Terbawa Teman, Penjual Siomay Terjerat Perampokan Berdarah Berujung Hukuman Mati
Merdeka.com - Mantan tukang siomay di Pekanbaru sudah mendekam di penjara selama delapan tahun. Andi tergiur ajakan temannya untuk melakukan perampokan.
Curhatan Andi yang divonis hukuman mati dibagikan akun Youtube Curhat Napi. Andi secara terang-terangan menceritakan kronologi aksi perampokan yang dilakukan bersama tiga rekannya.
Berikut ulasan selengkapnya:
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
Jadi Tersangka Perampokan
Dalam video yang dibagikan, Andi mengaku datang merantau dari Baturaja, Sumatera Selatan ke Pekanbaru untuk berjualan siomay. Ia menyebut, awalnya pekerjaannya sebagai pedagang siomay lancar dan berjalan seperti semestinya.
Situasi mulai berubah ketika datang salah satu temannya yang meminta dirinya untuk dicarikan pekerjaan di Pekanbaru.
"Ada kawan minta dicarikan kerja ya sudah saya carikan. Pertamanya saya masukkan ke tempat jual gorengan tapi enggak betah. Terus akhirnya saya carikan (pekerjaan) lagi dan masuklah ke konter yang ada toko emasnya itu," kenang Andi.
Youtube/Curhat Napi ©2021 Merdeka.com
Setelah beberapa bulan, ternyata rekannya yang dimasukkan kerja ke konter itu tengah merencanakan perampokan dan mengajak Andi untuk ikut serta.
"Setelah 4 bulan bekerja saya enggak tahu kalau (dia) merencanakan (perampokan) seperti itu," ungkapnya.
Diajak Ikut Lakukan Perampokan
Kemudian, rekan Andi yang bekerja di konter dan toko emas itu mengajaknya untuk ikut serta dalam aksi perampokan tersebut. Andi mengatakan, bahwa temannya berjanji tidak akan ada korban dalam aksi tersebut. Karena keadaan hidupnya yang juga sedang susah, Andi pun tergiur untuk ikut serta."Waktu dia nanya awalnya saya nolak cuma waktu itu memang keadaan lagi susah pak jadi akhirnya saya ikut," kata Andi."Dan itupun awalnya dia bilang enggak akan ada korban katanya orangnya bakalan kita ikat saja, ya sudah dari situ akhirnya saya (memutuskan) untuk ikut," tambahnya.
Ditakut-takuti TemannyaSelain itu, rekannya yang menjadi otak perampokan tersebut juga sempat menakut-nakuti Andi dan mengatakan bahwa ia tetap dicari polisi apabila tak ikut dalam aksi perampokan itu. "Posisi saya kan saya yang masukkan dia kerja di tempat itu terus dia bilang 'seumpama kau enggak ikut melakukan ini kau juga yang akan dicari sama polisi' disitu saya juga akhirnya agak down juga pak," kata Andi.
Korban Meninggal Ditikam
Saat melancarkan aksinya, Andi mengatakan bahwa ia dan teman-temannya mendapat perlawanan dari korban. Kemudian, salah satu temannya itu justru langsung menikam korban di bagian leher dan dada hingga meninggal dunia. "Nah kawan saya ini mengambil (senjata) itulah sampai meninggal korbannya," kata Andi. Setelah melihat korban meninggal, Andi dan rekan-rekannya kemudian melarikan diri ke Baturaja, Sumatera Selatan. Namun, polisi akhirnya berhasil mengamankan pelaku.
Andi bersama kedua rekannya diamankan oleh pihak kepolisian. Namun, pelaku utama pembunuhan justru berhasil melarikan diri hingga saat ini. "Kami ber-4 yang 3 tertangkap yang satu lolos. Nah dia itulah yang menikam korban," kata Andi.
Divonis Hukuman Mati
Youtube/Curhat Napi ©2021 Merdeka.com
Sampai tahun 2020 lalu, Andi menyebut ia sudah menjalani masa hukuman selama 8 tahun penjara. Saat ini ia berada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Medan dan telah dijatuhi vonis hukuman mati bersama kedua rekan lainnya.
"Saya divonis hukuman mati," kata Andi. Dalam video tersebut, Andi juga mengaku bahwa dirinya sangat menyesali perbuatannya. Ia juga berharap mendapat keajaiban permohonan grasinya bisa dikabulkan presiden. Sebab, ia mengaku tak bisa mengandalkan siapapun karena tak mampu menyewa jasa pengacara. Yang terakhir, ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban atas kekhilafan yang dilakukan.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaHeru Ariyanto (34) tewas ditusuk dengan senjata tajam oleh temannya sendiri R saat pesta miras bersama di Jalan Majapahit Semarang, Kamis (14/3).
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaKorban melaporkan tiga terduga pelaku yakni I, T dan D ke Polres Metro Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan seorang pria pengangguran yang kerap mabuk-mabukan dan memalak orang.
Baca SelengkapnyaKode itu diberikan tersangka sekaligus pedagang soto usai dilaporkan mengenai pembunuhan pedagang warung.
Baca SelengkapnyaNafsu birahi yang memuncak membuat SR (22) gelap mata. Dia tega membunuh lalu memerkosa teman kencannya TIL (21).
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku membunuh karena sakit hati kepada korban.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM
Baca SelengkapnyaPenangkapan DM berdasarkan pengakuan dua temannya yang lebih dulu ditangkap.
Baca SelengkapnyaSakit hati usai diejek oleh korban, pelaku membacok leher korban
Baca Selengkapnya