Ucapan Ketum PSSI saat Konpers Soal Tragedi di Kanjuruhan Dikritik, Bilang Begini
Merdeka.com - Kerusuhan terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga Arema FC melawan Persebaya. Dari peristiwa itu sekitar 125 orang meninggal dunia.
Duka mendalam bukan hanya dirasakan oleh pihak keluarga korban, tapi juga semua pihak terutama para pecinta sepak bola Indonesia.
Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan juga menyampaikan dukanya ketika melakukan konferensi pers, di kawasan stadion Kanjuruhan. Namun, ucapannya justru menimbulkan kritik dari publik. Berikut ulasannya.
-
Siapa yang sering dikritik netizen? Stefan William sering dikritik netizen gara-gara jarang ketemu anaknya.
-
Siapa yang paling sering dikritik netizen? Artis dr. Richard Lee juga menghadapi permasalahan serupa. Wajahnya pernah menjadi sorotan netizen karena terlihat bopeng ketika diambil gambar oleh kamera wartawan beberapa waktu lalu. Hal ini membuatnya menjadi perbincangan hangat di media sosial.
-
Apa reaksi netizen? Melihat sikap Ayu, netizen merasa iba. Banyak yang juga memuji kekuatan hatinya. 'Hebat kamu tuh,' puji seorang netizen di kolom komentar foto Ayu di Instagram. 'Udah diterpa angin kencang masih bisa ketawa dan menjawab pertanyaan wartawan dengan elegan,' lanjutnya.
-
Ucapan apa yang viral di media sosial? 'Ujian sesungguhnya dari imanmu adalah hidup dalam rasa syukur bahkan saat mengalami dan menghadapi kesulitan. Selamat pagi yang indah dan diberkati!'
-
Bagaimana tanggapan Kartika Putri atas kritik netizen? 'Habib itu kan nggak main medsos ya. Jadi Habib itu nggak tahu kalau eskalator itu viral. Kenapa Habib bilang norak karena eskalator di negara kita banyak. Dia nggak tahu kalau eskalator itu viral,' kata Kartika ditemui di kediamannya, kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (20/6/2024).
-
Siapa yang dihujat oleh netizen? Anak Sarwendah, Betrand Putra Onsu, merasa sedih mengetahui bahwa ibunya sedang dihujat di media sosial oleh netizen.
Ucapkan Hadirin yang Berbahagia
©2022 Merdeka.com
Ucapan Ketum PSSI, menuai kritikan dari publik ketika melakukan konferensi pers di kawasan stadion Kanjuruhan. Saat diberikan kesempatan untuk berbicara di depan para wartawan, dia mengungkapkan kalimat yang dinilai tidak tepat untuk situasi saat itu.
“Terima kasih, Pak Menpora, Pak Kapolri yang kami hormati, Bu Gubernur, hadirin sekalian yang berbahagia,” kata Iriawan.
Ucapan tersebut dikritik berbagai kalangan di media sosial. Sebab, ucapan tersebut dinilai kurang tepat di tengah duka mendalam tragedi Kanjuruhan.
Reaksi Warganet
Ucapan tersebut mengundang kritik dan komentar dari warganet. Ketum PSSI dianggap tidak tepat menyampaikan kalimat itu pada hari di mana semua orang tengah bersedih.
“Lah berbagia dari mana pak, di sini suasana berkabung,” tulis akun Twitter @dapaduh**
“Ijin, Pak. Kita tidak sedang berbahagia, Pak,” tulis akun Twitter @Syarii***
"Bahagia gimna banyak orang yang meninggal," tulis akun Fatihah***
"Inna lillahi wa inna ilahi raji'un Turut berduka cita, Husnul khotimah untuk para korban, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan atas musibah ini. Al Fatihah," tulis akun @Deddy***
PSSI Melakukan Investigasi
©2022 Merdeka.com
Iriawan mengatakan bahwa sudah melakukan langkah untuk melakukan investigasi di Malang.
Ia menerjunkan tim dari PSSI dan PT. LIB untuk menuntaskan dan mendalami apa yang sebenarnya terjadi di Malang saat pertandingan usai.
“Kami sudah melakukan langkah. Hari ini tim dari PSSI dan LIB ada di Malang untuk melakukan investigasi tentang pelaksanaan pertandingan yang kemarin dilakukan,” ujar Iriawan.
Sanksi untuk Arema
©2022 Merdeka.com
PSSI memberikan sanksi ke Arema FC buntut dari kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban.
Salah satu sanksi yakni Arema FC tidak akan diizinkan untuk menyelenggarakan pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
“Kami langsung mengambil langkah. Yang pertama adalah sudah dipastikan Arema tidak boleh lagi bermain di Stadion kanjuruhan selama musim ini berlangsung,” ujar Iriawan.
“Mohon doanya, semoga tim kita bisa berjalan dengan cepat, tuntas dan menghasilkan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan,” pungkasnya.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan
Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) yang menewaskan setidaknya 125 orang menjadi tragedi yang menelan korban jiwa terbesar kedua dalam sejarah sepak bola.
Peristiwa bahas terjadi usai pertandingan antara tuan rumah Arema FC yang kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3.
Suporter Arema FC yang kecewa dengan kekalahan itu melampiaskan dengan turun ke lapangan mengejar pemain dan ofisial sehingga polisi berupaya menghalau, termasuk menembakkan gas air mata.
Penonton yang panik berlari ke pintu keluar sehingga terjadi penumpukan. Akibatnya fatal, banyak penonton yang terinjak-injak, terhimpit dan sesak napas.
Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri. (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick menegaskan, bahwa PSSI berkomitmen untuk mendorong pemberian hukuman maksimal.
Baca SelengkapnyaKetum PSSI Erick Thohir menanggapi aspirasi keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang menuntut keadilan.
Baca SelengkapnyaJK menegaskan dalam dunia bisnis ada dua hal yang digaris bawahi, yakni untung dan rugi.
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaWakil ketua komisi II DPR itu menilai, surat edaran seharusnya hanya berlaku di internal KPU saja.
Baca SelengkapnyaBentrokan antara suporter dan aparat keamanan terjadi, memaksa polisi untuk menggunakan gas air mata guna menghindari eskalasi lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung terkait kondisi Mahkamah Konstitusi akhir-akhir ini, yang dipenuhi manipulasi hukum.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi kata sambutan pada pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia 2023.
Baca SelengkapnyaKekerasan dalam sepak bola masih jadi PR berat bagi Indonesia. Sejak tahun 1994 hingga 1 Oktober 2022, sebanyak 230 nyawa melayang karena sepak bola.
Baca SelengkapnyaSabtu 1 Oktober 2022 lalu menjadi hari paling kelam dalam sejarah dunia sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan.
Baca Selengkapnya