10 Year Challenge, Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah
Merdeka.com - Masyarakat dunia nampaknya sedang gemar membandingkan kehidupan masa kini dengan sepuluh tahun lalu atau yang disebut 10 years challenge. Layaknya manusia, sebuah negara juga pasti memiliki rekam jejak masa lalu yang menarik untuk dibandingkan dengan keadaan sekarang.
Kali ini, Merdeka.com mencoba membandingkan kondisi nilai tukar antara 2019 dengan 10 tahun lalu tepatnya 2009. Posisi nilai tukar Rupiah terhadap USD nampaknya paling menarik untuk dibahas.
Pada 2009, nilai tukar Rupiah tercatat sebesar Rp 11.125 terhadap USD. Sementara per hari ini, mata uang Garuda menunjukkan pelemahan terhadap mata uang Paman Sam. Dikutip dari Bloomberg Rupiah masih melemah Rp 14.172 per USD.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
-
Apa yang terjadi dengan rupiah di era Soeharto? Perekonomian era Soeharto juga sangat kental dengan pro asing. Namun, stabilitas rupiah tidak berumur panjang di era Soeharto. Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, fluktuasi nilai tukar Rupiah ini disebabkan oleh harga komoditas yang mengalami gejolak. Pada 2009 dan 2019 terdapat perbedaan harga komoditas dunia yang kemudian memberi dampak pada Rupiah.
"Faktornya ada di harga komoditas," ujar Bhima kepada merdeka.com, Jakarta, Kamis (17/1).
Beberapa harga komoditas yang mengalami gejolak di antaranya harga minyak dunia, sawit, batubara, dan karet. Selain harga komoditas, aliran modal masuk juga mempengaruhi kurs di 2009 dan 2019. Tahun lalu, aliran modal ini sempat keluar Rp 50 triliun, namun di 2019 perlahan mulai masuk kembali.
"Di 2018 selama satu tahun ada Rp 50 triliun nett sales asing atau penjualan bersih asing di pasar modal. Di 2019 sudah mulai berbalik arah. Arus modal mulai masuk lagi," jelas Bhima.
Faktor lain yang mempengaruhi Rupiah sampa pada level Rp 14.172 per USD adalah pelebaran defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Di mana CAD masih akan mengalami pembengkakan di kuartal IV-2018. Bank Indonesia memproyeksikan defisit tersebut akan ada di 3 persen dari PDB.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaPasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca Selengkapnya