2016, BCA prediksi rasio kredit bermasalah 2 persen
Merdeka.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memprediksi rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) sekitar 1,5 persen hingga 2 persen pada akhir tahun. Ini lantaran perekonomian Indonesia dinilai belum sepenuhnya membaik.
Wakil Presiden Direktur BBCA Eugene K Galbraith menyebut, pihaknya mengantongi rasio kredit bermasalah sebesar 1,4 persen per Juni 2016.
"Sedang ada gejala membaik. Tapi belum perbaikan nyata terasa. Masih ada tekanan," ujarnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/7).
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
Pada semester I tahun ini, BCA menyalurkan kredit sebesar Rp 387,0 triliun. Naik 11,5 persen ketimbangperiode sama tahun sebelumnya Rp 347,1 triliun.
Secara keseluruhan, Pada 2015, BBCA membukukan penyaluran kredit sebesar Rp 388,0 triliun.
Adapun perincian penyaluran kredit BCA sepanjang enam bulan pertama 2016 adalah sektor korporasi sebanyak Rp 135,3 triliun naik 19,6 persen ketimbang periode sama tahun lalu Rp 113,1 triliun.
Kemudian, penyaluran kredit sektor komersial dan UKM Rp 146,5 triliun, naik 6,5 persen dari sebelumnya Rp 137,5 triliun.
Lalu, sektor konsumer Rp 105,1 triliun naik 9,1 persen dari sebelumnya Rp 96,3 triliun.
"Kami memperkirakan pertumbuhan kredit sebesar 10 sampai 12 persen hingga akhir tahun 2016. Pertumbuhan akan didorong oleh sektor korporasi dan konsumer."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit tersebut menunjukkan kualitas kredit terjaga di tengah situasi global yang mengalami pelemahan.
Baca SelengkapnyaPencapaian credit rating Indonesia saat ini masih relatif stabil.
Baca SelengkapnyaTransaksi berjalan Indonesia telah mengalami defisit secara terus-menerus dalam dua kuartal terakhir.
Baca SelengkapnyaUMKM merupakan tulang punggung ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.
Baca SelengkapnyaSituasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaKe depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia diprediksi tumbuh rata-rata 4,9 persen selama 2024-2026.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnya