2017, laba Indofood Sukses Makmur naik tipis menjadi Rp 4,17 triliun
Merdeka.com - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik tipis 0,6 persen. Perseroan meraup laba Rp 4,17 triliun pada 2017 dari periode 2016 sebesar Rp 4,14 triliun. Marjin laba bersih perseroan turun menjadi 5,9 persen dari 6,2 persen.
Hal ini didorong tidak adanya laba tahun berjalan dari operasi yang dihentikan. Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan Indofood naik 5,3 persen menjadi Rp 70,19 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 66,66 triliun.
Kontribusi penjualan tersebut antara lain dari kelompok usaha strategis produksi konsumen bermerek, bogasari, agribisnis dan distribusi masing-masing memberikan kontribusi sekitar 50 persen, 22 persen, 20 persen dan delapan persen.
-
Dimana penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan? Hal ini berdampak langsung pada lonjakan pesanan, dimana banyak penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan berkat visibilitas yang lebih tinggi akan produk brand lokal dan UMKM di sepanjang kampanye.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Bagaimana nilai pasar timnas meningkat? Total nilai pasar starting XI Skuad Indonesia bisa melampaui Rp350 miliar dengan kehadiran kedua pemain ini.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
Beban pokok penjualan naik 6,33 persen menjadi Rp 50,31 triliun pada 2017. Perseroan membukukan beban pokok penjualan Rp 47,32 triliun pada 2016. Hal itu mendorong laba bruto naik 2,74 persen menjadi Rp 19,86 triliun.
Laba usaha naik 5,6 persen menjadi Rp 8,75 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,29 triliun. Markin laba usaha relatif stabil di kisaran 12,5 persen.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk mencatatkan kenaikan penghasilan operasi lain dari Rp 642,36 miliar pada 2016 menjadi Rp 888,86 miliar pada 2017. Beban keuangan turun menjadi Rp 1,48 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,57 triliun.
Dengan melihat kondisi itu, laba per saham dari operasi yang dilanjutkan dan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi 475 pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya 433.
Perseroan membukukan total liabilitas Rp 41,18 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 38,23 triliun. Sedangkan ekuitas tumbuh menjadi Rp 45,75 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 13,69 triliun.
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Anthoni Salim menuturkan, di tengah kondisi ekonomi makro yang stabil, pada 2017 merupakan tahun penuh tantangan bagi industri fast moving consumer goods (FMCG) karena melemahnya tingkat permintaan.
“Namun demikian kami berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja operasional. Kami berharap ekonomi dalam negeri pada 2018 akan lebih baik, dan kami akan terus mengembangkan diri secara dinamis guna hadapi tantangan ke depannya,” jelas dia.
Dalam riset PT Samuel Sekuritas menyebutkan kalau laba bersih tersebut mencerminkan 93 persen dan 95 persen dari estimasi PT Samuel Sekuritas dan konsensus pada 2017 (sedikit di bawah harapan). PT Samuel Sekuritas menyebutkan price earning (PE) 12,9 kali dan price book value 1,9 kali.
Seperti diketahui, PE merupakan indicator di pasar saham. PE merupakan perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan. Sedangkan price book value (PBV) yaitu harga saham dibandingkan nilai ekuitas per saham.
Pada perdagangan saham Selasa 20 Maret 2018, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk naik tipis 0,35 persen ke posisi Rp 7.225 per saham.
Reporter: Agustina Melani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Unilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Baca SelengkapnyaCapaian laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan domestik mencatat sebesar 24,7 persen.
Baca SelengkapnyaInflasi dan biaya hidup berdampak signifikan terhadap kebiasaan belanja konsumen. Ini berdampak pada keuangan Unilever Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada paruh pertama 2024 ini Unilever menangani beberapa tantangan jangka pendek sembari terus mencatatkan kemajuan di bagian-bagian yang penting.
Baca SelengkapnyaSelain itu, perusahaan membukukan volume penjualan keseluruhan (semen dan clinker) sebesar 19,3 juta ton pada 2023.
Baca SelengkapnyaPenjualan domestik SIG di 2023 tumbuh di atas pertumbuhan permintaan domestik, terutama di segmen curah.
Baca SelengkapnyaMembaiknya daya beli masyarakat dipercaya akan menjadi stimulus bagi industri konsumer.
Baca SelengkapnyaPencapaian tersebut turut ditopang realisasi penyaluran kredit, yang secara konsolidasi tumbuh 20,8 persen (YoY) menjadi Rp1.590 triliun.
Baca SelengkapnyaPendampingan dan pembinaan UMKM menjadi penting karena kontribusi dan peran penting UMKM sebagai pilar penting dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPeningkatan harga bahan baku dan perang harga ditingkat konsumen ternyata tidak menghalangi penguatan fundamental Unilever.
Baca SelengkapnyaIndustri makanan dan minuman juga dinilai sebagai subsektor yang strategis dan bisa menjadi sebuah investasi yang menarik bagi negara lain.
Baca Selengkapnya