Tes Masif Corona Covid-19, Ini Syaratnya yang Boleh Ikut
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melaksanakan tes masif covid-19 pada warga dengan kategori tertentu. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun menegaskan bahwa tes ini bukan tes massal.
Tes ini hanya akan dilakukan pada warga yang diprioritaskan atau warga yang masuk dalam kategori. Untuk mengetahui tentang tes masif covid-19 yang akan dilaksanakan di Jawa Barat, berikut informasi selengkapnya.
Tujuan Tes Masif Covid-19
-
Kenapa Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan? Pasangan diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus ini menjalani tes kesehatan sebagai syarat bakal cagub dan bakal cawagub Jakarta.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Kenapa tes kesehatan penting untuk Pilkada Jakarta? Maka dari itu, tes Kesehatan ini menjadi sangat penting, karena seorang pemimpin harus sehat secara jasmani dan rohani.'ini juga mengindikasikan para pemimpin warga Jakarta harus sehat salah satunya olahraga mengkonsumsi makanan yang baik,' sambung RK.
-
Apa saja tahap persiapan Pilkada 2024 di Jawa Tengah? Tahapan PersiapanPerencanaan Program dan Anggaran: Jumat, 26 Januari 2024Penyusunan Peraturan Penyelenggaraan Pemilihan: Senin, 18 November 2024Perencanaan Penyelenggaraan yang Meliputi Penetapan Tata Cara dan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pemilihan: Senin, 18 November 2024Pembentukan PPK, PPS, dan KPPS: Rabu, 17 April 2024 - Selasa, 5 November 2024 Pembentukan Panitia Pengawas Kecamatan, Panitia Pengawas Lapangan, dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara: Sesuai jadwal yang ditetapkan oleh BawasluPemberitahuan dan Pendaftaran Pemantau Pemilihan: Selasa, 27 Februari 2024 - Sabtu, 16 November 2024Penyerahan Daftar Penduduk Potensial Pemilih: Rabu, 24 April 2024 - Jumat, 31 Mei 2024Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih: Jumat, 31 Mei 2024 - Senin, 23 September 2024
-
Siapa yang melakukan tes kesehatan di RSUD Tarakan? Seperti halnya Jakarta yang tengah sibuk melakukan tes kesehatan kepada bakal pasangan calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.Di mana ada tiga pasangan, yakni Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil - Suswono, dan Dharma Pongrekun - Kun Wardana yang akan secara bergantian mulai dari Jumat (30/8) sampai Minggu (1/9) menjalani tes kesehatan.
Dilansir dari akun instagram Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil @ridwankamil. Ridwan menjelaskan tentang tes masif covid-19 di Jawa Barat.
Tujuan diadakan tes masif covid-19 menurut penjelasan Ridwan Kamil di antaranya:
1. Mencari peta persebaran covid-19 dari mereka-mereka yang dicurigai dan radius mereka di mana.2. Memutus mata rantai persebaran yang sekarang kita duga ada di Jawa Barat.3. Tidak untuk semua orang.4. Setelah itu ketahuan ada tindakan lanjutan medis.
Pengetesan Akan Lebih Banyak di Zona Kota Bogor, Kab Bogor, Depok, Kota Bekasi, Kab Bekasi
Liputan6.com 2020 Merdeka.com
Ridwan Kamil menambahkan bahwa pengetesan akan lebih banyak berada di zona Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi."Kalau kita lihat peta Jawa Barat, dari 59 hari ini yang mayoritas ada di BODEBEK, menandakan, pengetesan akan lebih banyak di zona Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi," kata Ridwan."Kemudian masif berikutnya paling banyak di Bandung Raya, sesuai jumlah posiif covid nya yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, KBB, Cimahi, Sumedang dan seterusnya," imbuhnya.
