Sebanyak 5.244 bank sampah raup pendapatan capai Rp 1,48 miliar di 2017
Merdeka.com - Sebanyak 5.244 bank sampah yang tersebar di 34 provinsi atau 219 kabupaten/kota pada tahun 2017 meraup pendapatan sebesar Rp 1,48 miliar, naik 29 persen dibandingkan pendapatan tahun 2016 sebesar Rp 1,14 miliar, dan dari tahun 2015 sebesar Rp 1,01 miliar.
Kasubsit sampah spesifik dan daur ulang, Direktorat pengelolaan sampah, Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) Haruki Agustina mengatakan selain untuk mengurangi jumlah sampah, hal ini juga bisa menambah penghasilan bagi masyarakat.
"Pendapatan dari pengelolaan sampah oleh 5.244 bank sampah yang tersebar di 34 propinsi atau di 219 kabupaten kota terus naik dari tahun ke tahun. Ini merupakan perkembangan baik dan menarik," kata Haruki seperti dikutip Antara, Selasa (27/2).
-
Bagaimana cara bank sampah mengelola sampah? Pembentukan bank sampah Pandu Sirkaya berawal dari kepedulian warga Tambakreja menjaga kebersihan lingkungan. 'Kami punya rasa sosial bagaimana mengatasi sampah biar warga itu merasakan kebersihan, lingkungan kita jadi lebih sehat, dan juga warga bisa menghasilkan manfaatnya secara langsung. Jadi kita sistemnya melakukan penukaran sampah dengan sembako,' kata Yuliati, pengurus Bank Sampah Pandu Sirkaya Cilacap.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Dimana bank sampah Cilacap berada? Warga Kelurahan Tambakreja, Kabupaten Cilacap itu,menjadi nasabah bank sampah Pandu Sirkaya sejak tahun 2017.
-
Dimana lokasi sampah menumpuk? Berdasarkan data di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta, per bulan Juni lalu total sampah yang diproduksi warga bisa sekitar 5.000 ton yang tersebar di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Itulah mengapa, beberapa depo seperti Mandala Krida sempat penuh hingga mengganggu warga sekitar.
-
Apa yang dihasilkan dari pengolahan sampah di Banyumas? Sebanyak 98 persen sampah di Banyumas berhasil dikelola menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai jual tinggi.
-
Bagaimana Pemkab Sleman atasi masalah sampah? Pemkab Sleman menetapkan beberapa kebijakan dalam pengelolaan sampah rumah tangga agar semakin dapat terkelola dengan baik.
Dari 5.244 bank sampah berhasil mempekerjakan 163.128 orang, di mana 49 persen merupakan wanita yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga. Selain itu, wanita merupakan aktor penting dalam keluarga dalam membantu pengelolaan sampah, mulai dari memisahkan sampah organik dan non organik, juga mendidik anak-anaknya dalam membuang dan memilih sampah organik dan non organik.
"Dari sampah plastik, banyak ibu rumah tangga memanfaatkannya dan mendaur ulang menjadi berbagai macam kerajinan sehingga memiliki nilai ekonomis," imbuhnya.
Untuk itu, para pengusaha dan pengusaha ritel diharapkan mau menyerap produk kerajinan dari daur ulang sampah, sementara masyarakat diharapkan dapat membeli agar industri kerajinan daur ulang sampah plastik makin terus maju dan berkembang.
Menurut catatan KLH, secara nasional mengelola sampahnya mencapai 65,2 juta ton pada tahun 2016, tahun 2017 mengelola 65,8 juta ton sampah. Kontribusi pengurangan sampah dari 5.244 bank sampah pada tahun 2015 hanya sebesar 0,01 persen, tahun 2016 naik 0,14 persen, dan tahun 2017 naik cukup signifikan 1,7 persen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja penerimaan pajak daerah mencapai Rp154,05 triliun hingga Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaKoperasi tersebut telah menghasilkan produk plastik cacah dan plastik pres dengan omzet mencapai Rp1,5 miliar per bulan.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi semester I-2023 telah mencapai 48,5 persen dari target sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaPer Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca SelengkapnyaDalam sehari, mereka bisa mengolah sekitar 15 ton sampah.
Baca SelengkapnyaTarget penerimaan tersebut lebih tinggi dibandingkan target penerimaan di tahun 2022 sebesar Rp138,06 triliun.
Baca SelengkapnyaKontribusi penanaman modal asing (PMA) di kuartal II-2023 mencapai Rp186,3 triliun atau menyumbang 53,3 persen.
Baca SelengkapnyaPiala Adipura terakhir diraih Banyuwangi pada tahun 2017.
Baca SelengkapnyaAngka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaPemkot) Surabaya mengklaim sampah plastik di wilayah setempat menurun. Namun, fakta menunjukkan bahwa sampah organik naik berkali-kali lipat.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca Selengkapnya