Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usai Kompol Yuni Terjerat Narkoba, Viral Video Eks Kapolri Bicara Soal Hukuman Mati

Usai Kompol Yuni Terjerat Narkoba, Viral Video Eks Kapolri Bicara Soal Hukuman Mati Kompol Yuni yang terjerat kasus narkoba. ©2021 Liputan6/ Merdeka.com

Merdeka.com - Citra Kepolisian Republik Indonesia tercoreng. Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Astana Anyar, Kota Bandung, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi ditangkap oleh Propam Polda Jabar dan Mabes Polri pada Selasa (16/2), terkait kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu.

Penangkapan ini sontak menggegerkan masyarakat Indonesia. Apalagi Kompol Yuni dikenal aktif dalam penggerebekan pengedar dan jaringan narkoba di wilayahnya. Karena kasus ini pula, video eks Kapolri saat berbicara soal hukuman mati menjadi viral.

Simak ulasan informasinya berikut ini.

Hasil Cek Urine Positif

Kombes Erdi Ardi Chaniago melakukan penangkapan Kompol Yuni beserta 11 anggota polisi lainnya. Penangkapan ini bermula berdasarkan pengaduan dari masyarakat ke Mabes Polri. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti oleh Propam Polda Jabar. Setelahnya mereka langsung melakukan penangkapan. Kompol Yuni beserta 11 anak buahnya diamankan petugas Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jabar dan Mabes Polri di sebuah hotel di Kota Bandung.

Saat proses penangkapan, Kompol Yuni Diketahui tidak membawa barang bukti narkoba. Barang bukti berupa 7 gram sabu didapat dari tangan beberapa anak buahnya. Meski begitu, Kompol Yuni dan 11 anggota lainnya tetap menjalani tes urine. Berdasarkan hasil pemeriksaan urine, Kompol Yuni bersama beberapa anggota polisi lainnya dinyatakan positif mengonsumsi sabu. Meski begitu, belum dapat dipastikan apakah mereka semua anggota yang bertugas di Polsek Astana Anyar atau bukan.

kompol yuni yang terjerat kasus narkoba

©2021 Liputan6/ Merdeka.com

"Dari pemeriksaan cek urine yang dilakukan beberapa di antaranya positif. Kapolseknya positif," terang Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Erdi Ardi Chaniago di Polda Jawa Barat seperti dilansir dari merdeka.com.

"Ini masih didalami semuanya anggota Polsek Astana Anyar atau tidak. Masih dilakukan pemeriksaan, nanti perkembangan akan kita sampaikan," jelasnya.

Polisi Prestasi di Bidang Narkotika

Terbukti mengonsumsi sabu, belasan anggota kepolisian itu terancam mendapat hukuman penurunan pangkat hingga pemecatan. Atas perbuatannya itu juga, Kompol Yuni langsung dimutasi ke Pamen (Perwira Menengah) Yanma (Pelayanan Markas) di Polda Jawa Barat. Hal ini untuk memudahkan dalam proses pemeriksaan. Sementara itu, posisi Kapolsek Astana Anyar saat ini diisi oleh Kompol Fajar Hari Kuncoro yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Cinambo, Polrestabes Bandung. Keputusan tersebut dikeluarkan oleh Kapolda Jawa Barat, Irjen Ahmad Dofiri melalui Surat Telegram Nomor: ST/267/11/KEP/2021 tertanggal 17 Februari 2021.

kompol yuni yang terjerat kasus narkoba

©2021 Liputan6/ Merdeka.com

Di sisi lain, Kompol Yuni merupakan sosok polisi yang dikenal memiliki prestasi gemilang di Kota Bandung. Dia bahkan aktif terlibat dalam penggerebekan pengedar serta jaringan narkoba di wilayahnya. Kompol Yuni juga pernah menduduki beberapa jabatan penting, salah satunya Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Bogor Kota. Dia juga pernah bertugas di Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat dan menjabat sebagai Kapolsek Bojoloa Kidul serta Kapolsek Sukasari.

Eks Kapolri Bicara Soal Hukuman Mati

Karena kasus ini pula, video eks Kapolri saat berbicara soal hukuman mati menjadi viral. Hukuman itu dimaksudkan kepada para polisi yang tertangkap menggunakan narkoba. Sebab menurut Jenderal Pol Idham Azis, setiap anggota polisi sudah mengerti Undang-Undang dan hukum yang berlaku.kapolri jenderal idham azis

©2020 Merdeka.com

"Karena bahaya narkoba itu bisa datang dari dua sisi. Dari luar bisa orang luar, dari dalam bisa polisinya sendiri. Kalau tidak cepat dimusnahkan, iman goyang, pegang segenggam, bisa milyaran gitu. Saya memang kadang-kadang kalau ngomong ini banyak yang tidak suka. Karena saya terlalu berterus terang gitu iya kan, tetapi begitu lah caranya. Presiden kemarin sudah perintah itu, kita harus reformasi total," kata ujar eks Kapolri Jenderal Pol Idham Azis. "Jadi saya harus menyampaikan juga kepada semua Dir Narkoba itu saya paling rewel 'Benar enggak tuh pengamanan barang buktinya?' iya kan. 'Cek itu anggota. Sekali-kali tes urine!' benar enggak. Karena banyak kejadian yang begitu. Nah kalau polisinya sendiri yang kena narkoba, hukumannya harus hukuman mati sebenarnya itu. Karena dia sudah tahu Undang-Undang, dia tahu hukum seperti itu," sambungnya.

