Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

16 tahun rugi, Dahlan rela TelkomVision dicaplok Chairul Tanjung

16 tahun rugi, Dahlan rela TelkomVision dicaplok Chairul Tanjung Pemilik CT Corpora Chairul Tanjung. (c) forbes

Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan merelakan salah satu anak perusahaan Telkom yaitu televisi berbayar Telkomvision diserahkan kepada pengusaha Chairu Tanjung. Menurut Dahlan, Telkomvision sudah 16 tahun selalu merugi.

"Telkomvision sudah 16 tahun. Selalu rugi, perusahaan yang rugi terus, ya gimana," ucap Dahlan ketika ditemui di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (18/6).

Dahlan memaklumi keputusan bos Telkom untuk mengamputasi Telkomvision dan menyerahkannya kepada CT. Dahlan mengaku tidak tahu bagaimana ceritanya pemilik CT Corpora yang membawahi Trans TV dan Trans7 itu bisa memenangkan tender TV berbayar tersebut.

"Itu urusannya direksi dan komisaris Telkom masalah tender. Yang menang CT. Telkom itu anak usaha telkom berusia 16 tahun. Enggak pernah untung. Rugi terus, sehingga saya maklum Telkom amputasi," ungkapnya.

Dahlan juga enggan berkomentar kenapa PT Elang Mahkota Teknologi, pemilik SCTV yang kabarnya ikut tender bisa kalah dari CT. Mantan Direktur Utama PLN ini yakin, jika Direktur Utama Telkom Arief Yahya punya jawabannya.

"Tanyakan direktur dulu. Ya, saya tidak bisa maksa SCTV yang menang. Karena mereka bersaing dalam tender," tutupnya singkat.

Kabar pembelian Telkomvision oleh CT muncul pada 5 Juni lalu. Pria yang juga Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) itu mendadak mencaplok 80 persen saham TelkomVision, tanpa ada kabar sebelumnya. Nilai pencaplokan anak usaha BUMN ini diperkirakan mencapai USD 100 juta.

Selepas diakuisisi CT, Telkom berperan sebagai penyedia infrastruktur, sedangkan CT Corpora miliknya akan menyediakan konten layanan televisi berbayar itu.

"Bersama Telkom, kami berkomitmen untuk memajukan industri TV berbayar bagi masyarakat Indonesia melalui TelkomVision," kata Chairul saat peresmian akuisisi dengan Telkom.

Persaingan pasar televisi berbayar di Tanah Air memang masih panas. Berdasarkan riset Media Partners Asia, penetrasi TV berbayar pada 2012 di India mencapai 83 persen dari total rumah tangga, Singapura 81 persen, China 54 persen, sedangkan Indonesia masih sangat kecil yakni 7 persen. Penguasa saat ini adalah Indovision milik MNC Grup yang dimiliki Harry Tanoesoedibjo.

Di saat CT masuk mencaplok TelkomVision, Grup VIVA milik Aburizal Bakrie pun berencana membuat televisi berbayar. Namun apa nama dan kapan diluncurkan masih belum diketahui. (mdk/ard)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jatuh Bangun Chairul Tanjung Berbisnis, dari Jual Alat Kedokteran hingga Bisa Beli Bank
Jatuh Bangun Chairul Tanjung Berbisnis, dari Jual Alat Kedokteran hingga Bisa Beli Bank

Namun tak banyak yang tahu, jika perjuangan Chairul Tanjung dalam meraih kesuksesan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Baca Selengkapnya
Dituntut 15 Tahun, Galumbang Menak Dinilai Jaksa Tak Ikut Nikmati Hasil Korupsi BTS Kominfo
Dituntut 15 Tahun, Galumbang Menak Dinilai Jaksa Tak Ikut Nikmati Hasil Korupsi BTS Kominfo

Sebelum menjadi terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan tower BTS, Galumbang merupakan Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia Tbk.

Baca Selengkapnya
Dahlan Iskan Tiba-Tiba Datangi Polda Jambi, Ada Apa?
Dahlan Iskan Tiba-Tiba Datangi Polda Jambi, Ada Apa?

Kasubdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Jambi AKBP Ade Dirman mengatakan sudah 60 orang diperiksa kasus PTPN6.

Baca Selengkapnya
Ditahan karena Rugikan Negara Rp2,1 T, Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Seret Nama Dahlan Iskan
Ditahan karena Rugikan Negara Rp2,1 T, Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Seret Nama Dahlan Iskan

Sebelumnya, Dahlan Iskan mengklaim mengaku tak tahu menahu perihal pembelian gas alam cair itu.

Baca Selengkapnya
Dinyatakan Pailit, Puteri Indonesia Persahabatan 2002 Berisiko Kehilangan Apartemen Mewahnya di Bali
Dinyatakan Pailit, Puteri Indonesia Persahabatan 2002 Berisiko Kehilangan Apartemen Mewahnya di Bali

Putusan Pengadilan Niaga Surabaya menyatakan pailit mantan kepada Puteri Indonesia Persahabatan 2002.

Baca Selengkapnya
Putusan Kasasi MA Surya Darmadi: Penjara Tambah 1 Tahun, Uang Pengganti Dikurangi Rp40 Triliun
Putusan Kasasi MA Surya Darmadi: Penjara Tambah 1 Tahun, Uang Pengganti Dikurangi Rp40 Triliun

Jaksa menyebut, Surya Darmadi memperkaya diri sendiri sebesar Rp7.593.068.204.327 atau Rp7,59 triliun dan US$7.885.857,36.

Baca Selengkapnya
Kebangkrutan Toshiba setelah Beroperasi 148 Tahun, Ada Dugaan Kecurangan di Pihak Manajemen
Kebangkrutan Toshiba setelah Beroperasi 148 Tahun, Ada Dugaan Kecurangan di Pihak Manajemen

Kecurangan itu mulai terendus pada 2015. Berikut rentetan awal mula Toshiba terpuruk lalu bangkrut.

Baca Selengkapnya
Toshiba Bangkrut Setelah 148 Tahun Beroperasi, Ternyata Ini Penyebabnya
Toshiba Bangkrut Setelah 148 Tahun Beroperasi, Ternyata Ini Penyebabnya

Pada akhir tahun 2016, Toshiba mengambil alih proyek pembangkit listrik bertenaga nuklir yang dikerjakan oleh AS Westinghouse Electric.

Baca Selengkapnya
Babak Baru Kasus Korupsi Timah, Tersangka Tamron Segera Disidang
Babak Baru Kasus Korupsi Timah, Tersangka Tamron Segera Disidang

Kejagung menyerahkan tersangka dan barang bukti kasus korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah

Baca Selengkapnya
Kejati DKI Tahan 6 Tersangka Korupsi Dana Pensiun Bukit Asam, Kerugian Rp234 Miliar
Kejati DKI Tahan 6 Tersangka Korupsi Dana Pensiun Bukit Asam, Kerugian Rp234 Miliar

Kejati DKI Jakarta menetapkan enam tersangka korupsi pengelolaan Dana Pensiun Bukit Asam tahun 2013 sampai 2018 dengan kerugian negara Rp234 miliar.

Baca Selengkapnya
Kejagung Koordinasi dengan BPK soal Kerugian Negara dari Korupsi Timah
Kejagung Koordinasi dengan BPK soal Kerugian Negara dari Korupsi Timah

Sejauh ini nilai kerugian negara akibat korupsi tersebut senilai Rp271 triliun.

Baca Selengkapnya
Tiga Tokoh Indonesia Ini Dulunya Miskin Sampai Tak Punya Sepatu Sekolah, Kini Kaya Raya
Tiga Tokoh Indonesia Ini Dulunya Miskin Sampai Tak Punya Sepatu Sekolah, Kini Kaya Raya

Meski terlahir dari keluarga biasa jika terus berusaha dan bekerja keras, tentu akan menghasilkan sesuatu yang bernilai.

Baca Selengkapnya