13 Miliarder Ini Sumbang Kekayaan Triliunan untuk Amal
Merdeka.com - Memiliki harta melimpah tak lantas membuat orang-orang kaya lupa melakukan tindakan sosial. Hal tersebut sering kali menjadi prioritas, saat mereka memiliki kelebihan dana yang cukup besar.
Beberapa miliarder di dunia bahkan, kadang kala tak segan mengalokasikan dananya dalam jumlah besar untuk membantu sesama. Baik untuk peningkatan kesehatan, bantuan pendidikan dan kesejahteraan.
Ada beberapa alasan mengapa pemberian sumbangan dana menjadi prioritas. Pertama, karena mereka dulunya berasal dari kalangan bawah dan kedua mereka punya jiwa sosial yang tinggi.
-
Siapa yang berkolaborasi dengan Bill Gates? Mengenal Sosok Profesor Indonesia yang Kerja Bareng Bill Gates Ciptakan Nyamuk Wolbachia Sejak 2013, dia sudah bergelut dengan penelitian tentang nyamuk bersama World Mosquito Program Yogyakarta.
-
Siapa yang akan menerima sebagian harta Bill Gates? Bill Gates Bersama mantan istrinya, Melinda, hanya akan memberikan sebagian kecil dari kekayaannya kepada anak-anak mereka. Bill Gates memiliki harta sebesar USD 135 miliar atau Rp 2.000 Trilun.
-
Bagaimana Warren Buffet menyumbangkan kekayaannya? Ia telah menyatakan akan menyumbangkan 99 persen kekayaannya untuk tujuan filantropi. Sebagaimana diketahui pada Juni 2024, ia tercatat memiliki jumlah harta USD 135 miliar atau Rp 2.000 Triliun.
-
Siapa yang bekerja dengan Bill Gates di awal Microsoft? 'Saya selalu khawatir karena orang-orang yang bekerja dengan saya memiliki usia yang lebih tua dari saya dan mempunyai anak.
-
Siapa yang diajak Bill Gates berjoged? Ia terlihat menari bersama beberapa teman dan kolega.
-
Apa yang diinvestasikan Microsoft? Sebelumnya, CEO Microsoft Satya Nadella mengumumkan bahwa pihaknya akan menggelontorkan duit sebesar Rp 27 triliun. Selama empat tahun ke depan untuk memperkuat infrastruktur cloud dan AI di Indonesia.
Merdeka.com mencoba merangkum 13 miliarder paling dermawan di dunia, seperti dikutip dari Business Insider, Minggu (3/2).
1. Bill Gates
Bill Gates memiliki kekayaan sebesar USD 90 triliun. Dari jumlah tersebut ia telah menyumbang sekitar USD 41 triliun untuk kegiatan amal.
Gates merupakan pendiri Microsoft dan pernah menjadi pemegang saham terbesar perusahaan. Bersama istrinya, Gates mendirikan Yayasan Bill & Melinda Gates, yayasan amal swasta terbesar di dunia, yang memiliki fokus pada kesehatan dan kemiskinan global.
Keluarga Gates telah menyumbang lebih dari USD 36 triliun sejak yayasan diluncurkan pada tahun 2000. Bill Gates juga telah menyumbangkan triliunan saham Microsoft kepada organisasi. Keluarga Gates, bersama dengan Warren Buffett, meluncurkan Giving Pledge bersama pada tahun 2010.
2. Michael Dell
Michael Dell memiliki kekayaan sebesar USD 22,7 triliun dan jumlah yang disumbangkan untuk kegiatan sosial sebesar USD 2,02 triliun. Dell adalah ketua dan CEO Dell Technologies. Dia juga menjalankan perusahaan investasi MSD Capital.
Dengan istri ini, Dell mendirikan Yayasan Michael dan Susan Dell pada tahun 1999, yang berfokus pada anak-anak yang hidup dalam kemiskinan. Dell telah menyumbangkan sebesar USD 36 juta pada tahun 2016 untuk membantu membangun kembali Houston setelah banjir besar dan kerusakan yang disebabkan oleh Badai Harvey.
3. Carlos Slim
Slim dan keluarganya mengendalikan America Movil, perusahaan telekomunikasi terbesar di Amerika Latin. Slim juga memiliki perusahaan holding bernilai miliaran dolar di Meksiko bernama Grupo Carso.
Slim memiliki kekayaan sebesar USD 67,1 triliun. Dia telah menyumbangkan sebagian kekayaannya sebesar USD 4 triliun kepada organisasi filantropinya yang eponim, Carlos Slim Foundation.
4. Sergey Brin
Sergey Brin merupakan Presiden Alphabet. Dia tercatat memiliki kekayaan sebesar USD 47,5 triliun dan menyumbang sekitar USD 2,20 triliun untuk kegiatan amal.
Brin telah menyumbang ke badan amal yang berfokus pada penelitian Parkinson, termasuk Yayasan Michael J. Fox. Dia juga menyumbangkan USD 1 juta dar pada tahun 2009 ke Hebrew Immigrant Aid Society, sebuah organisasi Yahudi yang membantu keluarga Brin berimigrasi ke AS hampir 40 tahun lalu.
5. Ma Huateng (Pony Ma)
Ma Huateng adalah pendiri dan CEO Tencent, perusahaan paling berharga di Asia. Anak perusahaan Tencent termasuk platform perpesanan WeChat dan QQ, serta beberapa merek video game yang sukses.
Ma telah menyumbangkan 100 juta saham pribadinya di Tencent yang bernilai lebih dari USD 2 triliun kepada Yayasan Global Ma Huateng untuk mendukung masalah medis, pendidikan, dan lingkungan di China.
6. Larry Page
Larry Page mendirikan Google bersama dengan Sergey Brin pada tahun 1998, dan sekarang menjabat sebagai CEO Alphabet, perusahaan induk Google. Page mendirikan Yayasan Yayasan Carl Victor Page, dinamai sesuai nama ayahnya, pada tahun 2006.
Ia menyumbangkan ratusan ribu saham Google ke badan amal tersebut. Melalui yayasan dan Google, Page telah menyumbangkan dana sebesar USD 25 juta pada 2014 untuk melawan Ebola. Page juga duduk di dewan pengawas untuk XPRIZE, yang mengadakan kompetisi untuk solusi crowdsource untuk tantangan besar dunia.
7. Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg adalah salah seorang pendiri dan CEO Facebook. Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan adalah beberapa orang pertama yang menandatangani "Giving Pledge" pada tahun 2010.
Zuckerberg dan Chan telah menyumbangkan lebih dari USD 1 triliun untuk pendidikan dan penelitian medis, termasuk sumbangan multi-juta dolar ke rumah sakit San Francisco yang kemudian dinamai Zuckerberg.
Pasangan ini menciptakan Chan Zuckerberg Initiative pada tahun 2015 untuk fokus pada pembelajaran yang dipersonalisasi, menyembuhkan penyakit, dan menghubungkan orang-orang. Ketika mereka mengumumkan peluncuran organisasi mereka, Zuckerberg dan Chan juga berjanji mereka akan memberikan 99% saham Facebook mereka untuk beramal selama mereka seumur hidup.
8. Larry Ellison
Larry Ellison adalah salah seorang pendiri dan kepala kantor teknologi di Oracle. Dia juga ditunjuk menjadi dewan direksi Tesla pada bulan Desember 2018. Ellison juga menjadi salah satu miliarder dalam daftar ini yang telah menandatangani "Giving Pledge" yang meminta mereka yang setuju dan berjanji untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka untuk amal baik ketika masih hidup atau dalam kehendak mereka.
Melalui Lawrence Ellison Foundation, dia menyumbangkan jutaan dari kekayaannya untuk tujuan pendidikan dan perawatan kesehatan. Sumbangan itu termasuk sebesar USD 200 juta untuk pusat penelitian kanker USC, dan USD 100 juta untuk membantu menghilangkan polio.
9. Jeff Bezos
Jeff Bezos adalah pendiri dan CEO Amazon, raksasa e-commerce yang membantunya mendapatkan gelar sebagai orang terkaya di dunia. Bezos juga menjalankan perusahaan dirgantara bernama Blue Origin, dan ia membeli Washington Post pada 2013.
Bezos mengumumkan pada September 2018 bahwa ia meluncurkan Bezos Day One Fund, yang telah menyumbangkan sebagian kekayaannya sebesar USD 2 triliun untuk mendukung keluarga tuna wisma dan membangun beasiswa penuh prasekolah yang terinspirasi Montessori.
10. Laurene Powell Jobs
Powell Jobs mewarisi taruhan bernilai miliaran dolar di Apple dan Disney dari almarhum suaminya, pendiri Apple Steve Jobs, ketika dia meninggal pada 2011. Dia mendirikan perusahaan dampak sosial bernama Emerson Collective pada 2004, dan membeli sebuah saham mayoritas di The Atlantic pada 2017.
