2016, KAI optimistis raup pendapatan Rp 20 triliun
Merdeka.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) optimistis mampu meraup pendapatan mencapai Rp 20 triliun tahun ini. Lebih tinggi ketimbang realisasi pendapatan tahun lalu sebesar Rp 13,5 triliun yang notabene di bawah target Rp 15 triliun.
"Kami yakin bisa mencapai Rp 20 triliun karena di tahun lalu pendapatannya meningkat signifikan ketimbang 2014. Meski, pada 2015 tidak mencapai target," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro di Jakarta Railway Center Stasiun Juanda, Rabu (6/1). Pada 2014, pendapatan KAI hanya sebesar Rp 10,6 triliun.
Edi juga menargetkan, tahun ini, pihaknya mampu mengangkut sebanyak 62,92 juta ton barang dan 72,3 juta penumpang. Lebih tinggi dibandingkan capaian tahun lalu sebesar 29,7 juta ton barang dan 68,5 juta penumpang.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Toyota atasi penurunan penjualan? 'Bagi kami kan yang penting adalah membangun long term relation, bagaimana membangun hubungan yang baik dengan konsumen. Menjaga retensi, apakah itu bengkel, atau apa pun lah yang bisa kita lakukan. Karena kan modal kita adalah konsumen, yang kalau kita lihat beberapa tahun terakhir yang membeli mobil ya itu lagi-itu lagi,' ujarnya.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
"Target-target ini juga kami optimistis melihat banyaknya capaian yang didapatkan di 2015. Seperti meningkatnya volume penumpang sebesar 16 persen dan meningkatnya volume angkutan barang sebesar 7 persen ketimbang 2014."
Edi menambahkan, pihaknya bakal meluncurkan mesin tiket kereta dan sistem boarding pass serupa di bandara. Ini untuk melanjutkan terobosan pada tahun lalu.
Seperti, e-kiosk untuk memudahkan masyarakat membeli tiket, aplikasi buku digital berisi sejarah perkeretaapian Indonesia, dan Rail Clinic.
"Langkah PT KAI dalam meningkatkan pelayanan dan memajukan perkeretaapian selama 2015 akan terus dilanjutkan tahun ini," katanya. "Tahun ini, kami berharap akan semakin menjadi moda trasportasi massal andalan masyarakat."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama musim angkutan lebaran, omzet KAI Commuter tembus Rp86 Miliar.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.
Baca SelengkapnyaWaktu bersamaan, pendapatan perseroan melonjak 67 persen secara tahunan atau year on year (yoy), mencapai USD 123,5 juta.
Baca SelengkapnyaTarget tahun 2024 naik menjadi sebesar Rp659,45 miliar.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan mendapatkan pagu anggaran tahun 2025 sebesar Rp6,22 triliun.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaIni merupakan upaya lanjutan dalam replacement 19 rangkaian sarana KRL yang dimiliki KAI Commuter secara bertahap mulai tahun 2023 tiga hingga 2026.
Baca SelengkapnyaPenyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya