Terungkap, Jokowi Pernah Dilapori Intel SBY Dalang Demo Aksi Bela Islam
Merdeka.com - Aksi Bela Islam merupakan rangkaian unjuk rasa yang terjadi beberapa kali. Aksi tersebut dilakukan sebagai reaksi atas pernyataan mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dianggap menistakan agama.
Beberapa waktu terlalu terungkap fakta bahwa Presiden Jokowi pernah mendapatkan sebuah laporan soal dalang dari demo aksi bela Islam pada 4 November 2016 silam. Hal tersebut diceritakan oleh Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli.
Rizal membeberkannya saat melakukan wawancara bersama dengan Karni Ilyas. Ingin tahu? Berikut ulasan selengkapnya.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
Ditanya Siapa Bandar dari Demo Aksi Bela Islam
Diketahui, aksi demo Islam kala itu memang terjadi secara besar-besaran. Dikatakan oleh Rizal Ramli, aksi tersebut telah melibatkan kira-kira sebanyak 3 juta orang. Jokowi pun bertanya siapa sebenarnya bandar di balik semua itu ke Rizal Ramli.
Youtube/Karni Ilyas Club ©2020 Merdeka.com
"Kayaknya berdasarkan laporan intel dia bakal 2 sampai 3 juta orang. Pasti ada bandarnya ya kan? Nah 'menurut mas siapa?'," ujar Rizal Ramli menceritakan pembicaraannya dengan Jokowi dalam unggahan saluran Youtube Karni Ilyas Club.
Dilapori Intel SBY adalah Dalang Demo Aksi Pembela Islam
Lebih lanjut Rizal menceritakan bahwa Jokowi pernah mendapatkan sebuah laporan dari intel tentang siapa sebenarnya dalang di balik demo tersebut.
Youtube/Karni Ilyas Club ©2020 Merdeka.com
"Menurut laporan intel ada bandarnya, siapa? SBY. Ngehabisin Rp100 miliar, siapa lagi sumbernya mas?" ujar Rizal Ramli menirukan perkataan Jokowi.
Rizal Ramli Berikan Tanggapan
Mendengar hal tersebut, sontak Rizal Ramli yang dekat dengan SBY tak yakin SBY mau menggelontorkan uang sebanyak itu untuk membiayai demo.
Youtube/Karni Ilyas Club ©2020 Merdeka.com
"Terus saya bilang 'Mas Jokowi aku itu kenal banget sama SBY'. Kalau lima miliar oke, sepuluh miliar masih mungkin, dua puluh miliar enggak mungkin mas. Kalau seratus miliar itu sudah pasti bohong," kata Rizal depan Jokowi.
Rizal: Ini Gerakan Organik dari Bawah karena Islam Dipojokkin Terus
Rizal memberikan pengertian kepada Jokowi bahwa demo itu terjadi dengan sendirinya.
Youtube/Karni Ilyas Club ©2020 Merdeka.com
"Mas, ini namanya dalam sejarah politik gerakan yang organik dari bawah. Orang-orang ini di kampungnya, tabungannya dibawa untuk ke Jakarta, minta orang kaya untuk dibelikan bus dan lain-lain. Kenapa? Karena mereka marah sekali dipojokkin terus," kata dia.
SBY Merasa Geram Atas Tuduhan
Kala namanya disebut sebagai dalang dari penggerak demo aksi pembela Islam, SBY merasa geram. Ia pun mengatakan bahwa selama 10 tahun menjadi orang nomor satu di RI, tak pernah melarang orang untuk berdemonstrasi dan juga menuduh orang per orang atau kelompok tertentu sebagai penggerak massa untuk berdemo.
©Rumgapres/Abror Rizki
SBY Kesal dengan Info Menyesatkan
Saat itu SBY dituding menggerakan demo karena berkepentingan mendongkrak suara anaknya Agus Yudhoyono yang maju di Pilgub DKI data akurat.
©Rumgapres/Abror Rizki
"Kalau dikaitkan dengan situasi sekarang, kalau ada info analisis intelijen seperti itu saya kira berbahaya, menuduh orang, kelompok, partai politik melakukan itu, itu fitnah, fitnah lebih kejam dibanding pembunuhan," ujar SBY dengan ekspresi wajah marah.
(mdk/bil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko mengingatkan tidak usah berlebihan. Dia menyebut data yang dikantongi Jokowi bersumber dari hasil survei.
Baca SelengkapnyaJokowi selalu mendapatkan data lengkap dari BIN, BAIS, TNI, Polri, dan PPATK.
Baca SelengkapnyaSetiap menteri juga memiliki data intelijen. Namun, laporan tersebut diterimanya setiap satu bulan sekali.
Baca SelengkapnyaMenurut peneliti BRIN, seharusnya Jokowi tidak mobilisasi intelijen negara untuk memata-matai partai politik.
Baca SelengkapnyaTerlebih, menurut Mardani, pernyataan Jokowi disampaikan di hadapan para relawan pendukungnya.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca Selengkapnya"Anak kandung DN. AIDIT terang-terangan ngajak perang saudara ... Dia lagi mrovokasi Jokowi, AGAR bertindak Represif kepada UMAT Islam"
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu buntut pernyataan Presiden Jokowi memiliki data intelijen partai politik.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan data yang dia terima setiap harinya tersebut lengkap.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi data intelijen partai politik yang dia pegang.
Baca SelengkapnyaHashim Djojohadikusumo sebelumnya dilaporkan ke polisi setelah menyebut deklarasi Golkar mendukung Prabowo Subianto atas seizin Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDia meminta agar Jokowi dihadirkan ke hadapan masyarakat dan mundur dari jabatannya
Baca Selengkapnya