Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

2 Tahun Jokowi, DPR sorot proyek 35.000 MW dan lifting minyak RI

2 Tahun Jokowi, DPR sorot proyek 35.000 MW dan lifting minyak RI pln. Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Gus Irawan ikut menilai kinerja pemerintahan Jokowi-JK yang telah berjalan dua tahun, tepat hari ini Kamis (20/10).

Menurutnya, setelah 2 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, Pekerjaan Rumah (PR) yang masih harus diselesaikan adalah program listrik 35.000 megawatt (MW). Mega proyek ini dalam 2 tahun terakhir tidak mengalami perkembangan yang cukup baik.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyebut jika proyek 35.000 MW hanya akan terealisasi sebesar 25.000 MW saja. Sementara 10.000 MW masih under construction.

"Tentu saya kira capaiannya belum terlalu baik sampai saat ini," ujarnya saat ditemui di ruang rapat komisi VII, Komplek DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/10).

Lanjutnya, selain mega proyek 35.000 MW, eksplorasi minyak juga masih menjadi PR bagi pemerintah untuk diselesaikan. Sebab, di tengah semakin merosotnya lifting minyak, jumlah konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) justru terus meningkat.

Tercatat, lifting minyak Indonesia saat ini mencapai 800.000 ribu barel per hari (BOPD). Sementara kebutuhannya sudah mencapai 1,4 juta BOPD. Artinya, masih ada gap sebesar 600.000 ribu BOPD‎ yang harus dipenuhi pemerintah melalui impor minyak.

"Kan lifting minyak kita turun terus, itu juga satu tantangan kita juga sih, saya kira itu, lifting turun terus tapi produksi tak kunjung membaik.‎ ‎Kondisi yang produksi minyak kita terus menurun, menyebabkan impor yang lebih besar, impor yang besar itu menguras devisa negara, mengganggu stabilitas rupiah dan seterusnya itu menjadi penting," jelas dia.

‎Meski demikian, dia tetap menilai kinerja pemerintah banyak yang perlu di apresiasi di tengah PR yang tak kunjung terselesaikan. Salah satunya upaya untuk menerapkan keadilan pada harga BBM di seluruh wilayah Indonesia.

"Soal misalnya juga satu harga BBM itu sebenarnya perintah konstitusi memang sesungguhnya. Terkait itu meskipun perintah konstitusi, kita tetap saja memberikan apresiasi kepada pemerintah, cuma yang penting, sekarang bahwa sekarang jangan hanya dipublish tapi, pelaksanaannya, entah kapan-kapan. Ini yang perlu kita kawal, kalau ukuran kinerja, target pembangunan sesungguhnya, tapi menyeluruh," pungkasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Rapat Panas Komisi V dengan Basuki PUPR, Tak Yakin IKN Mampu Dimanfaatkan
VIDEO: Rapat Panas Komisi V dengan Basuki PUPR, Tak Yakin IKN Mampu Dimanfaatkan

Menteri Basuki turut dicecar soal perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Rapat Panas Komisi V Ke Pak Bas
VIDEO: Rapat Panas Komisi V Ke Pak Bas "Kita Kok Tak Yakin IKN Mampu Dimanfaatkan"

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono melakukan rapat kerja dengan Komisi V DPR, hari ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Serapan Anggaran Rendah: Hampir Setiap Hari Saya Telepon Sri Mulyani
Jokowi Soroti Serapan Anggaran Rendah: Hampir Setiap Hari Saya Telepon Sri Mulyani

Presiden Jokowi terus memantau realisasi belanja pemerintah pusat maupun daerah.

Baca Selengkapnya
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor

DPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru

Baca Selengkapnya
DPR: Perlu Panggil Bandung Bondowoso jadi Ketua IKN Ngejar Upacara HUT RI Agustus
DPR: Perlu Panggil Bandung Bondowoso jadi Ketua IKN Ngejar Upacara HUT RI Agustus

Anggota DPR Fraksi PDIP Deddy Sitorus menilai target mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak masuk akal.

Baca Selengkapnya
Permintaan Kendaraan Listrik Masih Rendah, Jokowi Panggil Pejabat Kementerian ESDM ke Istana
Permintaan Kendaraan Listrik Masih Rendah, Jokowi Panggil Pejabat Kementerian ESDM ke Istana

Realisasi program insentif kendaraan listrik, baik mobil listrik maupun motor listrik belum maksimal.

Baca Selengkapnya
Jokowi Respons Survei Litbang Kompas soal Kepuasan Kinerja Pemerintah
Jokowi Respons Survei Litbang Kompas soal Kepuasan Kinerja Pemerintah

Pemerintah menggunakan hasil survei untuk bahan evaluasi dan koreksi.

Baca Selengkapnya
AHY Kritik Pemerintah: Ekonomi Tumbuh Rendah, Utang Justru Meroket
AHY Kritik Pemerintah: Ekonomi Tumbuh Rendah, Utang Justru Meroket

AHY menilai sembilan tahun terakhir ekonomi alami sejumlah kemandekan dan kemunduran serius

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu

Jokowi mengungkapkan bahwa potensi energi panas bumi atau geothermal di Indonesia mencapai sekitar 24.000 megawatt (MW), namun belum dioptimalkan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Mengukur Tingkat Kepuasan Masyarakat atas Kinerja Jokowi, Harga Kebutuhan Pokok & Korupsi Pejabat Jadi Sorotan
Mengukur Tingkat Kepuasan Masyarakat atas Kinerja Jokowi, Harga Kebutuhan Pokok & Korupsi Pejabat Jadi Sorotan

Meski tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi, ada lima kondisi masyarakat di era Jokowi yang menjadi perhatian.

Baca Selengkapnya
KAI Dapat Suntikan Modal Rp2 Triliun tapi DPR Minta Ini
KAI Dapat Suntikan Modal Rp2 Triliun tapi DPR Minta Ini

Pemerintah perlu menyampaikan roadmap perkeretaapian Indonesia tentang kebutuhan transportasi penduduk.

Baca Selengkapnya
PDIP Tak Yakin Pemerintah Prabowo Lanjutkan IKN: Program Makan Gratisnya Rp 70 Triliun
PDIP Tak Yakin Pemerintah Prabowo Lanjutkan IKN: Program Makan Gratisnya Rp 70 Triliun

Djarot Saiful Hidayat menilai, ketidaksiapan dalam pemindahan IKN sebagai cerminan kebijakan yang tergesa-gesa.

Baca Selengkapnya