Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

2 hasil industri hutan jadi produk unggulan RI

2 hasil industri hutan jadi produk unggulan RI pabrik kertas. shutterstock

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan peran seorang duta besar negara asing selain menjalankan fungsi diplomasi politik dan juga mampu mengedepankan diplomasi ekonomi. Pertemuan para Calon Duta Besar Republik Indonesia terkait diplomasi ekonomi produk andalan Indonesia. Acara ini dihadiri para Calon Dubes RI, juga Sekretaris Jenderal Luar Negeri, Kristiarto Legowo.

Dua produk andalan Indonesia yang menjadi fokus bahasan dalam pertemuan ini adalah produk agroindustri, yaitu sawit dan pulp-kertas. Keduanya dipilih mengingat kontribusinya yang signifikan dalam perdagangan nasional.

Hingga hari ini, Indonesia masih menjadi negara produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia, disusul Malaysia pada posisi kedua. Total 85 persen pasar sawit global dikuasai oleh kedua negara.

Selama 2016, Indonesia tercatat mengekspor sawit senilai USD 17,8 miliar atau naik 8 persen dari sebelumnya USD 16,5 miliar. Nilai ekspor sawit 2016 ini menyumbang 12,32 persen dari total ekspor Indonesia. Sementara dari sisi tenaga kerja, industri sawit menyerap 4,2 juta tenaga kerja langsung, dan 12 juta tenaga kerja tidak langsung.

Produk andalan selanjutnya adalah pulp dan kertas. Pada tingkat dunia, industri pulp Indonesia berada pada peringkat 10, sementara kertas meraih ranking ke-6. Untuk tingkat Asia, industri pulp & kertas Indonesia menduduki peringkat ke-3, sementara di tingkat ASEAN, Indonesia paling dominan.

Data tahun 2015 menunjukkan, kontribusi ekspor pulp senilai USD 1,7 miliar, sementara ekspor kertas USD 3,5 miliar. Jika total nilai ekspor kedua komoditas angkanya mencapai Rp 67 triliun. Industri pulp dan kertas mampu membuka lapangan pekerjaan sebanyak 260.000 orang tenaga kerja langsung, dan tenaga kerja tak langsung sebanyak 1,1 juta orang.

Menurut Kementerian Perindustrian, kapasitas ekspor pulp sebesar 3,4 juta ton dan kertas sebanyak 4,2 juta ton per tahun masih terbuka lebar untuk ditingkatkan lagi. Saat ini, kebutuhan kertas dunia sekitar 394 juta ton, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 490 juta ton pada tahun 2020. Secara estimasi, kebutuhan kertas dunia akan tumbuh sebesar 2,1 persen per tahun, di negara berkembang akan tumbuh sebesar 4,1 persen per tahun dan negara maju 0,5 persen per tahun.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Liana Bratasida mengungkapkan kondisi pasar dan peraturan yang semakin ketat, perkembangan industri digital, serta perubahan perilaku konsumen menjadi tantangan utama bagi industri pulp dan kertas. Ketiga unsur tersebut akan mempengaruhi output biaya produksi, environmental footprint, serta menghasilkan produk yang ramah lingkungan.

"Untuk meningkatkan daya saing dan profit dalam industri pulp dan kertas, ada 3 hal yang harus diperhatikan sustainability, inovasi, serta efisiensi sumber daya," kata Liana di Jakarta, Sabtu (11/2).

Liana juga menyoroti berbagai hambatan yang dihadapi oleh industri pulp dan kertas global, seperti maraknya praktik proteksionisme perdagangan, adanya kecenderungan meningkatnya penerapan instrumen berupa tarif, trade remedies dan non-tariff barriers (hambatan teknis perdagangan), regulasi kebijakan dan sentimen negatif.

Sementara itu, Managing Director Sinar Mas Gandi Sulistiyanto mengatakan penanganan teknis hambatan perdagangan dapat dilakukan melalui sinergi yang solid antara stakeholder. Dalam hal ini pemerintah sebagai regulator dan pelaku usaha sebagai operatornya.

Gandi Menambahkan, Sinar Mas merasakan betul dampak dari kampanye negatif khususnya pada kasus kebakaran hutan dan lahan pada 2015. Serangan itu tidak hanya untuk produk kelapa sawit, tetapi juga pulp dan kertas.

"Perlu bantuan dari berbagai asosiasi untuk para duta besar kita sehingga kesalahpahaman bisa dijelaskan," kata Gandi.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Indroyono Soesilo mengatakan, produk industri kehutanan nasional yang bahan bakunya dipasok dari konsesi hutan tanaman industri (HTI) menyumbangkan devisa hingga USD 10,7 miliar di tahun 2016.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BPS: Ekspor Pertanian Agustus 2023 Meningkat
BPS: Ekspor Pertanian Agustus 2023 Meningkat

BPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia Milik Para Konglomerat
Perusahaan Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia Milik Para Konglomerat

Indonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu negara pengekspor terbesar kelapa sawit dan turunannya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Apindo Manfaatkan Potensi Hilirisasi Kelapa Hingga Rumput Laut
Jokowi Minta Apindo Manfaatkan Potensi Hilirisasi Kelapa Hingga Rumput Laut

Presiden Jokowi meminta kalangan pengusaha membidik potensi dari hilirisasi produk perkebunan dan kelautan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Gondorukem Komoditas Unggulan Hutan Jatim, Potretnya Persis Berlian
Mengenal Gondorukem Komoditas Unggulan Hutan Jatim, Potretnya Persis Berlian

Salah satu komoditas unggulan hutan Jawa Timur ialah gondorukem. Hasil olahan tanaman hutan yang punya beragam fungsi ini persis berlian.

Baca Selengkapnya
Pungutan Ekspor Sawit Tembus Rp15,88 Triliun
Pungutan Ekspor Sawit Tembus Rp15,88 Triliun

Salah satu tugas BPDPKS yaitu menghimpun dan mengembangkan dana perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dari pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
Produksi Berlimpah, Menteri Agus Sebut 5 Sektor Olahan Makanan dan Minuman di Indonesia Ini Bisa Berkembang Pesat di RI
Produksi Berlimpah, Menteri Agus Sebut 5 Sektor Olahan Makanan dan Minuman di Indonesia Ini Bisa Berkembang Pesat di RI

Subsektor tersebut antara lain teh, kopi, buah, coklat atau kakao, dan susu yang produksi dalam negerinya melimpah.

Baca Selengkapnya
RI Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia, Tapi yang Untung Malah Malaysia & Belanda
RI Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia, Tapi yang Untung Malah Malaysia & Belanda

Dalam perdagangan minyak nabati, tidak semua exportir merupakan produsen minyak nabati.

Baca Selengkapnya
Empat Tahun Berjalan, Program Hilirisasi Jokowi Raup Investasi Rp1.245,8 Triliun
Empat Tahun Berjalan, Program Hilirisasi Jokowi Raup Investasi Rp1.245,8 Triliun

Program hilirisasi memainkan peranan penting dalam mendongkrak investasi.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Kecewa Kinerja Industri Sawit Menurun Tahun Ini
Pengusaha Kecewa Kinerja Industri Sawit Menurun Tahun Ini

Kinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.

Baca Selengkapnya
Kebun Sawit Terluas di Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Ini Dia Perusahaan Pengelolanya
Kebun Sawit Terluas di Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Ini Dia Perusahaan Pengelolanya

Kebun sawit terbesar di dunia seluas 586 ribu Ha dan diharapkan menyentuh 708 ribu Ha dalam satu dasawarsa.

Baca Selengkapnya
Lepas Ekspor Kacang Hijau 1.000 Ton ke China, Mentan SYL Buktikan Pertanian Indonesia Tangguh
Lepas Ekspor Kacang Hijau 1.000 Ton ke China, Mentan SYL Buktikan Pertanian Indonesia Tangguh

Kacang hijau merupakan omoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.

Baca Selengkapnya