Mengikuti Model Korea Selatan
Ridwan Kamil mengatakan jika tes masif covid-19 tersebut dilakukan mengikuti model Korea Selatan yang dianggap paling baik. Model tersebut dipilih oleh Presiden Joko Widodo. Tidak ada lock down tetapi di masifkan tesnya. Terdapat beberapa opsi yaitu:1. Opsi pertama, door to door2. Opsi kedua di tes di rumah sakit masifnya ada3. Opsi ketiga, drive thru
Tes Masif Korea Selatan Terbaik Menurut WHO
diy13/shutterstock
Ridwan Kamil menjelaskan bahwa di Korea Selatan yang di tes hanya 300 ribu dari 51 juta penduduk. "Jadi tes masif Korea Selatan yang terbaik menurut WHO mengetesnya hanya 300 ribu dari 51 juta. Totalnya hanya 0,6 %. Kesimpulannya, tidak untuk semua warga tapi untuk menyampling, uji petik mencari peta persebaran ," jelas Ridwan.
Syarat yang Boleh Ikut Tes Masif Covid-19
Kemudian Ridwan pun menjelaskan kategori atau syarat yang boleh mengikuti tes masif covid-19, terdapat 3 kriteria di antaranya:1. Kategori A (risiko paling tinggi) yaitu Orang Dalam Pemantauan (ODP), yang baru pulang dari luar negeri, yang dicurigai punya persebaran di situ. Selain kategori di atas, Ridwan pun menjelaskan tentang kategori A lainnya yang akan dites."Di kriteria A ini adalah pasien-pasien, pasien ini nanti di tes, keluarganya juga, tetangga di kompleknya kemudian teman-temannya juga, kemudian tenaga kesehatan yang sedang berjuang di depan untuk urusan penanganan covid. Nah ini akan di tes. Menggunakan door to door dan di rumah sakit, jadi enggak Drive Thru," imbuhnya.
2. Kategori BSelanjutnya, Ridwan Kamil menjelaskan tentang kategori B yang dapat dites masif covid-19."Jika Anda tenaga kesehatan umum di Puskesmas, di Klinik, jika Anda profesinya interaksi sosial sangat tinggi, masal, misalkan BABINSA bertemu warga banyak, BABINKAMTIBMAS Polri bertemu warga banyak, kemudian pedagang pasar tradisional yang interaksinya banyak, para ulama yang interaksinya sama warga banyak dan umatnya, para pejabat publik yang berinteraksi pada warga banyak, petugas Bandara yang bertemu orang banyak imigrasi, inilah masuk kategori B yang akan menggunakan Drive Thru," jelas Ridwan.3. Kategori CUntuk Kategori C diperuntukkan bagi warga Jawa Barat yang memiliki gejala-gejala tertentu dan membutuhkan keyakinan terkait gejala yang mereka rasakan."Jika Anda warga Jawa Barat yang ada gejala-gejala, enggak enak badan, sakit-sakit dan butuh keyakinan, maka Anda masuk kategori C yang bisa di tes," kata Ridwan.
Reaksi Para Netizen
Para netizen yang melihat unggahan orang nomor satu di Jawa Barat tersebut lantas memberikan beragam komentar. Banyak dari mereka yang mendukung langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat."Lakukan yang terbaik pa, kami hanya bisa bantu doa, dan sosialisi social distancing," tulis @bert.adi27."Terimakasih pak Gub, penyampaiannya dapat dimengerti dan dipahami, semoga wargi jawabarat semuanya sadar akan bahayanya acaman virus ini, mengikuti semua arahan dan anjuran dari Pemerintah. Sehat terus pak Gub. Semoga kita semua dalam perlindungan Tuhan YME," tulis @irmanrahmadi."Sehat selalu kang emil. Semoga Allah SWT melindungi kang emil keluarga dan seluruh jajaran yang membantu masyarakat jabar dalam penanganan covid-19. Aamiin Ya Rabb, tulis @tehbiru. (mdk/add)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaPKB menyatakan siapapun bakal calon kepala daerah dari PKB perlu mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (UKK) Bacakada, tak terkecuali Anies.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca Selengkapnya