10 Kegagalan Jokowi-JK, dari ekonomi memburuk sampai pengangguran
Merdeka.com - Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) mengkritisi sejumlah kebijakan dan kinerja pemerintah Jokowi. Kondisi perekonomian terasa semakin berat.
Pengamat AEPI Salamudin Daeng menyebut ada 10 poin atau indikator buruknya kinerja Pemerintahan Jokowi yang patut disoroti dan dikritis.
Pertama, pertumbuhan ekonomi merosot. Kedua, nilai tukar rupiah yang merosot tajam. Ketiga, menetapkan target penerimaan pajak setinggi langit.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa Jokowi blusukan ke pasar? Saat blusukan ke pasar, Jokowi juga turut cek harga kebutuhan pokok
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa itu inflasi? Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu perekonomian selama periode tertentu.
"Target ini memang dipastikan tidak tercapai di tengah kemerosotan ekonomi," ujarnya di Warung Komando di Jakarta, Rabu (2/9).
Empat, tarif cukai yang ditetapkan secara ugal-ugalan. Lima, kebijakan mencabut subsidi. Enam, membiarkan harga pangan melambung tinggi. Tujuh, lapangan kerja merosot. Delapan, kinerja perdagangan menurun.
"Dan terakhir aktivitas ekonomi anjlok serta daya beli masyarakat yang semakin merosot," jelas dia.
Dia menuturkan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga kini di atas Rp 14.000 per USD, berdampak menambah beban defisit neraca pembayaran dan defisit pendapatan primer yang bersumber dari pembayaran bunga utang, cicilan utang pokok utang luar negeri dan aliran modal ke luar negeri.
"Tampaknya pemerintah ingin mendapatkan uang sebanyak-banyaknya dengan cara mencekik seluruh sektor ekonomi. Ini jelas keliru," ungkapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaPenanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
Baca SelengkapnyaSalim Segaf menilai, rakyat membutuhkan perubahan.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaMenurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.
Baca SelengkapnyaKhususnya agraria, yang tak mencerminkan pemerintahan Jokowi bekerja untuk melindungi
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca SelengkapnyaSelama 10 tahun Presiden Jokowi memimpin RI, sejumlah masyarakat punya kesan dan pesan terhadap orang nomor satu di Indonesia itu.
Baca SelengkapnyaTarget tingkat kemiskinan diiturunkan pada periode kedua Jokowi dalam RPJMN 2020-2024.
Baca SelengkapnyaAndika membuka data, ada 10,47 persen warga di Jateng miskin. Menurutnya, hal itu perlu ditekan sampai dengan nol.
Baca SelengkapnyaMeski tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi, ada lima kondisi masyarakat di era Jokowi yang menjadi perhatian.
Baca SelengkapnyaBangsa yang merdeka ialah bangsa yang mampu mengentaskan masyarakatnya dari jurang kemiskinan.
Baca Selengkapnya