekah? 'Nak, minta sedekahnya, Nak,' pinta si pengemis tersebut.
-
Siapa yang memberikan kenang-kenangan? Ketua DPRD Kota Surakarta Budi Prasetyo mengatakan pihaknya menyetujui draf pengunduran diri Gibran Rakabuming dari jabatannya sebagai Wali Kota Surakarta.
-
Apa itu sedekah? 'Kita tak akan pernah merasa hidup menjadi manusia jika tak pernah merasakan berbagi. Bagikan segala yang kau punya.'
Berikut ulasannya.
Kepergian Uang Ratusan Juta yang Tak Diketahui
Kakek La Makmur (70) merupakan seorang pengemis yang sempat viral lantaran menjadi korban penjambretan. Sebelumnya, ia menyebut jika uang tersebut merupakan tabungannya selama kurang lebih 1 bulan lamannya dari hasil mengemis.
"Untuk beli kain kafanku kasihan. Cuman itu uangku sudah tidak ada lagi," kata Makmur dikutip dari Youtube Inews Portal, Senin (30/11/2020).
Instagram @cerita_militer ©2021 Merdeka.com
Kisah pilu kakek Makmur mengetuk pintu hati banyak orang dan ramai jadi perbincangan di media sosial. Hingga terkumpul donasi mencapai sekitar Rp200 juta.
Taqy Malik bersama rekan yang kala itu bertugas menyalurkan donasi.
"Dan sekarang beliau wafat, meninggal di jalan, di tempat yang nggak ada orang sama sekali untuk merawat beliau. Sekarang pertanyaannya, uang yang terkumpul sekian ratus juta itu kemana?" kata Taqy Malik.
Keluarga Kakek Makmur Minta Uangnya Dicairkan
Instagram @cerita_militer ©2021 Merdeka.com
Sebelumnya saat dana bantuan untuk La Makmur hendak diserahkan. Sempat ada rencana untuk membangunkan tempat layak huni dan usaha di rumah, serta dikelola bersama pihak DPRD. Tapi sayangnya pihak keluarga memaksa untuk minta uangnya dicairkan dan langsung diserahkan semuanya.
"Awalnya uang itu ingin gue kelola sendiri dengan teman anggota DPRD di baubau, biar lebih terkontrol dananya. dan kita prioritaskan untuk tempat tinggal kakek makmur yang layak di tempati, dan dibukakan usaha dirumahnya," tulis dalam caption laman Instagram akun @cerita_militer.
"Namun satu lain hal, pihak keluarga ketika itu mendesak untuk cepat mencairkan dana tersebut akhirnya gue berlepas diri dari itu semua, dan tanggung jawab gue serahkan semua kepada keluarganya agar uang tersebut dikelola untuk kebutuhan sehari hari kakek makmur," imbuhnya.
Tidak Ada Keluarga yang Menjemput di Lokasi Kejadian
Pada Senin (12/4) kemarin, kakek Makmur ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di tribun penonton. Pihak kepolisian setempat pun langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan membawa jenazah.
Instagram @cerita_militer ©2021 Merdeka.com
Tak terlihat pihak keluarga yang datang ke lokasi kejadian untuk menjemput. Sontak saja hal ini menjadi kecurigaan yang bergejolak di batin Taqy Malik. Saat penyerahan dana bantuan keluarga berkumpul, tapi saat La Makmur meninggal hanya ditemani kesunyian.
"Disaat uang donasi terkumpul, keluarganya kumpul semua. Tapi saat beliau meninggal, tidak ada satu pun yang menjemput beliau. Yang menjemput beliau justru kepolisian," papar Taqy.
Usut Tuntas Kematian La Makmur
Instagram @cerita_militer ©2021 Merdeka.com
Hingga berita ini ditulis, penyebab meninggalnya La Makmur belum diketahui. Berdasarkan keterangan, jenazahnya masih dilakukan visum.
"Setelah kami tiba di tempat kejadian perkara (TKP), kita langsung melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti yang ada di TKP. Kami masih belum melihat tanda-tanda kekerasan fisik, tapi kami akan melakukan visum untuk melihat itu" kata Kapolres Baubau AKBP Rio Tangkari, dikutip dari Instagram @sultra24jam (13/4).
Hal ini pula yang akan diusut tuntas oleh Taqy Malik. Supaya lebih jelas penyebab kematian La Makmur dengan kondisi di lokasi yang sangat sepi orang kala itu dan tak ada keluarga yang mendatangi.
"Gua bakal usut tuntas permasalahan ini. Kemana orang-orang ini. Bukan berarti gua su'udzon. Tapi karena memang faktanya, keluarganya yang kita pasrahkan untuk mengurus beliau. Tapi malah meninggalnya di jalan, oke kalau itu memang takdirnya Allah. Yang gua permasalahkan, kalau keluarganya betul-betul merawat, seharusnya beliau wafat bukan di situ tempatnya. Tapi di rumahnya beliau," tegas Taqy.
Video
Berikut video Taqy Malik.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia tak ingin warga yang sedih kehilangan orang tersayang masih harus berjuang beli tanah makam.
Baca SelengkapnyaPolres Lebak menangkap pembunuh pasangan suami istri (pasutri) Kemend (92) dan Satimah (72). Tersangka pelaku ternyata cucu tiri korbam, ZN (44).
Baca SelengkapnyaLepas Status Janda, Ini Potret Pernikahan Tyas Mirasih dan Tengku Tezi
Baca SelengkapnyaSaat mengucapkan sumpah, ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah berdiri di antara anggota TNI.
Baca SelengkapnyaTyas bercerita tentang kebaikan pasangan suami itu yang tak pernah ia ungkap ke publik.
Baca SelengkapnyaHinca mengaku baru mengetahui terdakwa mengirimkan uang Rp50 juta setelah tiga tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaOditur Militer II-07 menghadirkan ibu Imam Masykur Fauziah, korban pembunuhan Praka Riswandi Manik dan 2 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaSetiap anak tentu ingin membuat kedua orang tuanya bahagia.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai cara membayar utang ke orang yang sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDiketahui, buku tabungan tabanas yang diterbitkan pada 1983 silam ini ditemui oleh si pria tersebut di dalam lemari di rumahnya.
Baca SelengkapnyaPemberian rumah sebagai bentuk terima kasih kakek kepada temannya karena sudah mengurusnya.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum terdakwa Irwan Hermawan, Maqdir Ismail menyerahkan uang Rp27 miliar terkait kasus korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo Kejagung secara tunai.
Baca Selengkapnya