Video Viral Eks Kapolri Bicara Soal Hukuman Mati

Berikut video eks Kapolda saat berbicara mengenai hukuman mati yang viral pasca kasus Kompol Yuni.

      View this post on Instagram

A post shared by KRITIS, INFORMATIF, EDUKATIF (@undercover.id)

(mdk/tan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TNI Tegaskan Video Panglima Yudo Bicara Terkait Al-Zaytun Hoaks
TNI Tegaskan Video Panglima Yudo Bicara Terkait Al-Zaytun Hoaks

Julius menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, video tersebut diunggah oleh akun Snack Video @yusufcreator204.

Baca Selengkapnya
Kombes Yulius Bambang Karyanto yang Ditangkap Nyabu Bareng Perempuan di Hotel Dipecat dari Polri
Kombes Yulius Bambang Karyanto yang Ditangkap Nyabu Bareng Perempuan di Hotel Dipecat dari Polri

Kombes Yulius sebelumnya ditangkap saat pesta sabu bersama teman wanita di hotel Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya
Konsumsi Sabu Bersama Wanita di Kamar Hotel, Eks Pamen Baharkam Polri Divonis 1,5 Tahun Penjara
Konsumsi Sabu Bersama Wanita di Kamar Hotel, Eks Pamen Baharkam Polri Divonis 1,5 Tahun Penjara

Pria yang terakhir menyandang pangkat Kombes ini juga telah dipecat dari Polri.

Baca Selengkapnya
Benarkah Presiden Mengutus TNI untuk Bantu Usut Kasus Vina Cirebon? Cek Faktanya
Benarkah Presiden Mengutus TNI untuk Bantu Usut Kasus Vina Cirebon? Cek Faktanya

TNI turun tangan usut kasus kematian Vina Cirebon? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Viral Video Sebut Anggota KKB Sudah Ditangkap Malah Dibebaskan, Kapolres Puncak Jaya Pastikan Hoaks
Viral Video Sebut Anggota KKB Sudah Ditangkap Malah Dibebaskan, Kapolres Puncak Jaya Pastikan Hoaks

Kapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Mahfud MD dan DPR Bongkar Kebusukan Hakim MK di Pilpres 2024
CEK FAKTA: Hoaks Mahfud MD dan DPR Bongkar Kebusukan Hakim MK di Pilpres 2024

CEK FAKTA: Hoaks Mahfud MD dan DPR Bongkar Kebusukan Hakim MK di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
VIDEO: Heboh TPN Ganjar Ungkap Kapolri Perintahkan Menangkan Prabowo, Polri: Hoaks!
VIDEO: Heboh TPN Ganjar Ungkap Kapolri Perintahkan Menangkan Prabowo, Polri: Hoaks!

Irjen Sandi Nugroho membantah isu Kapolri memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon tertentu dalam Pemilu

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar Ungkap Isu Kapolri Perintahkan Dirbinmas Menangkan Paslon 02, Begini Penjelasan Polri
TPN Ganjar Ungkap Isu Kapolri Perintahkan Dirbinmas Menangkan Paslon 02, Begini Penjelasan Polri

TPN Ganjar-Mahfud mendapatkan video yang menarasikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon nomor urut 02.

Baca Selengkapnya
Naik Pitam Kekasih Imam Masykur Korban Pembunuhan Paspampres: Kalau Bisa Nyawa Dibayar Nyawa
Naik Pitam Kekasih Imam Masykur Korban Pembunuhan Paspampres: Kalau Bisa Nyawa Dibayar Nyawa

Yuni juga sempat menceritakan kembali kala Imam diculik oleh tiga pelaku.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi dan Kapolri Copot Polda Jabar Karena Batalkan Sidang Pegi
CEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi dan Kapolri Copot Polda Jabar Karena Batalkan Sidang Pegi

Dalam video berisi gabungan dari berbagai macam video yang ditambah dengan narasi dari bahwa Jokowi dan Kapolri

Baca Selengkapnya
DPR Dukung Tuntutan Mati 49 Terdakwa Kasus Narkoba di Sumut
DPR Dukung Tuntutan Mati 49 Terdakwa Kasus Narkoba di Sumut

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara menuntut pidana mati untuk 49 terdakwa kasus narkoba sejak Januari hingga Juli 2024.

Baca Selengkapnya
Kasat Reserse Narkoba Blitar Dicopot akibat Tes Urine Positif
Kasat Reserse Narkoba Blitar Dicopot akibat Tes Urine Positif

Kasat Reserse Narkoba Blitar Dicopot akibat Tes Urine Positif

Baca Selengkapnya