Viral Video Puluhan Orang Diduga Pendemo Dijemur, Fadli Zon: Itu Pelanggaran HAM
Merdeka.com - Sebuah video yang menunjukkan puluhan pria, diduga sebagai peserta aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja yang dijemur di aspal tanpa mengenakan pakaian, mendadak viral di media sosial.
Video singkat berdurasi sekitar 18 detik itu, memperlihatkan puluhan pria dipaksa berbaring di aspal panas pada siang hari tanpa mengenakan pakaian. Usai viral, video tersebut pun lantas menuai banyak kecaman dari warganet.
Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fadli Zon pun turut mengomentari video viral tersebut dan menyebutnya sebagai salah satu bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Berikut ulasannya:
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Apa yang terjadi di video viral tersebut? Sebuah video viral diunggah oleh akun TikTok @rismasf10 terkait peristiwa di gerbong wanita KRL jurusan Tanah Abang-Rangkas.Dalam video yang beredar, terdengar seorang ibu hamil marah-marah. Rupanya, ia marah karena direkam sembarangan oleh penumpang lain yang juga seorang wanita.'Nggak usah foto-foto saya, hapus! Terus maksudnya apa? Orang hamil diketawain? Gue lagi hamil pengen pakai kaya gini, nggak boleh? Saya udah curiga dari tadi. Etika anda kemana!' ucap ibu hamil tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam video viral? Jadi, di videonya itu ada anak kecil mau belanja, anak-anak mudalah, terus dia bilang, 'Kak, kalau misal belanja di sini, dapat hadiah cium nggak dari Onyo (panggilan Betrand Peto)?',
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
Viral di Media Sosial
Sebelumnya, video tersebut dibagikan oleh akun Twitter bernama @SaveMoslem1, pada Jumat (9/10) lalu. Dalam keterangannya, ditulis jika puluhan emuda itu dihukum berjemur di bawah terik matahari.
"Kasihan, mereka memperjuangkan nasib kok malah dijemur," tulis keterangan unggahan.
Sejak pertama kali dibagikan, video tersebut telah di-retweet lebih dari 1500 kali dan menuai berbagai kecaman dari warganet.
Twitter/@SaveMoslem1 ©2020 Merdeka.com
Puluhan Pemuda Diduga Peserta Aksi Demo UU CIpta Kerja Dijemur
Puluhan pemuda yang terdapat dalam video tersebut, diduga merupakan peserta aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja yang turun ke jalan pada Kamis, (8/10) lalu. Terlihat pemuda-pemuda tersebut diminta bertelanjang dada dan dijemur di halaman yang diketahui sebuah kantor polisi. Mereka diminta untuk tidur di atas aspal panas dengan posisi telentang. "Panas nggak?," tanya seseorang dalam video. "Panas," jawab sejumlah remaja.
Twitter/@SaveMoslem1 ©2020 Merdeka.com
Tak berselang lama, sejumlah pemuda itu diminta untuk membalikkan posisi tubuhnya menjadi tengkurap di atas aspal. Dalam video, terlihat sejumlah pemuda itu tampak sangat kepanasan ditandai dengan keringat yang membasahi badan mereka.
Fadli Zon Sebut Pelanggaran HAM
Melalui cuitannya di akun Twitter pribadinya, @fadlizon, ia pun mengomentari video viral itu dan menyebut jika hal tersebut merupakan salah satu bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
©2019 Merdeka.com/Moh Kadafi
"Pak Kapolri, apakah ini sebuah protap resmi? Menurut sy jelas sebuah pelanggaran hak asasi manusia. @DivHumas_Polri," tulisnya.
Kecaman dari Warganet
Setelah video tersebut viral, warganet juga beramai-ramai mengecam tindakan hukuman yang diberikan oleh pihak kepolisian itu. "Ini menurut saya malah justru akan memupuk dendam masyarakat pada institusi polri. Mencap bahwa polisi itu kejam dan semena-mena mentang2 sbg penegak hukum. Ya nanti jangan mencap massa dengan istilah brutal kalo ada kesempatan utk membalas," tulis @Didiek Murdock. "Astaghfirullahal adzim, kenapa mrk diberlakukan tdk manusiawi,apa salah mrk,mrk hanya memperjuangkan nasib yg memang itu adalah hak mereka," kata @Harinitatik1 "penyusup atau bukan,mereka sama,apa bedanya penyusup sama rakyat,mereka semua anak2 bangsa indonesia,mereka bukan binatang yg bisa di siksa sesuka hati oleh penguasa tangan besi berhati iblis," kata salah seorang warganet. "Susah emang kalo ucapan ga sesuai sama perbuatan, pecat dong sesuai arahan kalian kemarin kalo emang ga sesuai protap @DivHumas_Polri jelas ini bukan utk memberikan efek jera kpd mahasiswa tapi, lebih kpd penyiksaan yg bertentangan dgn HAM," kata @Abduh_07.
Video
Berikut videonya dilansir dari akun Twitter @SaveMoslem1, Senin (12/10):
Kasihan....mereka memperjuangkan nasib ....... kok malah dijemur🤦😢😡 pic.twitter.com/5x2eN94QE4
— GERAKKANKEMBALIKE UUD'45 (@SaveMoslem1) October 9, 2020(mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Konvoi Pesilat Halangi Laju Mobil Damkar di Sragen
Baca SelengkapnyaDikatakan sopir truk dalam video tersebut, aksi pungli di Babelan bukanlah hal baru. Bahkan pelaku pungli kerap kali memaksa agar diberi uang.
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu dilakukan setelah viral vidro di media sosial terkait pembubaran diskusi dilakukan sekelompok orang diduga preman
Baca SelengkapnyaBeredarnya video porno itu tentu meresahkan karena dianggap mencoreng nilai dan norma-norma yang ada di Bali.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 30 menit itu diunggah oleh Deni Full pada 14 November 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video rekaman kamera CCTV yang viral di media sosial itu terlihat kejadian tersebut terjadi di tepi jalan raya.
Baca SelengkapnyaPaspampres hanya fokus pada pengamanan fisik jarak dekat VVIP.
Baca SelengkapnyaWarganet sempat mengira ada salah satu warga yang hendak mengganggu proses pengecoran jalan. Tapi ternyata cerita sebenarnya tak sesuai dugaan mereka.
Baca SelengkapnyaPara pengunjuk rasa melempari Kantor DPRD Kota Cirebon dengan berbagai macam benda.
Baca SelengkapnyaTengah berkumpul, bocah-bocah tersebut malah kena tendang dari seorang pria.
Baca SelengkapnyaAksi pengecoran di gang perumahan ini disayangkan lantaran banyak orang yang tidak bisa beraktivitas karena jalanan masih basah oleh semen.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian membakar spanduk besar bergambar Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep dan menantu Bobby Nasution
Baca Selengkapnya