WHO Tegaskan Para Pemimpin Negara untuk Kesetaraan Vaksin & Kesejahteraan Global
Merdeka.com - Sebelum krisis Covid-19, Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang konsisten. Tapi semenjak pandemi Covid-19, krisis global membawa komplikasi yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Indonesia. Guna mencapai tujuan pembangunan.Kondisi perekonomian di era pandemi tak ayal mencekik masyarakat menengah ke bawah. Tak sedikit kasus PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan kesenjangan ekonomi yang kentara, antara pemerintah dengan rakyat.
Melansir dari World Bank, antara Maret dan September 2020, statistik resmi melaporkan peningkatan tingkat kemiskinan nasional dari 9,78% menjadi 10,19%. Ini berarti jumlah orang miskin meningkat dari 26,42 juta menjadi 27,55 juta. Ini terhitung dengan kisaran populasi 270,2 juta.
Meski begitu, kini pemerintah tengah menggenjot perekonomian dengan bekerja bersama banyak negara. Apalagi di lain sisi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak para pemimpin yang menghadiri sesi ke-76 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
Untuk menjamin akses yang adil ke vaksin Covid-19 dan alat penyelamat lainnya. Supaya pandemi ini benar-benar dientaskan. Memastikan dunia lebih siap untuk menanggapi pandemi di masa depan. Termasuk memperbarui upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Vaksin adalah alat penting untuk mengakhiri pandemi dan menyelamatkan nyawa, serta mata pencaharian rakyat di seluruh dunia.Mengutip dari laman resmi WHO, lebih dari 5,7 miliar dosis vaksin telah diberikan secara global. Tapi 73% dari semua dosis baru diberikan di 10 negara.
Kesenjangan masih kentara. Negara-negara berpenghasilan tinggi telah memberikan 61 kali lebih banyak dosis per penduduk, daripada negara-negara berpenghasilan rendah. Semakin lama ketidakadilan vaksin ini berlangsung, semakin banyak virus akan beredar dan berkembang. Berakibat semakin lama gangguan sosial dan ekonomi akan berlanjut.
Target WHO adalah memvaksinasi setidaknya 40% dari populasi setiap negara pada akhir tahun 2021. Kemudian meningkat ke 70% pada pertengahan tahun depan.
Target ini bisa dicapai jika seluruh negara dan produsen membuat komitmen yang tulus terhadap kesetaraan vaksin Covid-19.
WHO menyerukan kepada negara-negara untuk segera menggalakkan pembagian dosis dan pengiriman vaksin jangka pendek dengan COVAX dan AVAT (Tim Tugas Akuisisi Vaksin Covid-19). WHO juga meminta produsen untuk memprioritaskan pasokan. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPengiriman bantuan vaksin produksi PT Bio Farma tersebut secara simbolis dilakukan oleh Sri Mulyani
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaWHO tetapkan mpox sebagai wabah internasional yang perlu untuk diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca Selengkapnya