Tukang Parkir di Polres jadi Polisi, Orangtuanya Pas Tahu Sampai Mau Pingsan
Merdeka.com - Latar belakang seseorang tak melulu menjamin masa depan. Keluarga, ekonomi, dan pendidikan tak selalu bisa menentukan. Kegigihan dan tekad kuat adalah kuncinya.
Siapa sangka, seorang mantan tukang parkir dan las sukses mengubah karier menjadi seorang polisi. Wahyu Setiaji membuktikan kegigihannya mampu menebus impiannya, menjadi seorang polisi.
Saat mengetahui buah hatinya berhasil, orangtuanya pun nyaris pingsan. Seperti apa kisahnya? Berikut informasi selengkapnya.
-
Siapa yang berhasil menjadi Polwan? SSDM Polri membagikan sebuah kisah inspiratif di akun media sosial miliknya. Kisah ini memperlihatkan seorang anak nelayan dari Pulau terluar bernama Kiki Wulandari berhasil menjadi Polwan.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Apa yang membuat Rizky berhasil jadi polisi? Doa sang Ibu menjadi kunci dalam menggapai keberhasilan dan kesuksesannya tersebut. Bagaimana tidak, diungkapkan bahwa pemuda ini lulus masuk Polisi murni 100 persen.
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
-
Bagaimana Basaria Panjaitan memulai karier di kepolisian? Setelah lulus dari Hukum Pidana di Sekolah Tinggi IBLAM, Polri baru saja mengumumkan penerimaan Polisi Wanita dari jenjang pendidikan Sarjana. Tanpa berpikir panjang, Basaria lantas mendaftar di bagian Sekolah Calon Perwira (SEPA).
-
Bagaimana Jevo Batara menjadi Iptu? Jevo Batara telah naik pangkat dari Inspektur Polisi Dua (Ipda) menjadi Inspektur Polisi Satu (Iptu).
Tukang Parkir jadi Polisi
Melalui akun Instagram @divisihumaspolri, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) berbagi cerita mengenai sosok Wahyu Setiaji. Sebelum berhasil menjadi seorang polisi, Wahyu mengaku dirinya pernah menjadi tukang parkir di depan Polresta Mataram.
"Sebelum kamu jadi polisi, apa profesinya?" tanya atasan.
"Siap, menjadi tukang parkir di depan Polresta Mataram," jawabnya.
Instagram/@divisihumaspolri ©2021 Merdeka.com
Sempat Jadi Tukang LasTak hanya menjadi tukang parkir, segala macam pekerjaan pun sempat dilakoni Wahyu demi sesuap nasi. Ia bahkan pernah menjadi tukang las sebelum akhirnya menjadi tukang parkir.
"Sebelum menjadi tukang parkir?" tanya atasan.
"Menjadi tukang las," ungkapnya.
Latihan Mandiri dan Gigih
Tak pernah menyangka, bekerja menjadi tukang parkir di depan Polresta Mataram justru mengubah hidupnya. Saat melihat papan informasi mengenai seleksi menjadi polisi pada baliho dan spanduk milik Polres Lombok Timur, muncul tekad kuat Wahyu untuk mendaftar.
Sejak saat itu, ia berkomitmen untuk berlatih fisik dan akademik secara mandiri. Berbagai bahan di internet pun disikatnya habis.
Instagram/@divisihumaspolri ©2021 Merdeka.com
"Saya melatih diri sendiri. Pada saat tes jasmani, saya lari sendiri, saat tes akademik saya belajar melalui internet dan bertanya sama kakak, teman, dan orang-orang terdekat," paparnya.
Orangtua Hampir Pingsan
Perjuangan dan kegigihan Wahyu tak sia-sia. Ia berhasil lolos seleksi menjadi polisi. Mengetahui hal ini, ayahnya yang berprofesi sebagai tukang ojek dan ibu sebagai penjual nasi pun justru merasa terkaget hingga hampir pingsan.
"Perasaan orangtua saya terharu, sedih, dan hampir pingsan saking senangnya," terangnya.
Ucapan terima kasih mengalir dari mulut Wahyu bagi perjuangan ayah dan ibu tercintanya selama ini. Semua pengorbanan orangtua Wahyu seolah terbayarkan dengan dirinya yang kini berubah menjadi sosok pelindung masyarakat.
Instagram/@divisihumaspolri ©2021 Merdeka.com
"Terima kasih pak, telah mendidik saya sampai sebesar ini dan mengajarkan saya semua norma-norma sampai saat ini. Untuk ibu, saya berterima kasih karena telah melahirkan dan mendidik saya menjadi pribadi yang dapat membanggakan semua orang dan melindungi masyarakat Indonesia," ucapnya.
(mdk/mta)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agung Teddy pun tercatat berada di peringkat 31 dari 47 peserta calon siswa Bintara lainnya.
Baca SelengkapnyaAwalnya, ia menjalani profesi sebagai seorang satpam. Berkat kesungguhannya meraih cita-cita, pria itu berhasil mengubah nasibnya.
Baca SelengkapnyaKini, Alif merasa bangga karena bisa mengubah nasibnya dari pedagang bakso kini menjadi seorang abdi negara.
Baca SelengkapnyaViral anak buruh tani berhasil jadi polisi. Masuk polisi tanpa biaya pungutan.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah haru Tito yang berhasil menjadi polisi dan mengangkat derajat orang tua.
Baca SelengkapnyaSemasa kecil hingga masa pendidikan, dia getol berlatih demi menjadi anggota Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaDiketahui, sang putra akhirnya dinyatakan lolos dari kepolisian usai mengikuti 10 kali tes dalam 4 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBerikut momen seorang sopir bangga sang anak lolos seleksi anggota Polri setelah berkali-kali gagal.
Baca SelengkapnyaPerjuangan kerasa seorang petugas sampah bernama Pandi untuk menjadi seorang polisi menjadi kenyataan.
Baca SelengkapnyaPotret gagah anak tukang martabak yang berhasil mewujudkan cita-citanya jadi anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Baca SelengkapnyaBerikut potret perwira polisi anak eks Kapolri lulus STIK jadi wisudawan terbaik.
Baca SelengkapnyaPerwira muda yang dulu pose di lapangan monas ialah Brigjen Suyudi Ario Seto.
Baca Selengkapnya