Viral Sopir Truk Minta Tolong Kaca Mobilnya Dipecahkan Preman Tanjung Priok
Merdeka.com - Polres Metro Jakarta Utara berhasil mengamankan sejumlah preman pelaku pungli di daerah Tanjung Priok, Kamis (10/6). Hal ini merupakan tindak lanjut Polri atas arahan dari Presiden Jokowi untuk menumpas habis premanisme di terminal Tanjung Priok.
Penangkapan itu disebut berimbas pada sopir truk ekspedisi. Kini, sejumlah sopir truk melaporkan melalui sebuah video hingga viral di media sosial saat kaca depan truk dipecahkan preman.
Bukan mereda, kini kondisi Terminal Tanjung Priok justru semakin memanas. Berikut ulasan selengkapnya.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Kenapa Stasiun Tanjung Priok pertama dibongkar? Keberadaannya terpaksa digusur oleh pemerintah Hindia Belanda lantaran terjadi peningkatan aktivitas pelabuhan.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Mengapa preman itu berubah? Akhirnya, preman tersebut merasa malu atas kekalahannya, mengakui kesalahannya, dan menyatakan keinginannya untuk belajar kepada Sunan Drajat.
-
Mengapa Terminal Pulo Gadung dulu menjadi terminal tersibuk? Padatnya masyarakat menunjukkan bahwa terminal ini pantas dinobatkan sebagai terminal tersibuk di masanya.
-
Bagaimana sang pembajak mengancam penumpang? Pembajak yang diketahui mantan Korps Komando Angkatan Laut itu mengancam akan meledakkan pesawat dengan dua granat dan satu tas mesiu.
Kaca Dipecah Preman Tanjung Priok
Sebuah unggahan yang dibagikan akun Instagram @manaberita kini menuai kekesalan dan rasa geram publik. Ditangkapnya sejumlah preman Tanjung Priok pada beberapa waktu lalu ternyata tak cukup membuat pelaku dan kawanannya jera.
Kawanan preman disebut masih terus menebarkan teror dengan memecah kaca truk yang tengah melintas. Hal ini terlihat dari bukti percakapan hingga video yang diunggah ke dalam grup WhatsApp.
Instagram/@manaberita ©2021 Merdeka.com
"Bos pungli ditangkap polisi, preman-preman Tanjung Priok teror sopir truk, pecahkan kaca mobil dislepet pakai kelereng," dikutip dari akun Instagram @manaberita.
Sopir Truk Minta Tolong
Dalam video tersebut, seorang sopir yang tengah berkendara seorang diri nampak mengabadikan momen. Kala itu, kaca depan truk yang dikendarainya nampak pecah.
Nampaknya, ia berusaha untuk meminta tolong kepada kawan seprofesi lantaran aksi preman yang masih meresahkan. Sesaat setelah mengarahkan kamera ke kaca depan, sopir itu pun tak ketinggalan untuk mengabadikan dua pria sebagai pelaku.
Instagram/@manaberita ©2021 Merdeka.com
"Nih kaca dipecahin[...] Tolong nih bos, tolong tolong sekarang nih bos. Nih bos, ini orangnya nih," katanya.
Bersama dengan video singkat tersebut, beredar pula tangkapan layar berupa percakapan berisikan imbauan singkat. Pesan tersebut seolah memberikan peringatan kepada sopir truk ekspedisi untuk selalu waspada dan berhati-hati saat melintas Tanjung Priok.
Instagram/@manaberita ©2021 Merdeka.com
"Sedikit informasi buat rekan-rekan seprofesi, ada info yang sangat penting dan perlu pemikiran cepat. Imbas dari ketegasan presiden soal premanisasi di seputaran Priok dan penangkapan Asmoro, saat ini di wilayah Priok sedang memanas. Banyak aksi pemecahan kaca dengan cara dislepet pakai kelereng dari jarak jauh. Sudah banyak makan korban dalam 1 hari ini," tulisnya.
Polisi Berhasil Amankan 24 Preman
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Utara bergerak cepat menindaklanjuti arahan Kapolri terkait pemberantasan premanisme dan aksi pungutan liar (Pungli) yang kerap menyasar sopir kontainer di Terminal Tanjung Priok Jakarta Utara. Tak main-main, 24 terduga preman dan pelaku pungli digelandang ke Mapolres Metro Jakut.
"Benar ada 24 orang yang kami amankan hari ini," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Guruh Arif Darmawan saat dihubungi, Kamis (10/6).
Puluhan preman itu ditangkap anggota Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara bersama Unit Reskrim Polsek Cilincing saat menggelar operasi berantas premanisme di beberapa lokasi pada Kamis (10/6) siang. Adapun, 24 orang diciduk dari dua lokasi berbeda yaitu di Depo Dwipa Kharisma Mitra Jakarta KBN Marunda dan Depo PT. Greating Fortune Container (GFC) Indonesia Terminal Jl Cakung Industri I No 12 Rorotan Cilincing Jakarta Utara.
"24 orang itu dari dua lokasi ya," ujar dia.
(mdk/mta)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi ugal-ugalan sopir truk kontainer di Jalan Raya Veteran, Kota Tangerang, menyebabkan puluhan pengendara menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial sebuah truk kontainer menabrak sejumlah kendaraan. Hal ini membuat sejumlah orang tergeletak di jalanan.
Baca SelengkapnyaKronologi kejadian diawali cekcok karena dua kernet tidak terima antrean BBM diserobot korban.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan dirinya akan mengecek kebenaran video pungli di Kapuk Muara tersebut.
Baca SelengkapnyaSang sopir dalam perawatan IGD setelah bonyok dihajar massa yang geram melihat aksinya ugal-ugalan di jalan.
Baca SelengkapnyaDari tangan para preman, polisi turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaKemarahan warga dipicu peristiwa kecelakaan dialami salah satu bocah yang tengah berboncengan lalu terjatuh dan terlindas di bagian kaki.
Baca SelengkapnyaSetelah puas mengeroyok sopir dan kondektur para pelaku diketahui langsung melarikan diri.
Baca SelengkapnyaAksi supir ugal-ugalan tersebut membuat geram pengendara lain, sehingga berakhir diamuk massa.
Baca SelengkapnyaUsai kejadian, truk kontainer berkelir hijau itu nyaris dibakar warga setelah sebelumnya coba kabur.
Baca SelengkapnyaAnak-anak itu berada di JPO yang melintang di antara pintu tol Karawaci-pintu Tol Serpong
Baca Selengkapnya