Powell Jobs mendirikan organisasi nirlaba yang disebut College Track yang membantu persiapan siswa yang berpenghasilan rendah untuk masuk kuliah melalui bimbingan belajar. Melalui Emerson Collective, Powell Jobs telah menyumbangkan sebesar USD 50 juta untuk mendanai XQ: The Super School Project, sebuah usaha reformasi pendidikan yang berusaha mengubah kurikulum sekolah menengah. Dia juga bertugas di dewan untuk organisasi nirlaba seperti Teach for America dan Conservation International.
11. Masayoshi Son
Masayoshi Son adalah pendiri dan CEO SoftBank, sebuah perusahaan investasi besar Jepang yang menempatkan miliaran ke dalam startup teknologi seperti We Company, Slack, dan Uber.
Son telah menyumbangkan sekitar USD 120 juta untuk mendukung para korban gempa dan tsunami Jepang 2011 yang mengakibatkan lebih dari 15.000 kematian. SoftBank menyumbangkan tambahan sebesar USD 12,5 juta, dan Son berjanji untuk menyumbangkan gaji tahunannya kepada para korban sampai ia pensiun. Son juga pendiri dan presiden Masason Foundation, yang berfungsi untuk mendukung mereka yang akan menciptakan masa depan.
12. Jack Ma
Jack Ma adalah salah satu pendiri dan ketua eksekutif Alibaba Group, salah satu perusahaan e-commerce terbesar di dunia. Dengan Ma di pucuk pimpinan, Alibaba memiliki salah satu IPO terbesar yang pernah go public pada tahun 2014. Ma dan Alibaba telah berinvestasi miliaran di perusahaan teknologi.
Ketika Ma mengumumkan bahwa ia akan pensiun dari perannya sebagai ketua eksekutif Alibaba, ia mengatakan bahwa ia dapat mendedikasikan lebih banyak waktu dan uang untuk filantropinya, Yayasan Jack Ma.
Badan amal ini didirikan pada tahun 2014 dan memfokuskan upayanya untuk meningkatkan sistem pendidikan Tiongkok, terutama di daerah pedesaan. Yayasannya telah menyumbangkan USD 45 juta pada 2017 untuk membantu menemukan dan menumbuhkan bakat mengajar di masa depan pada daerah pedesaan Cina.
13. Steve Ballmer
Stve Ballmer adalah mantan seorang CEO di Microsoft yang bergabung dengan perusahaan sejak awal sebagai karyawan ke-30.
Ballmer dan istrinya menjalankan Ballmer Group, sebuah badan amal yang berfokus pada upaya untuk meningkatkan mobilitas ekonomi bagi anak-anak dan keluarga di Amerika Serikat yang secara tidak proporsional cenderung tetap dalam kemiskinan. Yayasan Ballmers telah memberikan sumbangannya kepada Harvard Universitas, Universitas Washington, dan Universitas Oregon.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Masyarakat butuh uang saya. Saya tidak butuh uang,”
Baca SelengkapnyaBerikut deretan miliarder teknologi yang enggan wariskan hartanya ke anak-anaknya.
Baca SelengkapnyaBill Gates menyatakan bahwa istilah miliarder terdengar aneh dan tidak logis.
Baca SelengkapnyaIni akan menjadi kasus yang sangat jarang terjadi di mana seorang karyawan menjadi lebih kaya daripada pendiri perusahaannya.
Baca SelengkapnyaKebiasaan Buffet berubah saat mengetahui keluarganya menghabiskan uang hadiah Natal begitu cepat.
Baca SelengkapnyaYayasan putra Warren Buffet bahkan menciptakan mata uang masyarakat lokal.
Baca SelengkapnyaLaporan Forbes: Miliuner Muda di Bawah 30 Tahun Sudah Tajir Sejak Lahir, Mewarisi Kekayaan Ortu
Baca SelengkapnyaDi usia 15 tahun Warren Buffet sudah memiliki USD2.000.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, orang kaya secara moral wajib memberikan uangnya pada masyarakat.
Baca SelengkapnyaMantan istri pendiri Amazon itu menuturkan, organisasi nirlaba Yield Giving menyumbang kepada 360 organisasi.
Baca SelengkapnyaPria ini merupakan orang terkaya ketiga di dunia dengan kekayaan mencapai USD160 miliar.
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 2022, Mark mengalami penurunan kekayaan USD35 miliar atau setara Rp550 triliun.
Baca Selengkapnya