2015, PLN raup laba bersih Rp 15,6 triliun
Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencatat penjualan setrum sebesar Rp 209,8 triliun pada 2015. Naik sebesar Rp 23,2 triliun atau 12,44 persen dari penjualan tahun sebelumnya Rp 186,6 triliun.
Kemudian, perusahaan plat merah ini mencatat laba bersih sebesar Rp 15,6 triliun. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (Ebitda)sebesar Rp 51,5 triliun naik Rp 2,8 triliun dari sebelumnya Rp 48,7 triliun.
Pertumbuhan pendapatan berasal dari penaikan volume penjualan sebesar 202,8 Terra Watt Hour (TWh) naik dari sebelumnya 198,6 TWh dan lonjakan harga jual rata-rata.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,ā katanya.
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Apa arti dari energi listrik? Pengertian energi listrik adalah suatu energi yang dipasok oleh arus listrik dan potensial listrik. Kemudian arus dan potensial listrik ini disalurkan melalui suatu rangkaian listrik.
"Peningkatan konsumsi kWh ini sejalan dengan kenaikan jumlah pelanggan yang dilayani perusahaan sampai dengan akhir bulan Desember 2015 yang telah mencapai 61,2 juta pelanggan atau bertambah 3,7 juta pelangan (6,39 persen) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 57,5 pelanggan," jelas Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto di Jakarta, Rabu (29/6).
Lanjut Sarwono, subsidi listrik turun sebesar Rp 42,8 triliun menjadi Rp 56,6 triliun dari sebelumnya Rp 99,3 triliun.
Meskipun volume penjualan meningkat, namun beban usaha perusahaan turun sebesar Rp 19 triliun atau 7,16 persen menjadi Rp 246,3 triliun dari sebelumnya Rp 265,3 triliun.
"Penurunan ini terjadi karena program efisiensi yang terus dilakukan perusahaan antara lain melalui pengoperasian dan tatakelola pembangkit yang Iebih baik, substitusi penggunaan bahan bakar minyak dengan batubara atau energi primer lain yang Iebih murah, serta pengendalian biaya lainnya," katanya.
Efisiensi terbesar didapat dari berkurangnya biaya BBM sebesar Rp 36,4 triliun menjadi Rp 35,0 trilliun dari sebelumnya Rp 71,5 trilliun. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN menyetorkan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun.
Baca SelengkapnyaPLN berkontribusi dengan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun atau mencapai satu setengah kali dari target yang ditetapkan.
Baca SelengkapnyaPLN Indonesia Power juga mengoptimalkan dan mempercepat pembentukan corporate transformation office, sehingga target-target program di moonshot dapat dimonitor.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan aset ini menjadikan PLN sebagai BUMN utilitas terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPLN meraih penghargaan kategori Grup Pembayar Pajak Terbesar dari Direktorat Jenderal Pajak.
Baca SelengkapnyaPLN melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan listrik.
Baca SelengkapnyaPLN tengah fokus dalam pengurangan penyediaan listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Baca SelengkapnyaErick menyebut capaian ini tak lepas dari program Transformasi BUMN yang terus dilakukan untukĀ meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca SelengkapnyaKeuangan PLN pernah diramal hampir ambruk. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya kelebihan pasokan (supply) listrik di Pulau Jawa pada 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaPemulihan ekonomi berkelanjutan yang dilakukan pemerintah pasca-pandemi memberikan keyakinan berbagai sektor industri untuk meningkatkan produksinya.
Baca SelengkapnyaPerusahaan sempat mengalami kerusakan mesin yang mengakibatkan penurunan produksi klinker hampir 10 persen, sehingga menyebabkan kerugian.
Baca Selengkapnya