2015, Taspen catatkan laba bersih Rp 577 miliar
Merdeka.com - PT Taspen (Persero) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 577,9 miliar di sepanjang 2015. Pencapaian ini melebihi target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang ditetapkan sebesar Rp 569,98 miliar atau mencapai 101,39 persen.
Kendati demikian, jika dibandingkan perolehan laba di sepanjang 2014 sebesar Rp 3,46 triliun, laba bersih 2015 turun tajam sebesar 83,32 persen.
Direktur Utama Taspen, Iqbal Latanro menjelaskan, penurunan laba bersih dari 2014 ini disebabkan adanya perubahan regulasi pemerintah yakni terbitnya UU Nomor 5 tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
-
Apa saja instrumen investasi BP Tapera? Dengan demikian, BP Tapera hanya akan melakukan pemupukan dana peserta pada instrumen-instrumen investasi yang aman. Seperti obligasi, surat utang negara, deposito, dan instrumen lainnya yang bersifat fixed income.
-
Dimana BP Tapera menginvestasikan dana peserta? BP Tapera memilih investasi pada instrumen-instrumen yang bersifat fixed income. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
-
Apa yang diberikan TASPEN untuk masyarakat ? TASPEN mewujudkan komitmennya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat melalui penyediaan fasilitas untuk melakukan perjalanan mudik secara aman dan nyaman.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
"Dalam aturan itu mengatur perubahan Batas Usia Pensiun (BUP) dari 56 tahun menjadi 58 tahun. Perubahan BUP ini berdampak pada penurunan nilai discounted cadangan dan beban klaim," ujarnya di Jakarta, Selasa (23/2).
Sementara itu, pada 2015 ini beban cadangan sudah kembali pada posisi normal dengan menggunakan BUP 58 tahun yaitu sebesar Rp 6,49 triliun atau meningkat 145,2 persen dari beban cadangan di 2014 yakni sebesar Rp 2,64 triliun.
Sedangkan, hasil investasi di 2015 mencapai Rp 12,36 triliun yang terdiri dari hasil investasi THT (Tabungan Hari Tua) sebesar Rp 5,41 triliun dan hasil investasi program pensiun sebesar Rp 6,95 triliun.
"Peroleh hasil investasi di 2015 tersebut mengalami pertumbuhan 10,12 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp11,22 triliun," imbuhnya.
Berdasarkan pencapaian kinerja perseroan tersebut, nilai aset yang dikelola Taspen di 2015 mencapai Rp 172,56 triliun atau meningkat 7,06 persen dari posisi aset 2014 yang sebesar Rp 161,17 triliun.
Menurutnya, 87 persen dari total aset atau sebesar Rp 142,31 triliun merupakan aset investasi yang sudah tertanam pada portfolio investasi.
"Seperti portfolio deposito 31,57 persen, lalu saham, reksadana dan investasi lainnya 4,06 persen, obligasi/sukuk/KIK EBA 64,37 persen. Pencapaian tingkat hasil investasi (yield on investment) tahun 2015 adalah 9,27 persen atau meningkat dari capaian tahun sebelumnya sebesar 9,91 persen," tandas Iqbal. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan aset TASPEN ini tentunya tidak terlepas dari strategi investasi yang optimal dengan meningkatkan portofolio investasi TASPEN pada instrumen SBN.
Baca SelengkapnyaBeban klaim PT Taspen sedikit terbantu dengan imbal hasil investasi yang selalu berada di atas harga pasar.
Baca SelengkapnyaAset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaEkosistem investasi yang terjaga stabil di awal tahun 2024 memberikan kepercayaan kepada investor.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,51 triliun selama periode tahun buku 2022.
Baca SelengkapnyaSampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca SelengkapnyaAstra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca SelengkapnyaKepemimpinan di industri asuransi didukung oleh kinerja bisnis yang solid.
Baca Selengkapnya