Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

12 Stratup di Dunia Alami Kegagalan di 2018, Ini Sebabnya

12 Stratup di Dunia Alami Kegagalan di 2018, Ini Sebabnya Startup. © bmccanada.ca

Merdeka.com - Jumlah startup di dunia terus berkembang seiring dengan majunya teknologi. Meski demikian, tak sedikit pula startup yang harus gulung tikar seperti yang diramalkan Fortune beberapa tahun silam, bahwa9 dari 10 startup di dunia akan gagal.

Mengutip Business Insiders, Senin (12/11), pada 2018 terhitung sudah ada 12 startup dunia yang berakhir gagal meski terakumulasi memiliki investasi USD 1,4 miliar atau sekitar Rp 20,72 triliun.

Salah satu startup terbesar yang mengalami kegagalan pada tahun ini adalah Theranos. Didirikan Elizabeth Holmes pada 2003, perusahaan ini didaulat membawa revolusi ke dunia medis lewat bermacam tes laboratorium hanya dengan setitik darah pasien.

Sesuai budaya startup, cerita inspiratif pun hadir mengelilingi Theranos. Dimulai dari kisah inspiratif si pendiri yang takut jarum suntik, sampai penampilannya yang meniru Steve Jobs. Sebagai pelengkap, Holmes juga masuk daftar miliarder termuda di dunia dan pernah hadir di TED Talk untuk berbagi motivasi.

Investasi sebesar USD 910 juta berhasil dikumpulkan Theranos, dan perusahaan sempat mencapai valuasi USD 9 miliar.

Sampai akhirnya, pada 16 Oktober 2015, The Wall Street Journal memuat cerita dari seorang karyawan tentang kinerja Theranos yang tak sesuai kenyataan. Saat ini, Holmes digugat atas kasus penipuan.

Di samping kasus Theranos, apa sebab startup bisa gagal? Kembali merujuk Fortune, menurut polling yang dilakukan di antara pendiri startup, penyebab terbesar gagalnya startup adalah jasa atau produknya tak dibutuhkan pasar (42 persen).

Setelahnya, yang termasuk 10 besar penyebab kegagalan startup adalah kehabisan dana (29 persen), tidak memiliki tim yang tepat (23 persen), kalah kompetisi (19 persen), masalah harga (18 persen), produk yang buruk (17 persen), butuh/kurang model bisnis (17 persen), pemasaran buruk (14 persen), mengabaikan pelanggan (14 persen), dan salah waktu (13 persen).

Reporter: Tommy Kurnia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Industri Startup Masih Terancam Tumbang di 2024, Ini Alasannya
Industri Startup Masih Terancam Tumbang di 2024, Ini Alasannya

Fenomena tech winter yang masih akan berlangsung di industri teknologi maupun startup dipengaruhi oleh sejumlah faktor.

Baca Selengkapnya
Dulu Kaya Raya, Pengusaha Ini Mendadak Bangkrut dan Hidup Miskin
Dulu Kaya Raya, Pengusaha Ini Mendadak Bangkrut dan Hidup Miskin

Holmes mendadak bangkrut setelah alat-alat kesehatan buatannya diragukan.

Baca Selengkapnya
Luhut Pamer Jumlah Startup Indonesia Terbesar ke-6 di Dunia, Kalahkan Jerman dan Perancis
Luhut Pamer Jumlah Startup Indonesia Terbesar ke-6 di Dunia, Kalahkan Jerman dan Perancis

Berdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.

Baca Selengkapnya
Saat Pandemi Covid-19 Jadi Seleksi Alam Startup Digital
Saat Pandemi Covid-19 Jadi Seleksi Alam Startup Digital

Meski begitu, banyak startup yang mampu bertahan karena memiliki produk yang dibutuhkan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Startup Studio Umumkan Buka Kolaborasi dengan Berbagai Sektor
Startup Studio Umumkan Buka Kolaborasi dengan Berbagai Sektor

Seiring dengan berjalannya waktu startup yang difasilitasi oleh Kominfo saat ini sudah semakin bervariasi.

Baca Selengkapnya
Menteri Teten Masduki Ungkap 3 Tantangan Besar Dihadapi Start-Up di Indonesia
Menteri Teten Masduki Ungkap 3 Tantangan Besar Dihadapi Start-Up di Indonesia

Indonesia berada di peringkat keenam global dengan sekitar 2.600 start-up yang tersebar di berbagai sektor, termasuk teknologi, kesehatan, dan pendidikan.

Baca Selengkapnya
Daya Saing Indonesia di Posisi ke-45, Menko Airlangga: Jumlah Startup di Indonesia Lebih Banyak dari Jerman
Daya Saing Indonesia di Posisi ke-45, Menko Airlangga: Jumlah Startup di Indonesia Lebih Banyak dari Jerman

Dalam 5 tahun, posisi daya saing RI naik 11 Peringkat dari nomor 56 ke 45.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Modal Ventura Kumpulkan Investasi Rp1,1 Triliun untuk Startup di Asia, Indonesia Kebagian Rp146 Miliar
Perusahaan Modal Ventura Kumpulkan Investasi Rp1,1 Triliun untuk Startup di Asia, Indonesia Kebagian Rp146 Miliar

Antler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup potensial di Indonesia, seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: Resesi Global, Perusahaan Teknologi Dunia PHK Massal
INFOGRAFIS: Resesi Global, Perusahaan Teknologi Dunia PHK Massal

Penyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional dan lainnya.

Baca Selengkapnya
Tak Ada Lagi Gaji Karyawan Startup di Indonesia Gede-gede, Ini Biang Keroknya
Tak Ada Lagi Gaji Karyawan Startup di Indonesia Gede-gede, Ini Biang Keroknya

Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan gaji pekerja startup di Indonesia adalah aksi PHK besar-besaran yang melanda sektor teknologi.

Baca Selengkapnya
Hampir Semua Investor Mengaku Menyesal Taruh Duit di X, Kecuali Satu Orang Ini
Hampir Semua Investor Mengaku Menyesal Taruh Duit di X, Kecuali Satu Orang Ini

Hampir semua investor X merasa menyesal telah berinvestasi di platform besutan Elon Musk. Tapi ada satu orang yang klaim tak menyesal.

Baca Selengkapnya
Tech Winter Adalah Kondisi Perkembangan Industri Teknologi Terhenti, Berikut Penyebab dan Dampaknya
Tech Winter Adalah Kondisi Perkembangan Industri Teknologi Terhenti, Berikut Penyebab dan Dampaknya

Tech winter adalah periode penurunan atau stagnasi dalam industri teknologi.

Baca Selengkapnya